"Lo?"
"Waduh, udah jam segini. Injak gas lebih dalam, Ci. Nanti gue telat." Aku mengalihkan pembicaraan.
Cici terpedaya ucapanku dan melaju lebih kencang. Jantungku nyaris copot membayangkan Cici mendengar gumamanku tadi.
Sumpah deh, aku belum siap berbagi rahasia yang satu ini sekalipun Cici sudah aku anggap my bestie. Kadang tuh ada satu dua hal yang kita harap nggak kita bagikan ke orang lain karena sifatnya yang terlalu memalukan. Kalo masalahku sudah pasti bukan lagi terlalu memalukan, melainkan aib.
Cici pernah menikah dan sepanjang pengamatanku, cewek yang sudah pernah menikah lebih sensitif soal pelakor. Aku nggak mau menyebabkan Cici membenciku untuk kesalahan yang aku sendiri masih bingung.
Kok bisa aku salah tapi lupa gimana bisa sampai berbuat salah?
Sepanjang sisa perjalanan menuju kantor, aku mengajak Cici membicarakan macam-macam kecuali kehamilan. Aku nggak mau keceplosan lagi. Dengan kapasitas mulut yang lebih sigap dari otak, ada baiknya aku nggak menyinggung apa pun seputar sperma yang bertemu ovum.
Cici menurunkanku di lobi, sementara dia meluncur ke parkiran basement. Bukannya aku kurang cinta sama Cici dan malas menemaninya sampai parkiran. Aku hanya mencoba menghindari mobil yang ada di depan Cici. Lexus biru gelap. Konon, mobil itu milik Pak Keydan.
Nah, paham dong alasanku minta turun di lobi?
Aku buru-buru menuju koridor lift. Keuntungan berangkat kerja lebih awal ialah antrian lift lebih sepi. Aku mudah saja melenggang ke dalam lift tanpa perlu khawatir keberatan muatan. Toh, isinya hanya enam orang.
Sesampainya di kantorku yang ada di lantai tujuh belas, aku fingerprint terus meluncur ke dressing room, sebuah ruangan khusus berganti pakaian. Tentu jenis kelamin dibedakan. Aku berganti seragam kerja dan memasukan pakaian dari rumah ke dalam loker. Gini nih nikmatnya kerja pakai seragam, dari rumah mau pakai baju bekas bobok yang di-double jaket pun nggak masalah. Di kantor, tinggal ganti seragam. Acara repot mix and match di pagi hari bisa di-skip.
Pekerjaanku adalah trainer di perusahaan osorsing asal negeri Nobita. Padahal aku apply buat jadi perekrut, eh malah dicemplungin ke posisi ini. Lama-lama, aku nyaman ketemu banyak orang dan belajar hal baru.
Rekan-rekan kerjaku sedang berkumpul di dekat mejaku saat aku datang. Kayak biasa, acara pagi selalu diisi ngegosip.
"Muka lo kelihatan lebih cerah. Alkohol cocok buat lo?" Jack menyambut dengan ocehan yang membuat mood-ku meluncur.
"Gue cocok sama weekend dan holiday. Kapan ada tanggal merah lagi?" Aku mencomot kalender di meja, lalu mendesah. Tanggal merah jatuh di akhir pekan.
"Cuti aja kalo butuh refreshing," saran Bu Inggrid, pengganti Bu Viona. Semula Bu Inggrid bekerja sebagai supervisor rekrutmen. Entah bagaimana dipindah ke divisi kami. Aku sih happy karena kenal sifat Bu Inggrid yang ceria dan suka traktir.
Buat para bos di luar sana, yang bikin cungpret kalian loyal bekerja ialah kopi di jam tiga, minimal Janji Jiwa but highly recommended Starbucks and Coffee Bean. Juga, dibayari makan saat tengah bulan.
"Pengen, tapi cuti tinggal tiga hari. Mau pakai buat akhir tahun," akuku.
"Jomlo mau kemana akhir tahun?" Jack menyindirku.
"Jomlo juga butuh rekreasi. Jalan-jalan bukan cuma buat pasangan, ya." Aku membela diri.
"Kita tunggu aja sampai kapan Jack bisa langgeng sama ceweknya yang sekarang. Pas dia putus, kita syukurin rame-rame." Zee yang senasib denganku membantu.
"Taruhan cepe, cewek kali ini sampai minggu depan," imbuh Dirgantara.
"Gue ikut," aku angkat tangan, "sampai Senin depan."
"Dua minggu lagi." Zee mengeluarkan selembar seratus ribu dengan pongah.
"Hei! Kalian kayak ngedoain gue segera putus." Jack memandang kami kesal.
Bukannya menengahi, Bu Inggrid malah pasang taruhan. "Saya ikut. Kali ini akhir bulan."
"Bu!" Jack merengek.
Aku, Zee, dan Dirgantara tertawa. Siapa sangka atasan baru kami sama somplaknya. Kan, enak kalau menggoda Jack berjamaah.
"Seru banget. Sedang apa?"
Mateng gue!
Kenapa dia bisa muncul di sini?
###
09/02/2021
Aku juga suka kerja pake seragam soalnya ga repot mikir mau pake apa hari ini.
Kalo kamu??
Siapkan mental, kita mau kenalan sama si cowok 😉
Eh, siapa sih cowoknya? 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious
ChickLit[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] 21+++ Tanpa blurb, dijamin baper. ( ✧Д✧) カッ!!