Taeri masih berusaha melepaskan ikatannya dari kursi agar bisa keluar dari kamar Jimin dan bersembunyi entah dimana, tapi riba MAX masuk dan seperti biasanya dia membangunkan Jimin karena beberapa hari lagi ia dan Taeri akan wisuda
Bayangkan dia baru bersekolah disaat ujung kelulusan padahal kampus yang disekolahkan Taeri bisa terbilang elit
"Tuan bangun sudah jam 8" ujar max tentunya dengan suara robot yang khas
"Hmm sebentar lagi yha max" ujar jimin sambil mengucek-ngucek matanya
"Tuan bangun hari ini ada pertemuan dengan perusahaan Min" ujar max kembali, jimin sontak terbangun dan menggumam
"Oooo iyha aku lupa hari ini aku bertemu dengan CEO Min yang ada di jepang ashhhh"
"Max tolong siapkan baju kantor dan taruh di mobil" lanjut jimin, dan Max pun pergi dari ruangan
"Wahhhh gadis mungil ini kedinginan pasti karena semalaman tidur di lantai hmmm kasian" ujar Jimin sembari menyilang kan kedua tangan kedepan
"Tega sekali kau hiks ikatannya terlalu erat tau!" Bentak Taeri sambil memberontak agar bisa berdiri, Jimin langsung membangunkan Taeri tentu saja ia tidak melepaskan ikatan
Jimin mendekatkan wajahnya pada taeri hingga mereka bisa saling bertukar nafas, Taeri hanya terdiam dan terpesona akan ketampanan jimin tanpa sentuhan make up
Jimin mulai melumat bibir Taeri dan menjejalkan lidahnya kedalam mulut taeri, tentunya Taeri tak hanya diam ia ikut membalas dan memberi sedikit gigitan kecil yang membuat bibir jimin berdarah
"Hhhh mulai ingin melukai ku yha" ujar Jimin lalu menghentikan ciumannya itu
"Tentu jaga kan impas kau sering memukul dan mencambuki ku dan aku hanya baru mengigit bibir mu hanya itu" ujar taeri sambil memberikan senyuman bodohnya
Jimin hanya diam dan langsung membuka ikatan kaki Taeri dan langsung menyuruh Taeri mengangkang, tanpa aba-aba Jimin langsung bermain dengan vagina Taeri
"Mhhhhh j-jangann"
"J-jim arghhhhhh k-kau" Taeri berusaha untuk menyelesaikan kalimatnya
"Arghhhh j-jangan d-di jilati!"
"Apa?" Ujar Jimin lalu melanjutkan kegiatan nya bersama vagina taeri
"Arghhh jimmm"
"Aghhhhh jangan masukkan lidahmu kesana"
"Mhhhhhh arghhhhhh"
"Aghhhhhhh f*ck"
"Mghhhhh" Taeri pun masturbasi karena kelakuan jimin, jimin hanya tersenyum puas dan langsung mengelap bibirnya sedangkan Taeri terdiam malu dan wajahnya seperti tomat
"Hiksss jangan lakukan itu lagi!" Bentak Taeri
"Tapi kau menikmatinya kan?" Tanya Jimin sambil mengganti baju nya
"Pertanyaan macam apa itu!" Bentak Taeri
"K-kau mau kemana?" Tanya Taeri
"Mau ke kampus"
"Jangan tinggalkan aku dikamarmu disini gelap dan menyeramkan"
"Mau ikut? Memang kau bisa berjalan emang selangkangan mu tidak sakit?" Taeri hanya diam dan menunduk malu karena selangkangan nya sangat sakit karena setekah berhubungan sex kemarin
"Sudah yha aku mau pergi bye" ujar jimin dengan nada datar dan dingin sudah seperti psikopat saja
"Hhhhh ayo lah jika aku melepaskan diri tetap saja aku tidak bisa berjalan normal dan mejiwoo akan bertanya-tanya hal aneh pada ku tapi jika aku tetap seperti ini aku akan ketakutan dikamar mafia jahat ini disini gelap dan dingin" ujar taeri meratapi nasibnya, tak lama kemudian ada seseorang masuk ke kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Mafia ||-PJM-||
Teen Fiction(ON GOING)"ayah rela menjadikan ku jaminan?!" ujar taeri menitihkan air mata Pada awalnya ia tersiksa tinggal bersama jimin tapi siapa sangka itu berubah setelah menyesuaikan diri di rumah itu Jangan lupa vote terimakasi 💜💁 Sabar writer nya lg sak...