P R O L O G

196 33 38
                                    

Baik wajah maupun badan cewek itu sedang sangat tegang. Seperti mau menghadapi ujian, tapi lebih menakutkan lagi. Menggambarkan ketakutannya mungkin seperti sedang melihat malaikat maut yang akan mengambil nyawa. Berlebihan memang, tapi itu kenyataan.

Cewek yang menguncir rambut hitam panjang itu menghela napas pasrah, menyerahkan apa saja yang akan dilakukan orang tuanya.

Menyerahkan ponsel pada orang tua, meneguk saliva saja terasa berat. Di ruang tamu, suasana bersitegang, bulu kuduk cewek itu sampai berdiri.

"Mas, gimana hasilnya?" Wanita paruh baya bertanya. Sementara yang ditanya cuma diam usai memeriksa ponsel, ia menyerahkan ponsel pada yang memanggilnya "mas".

Satu menit.

Plak!!

Kepala cewek kuncir kuda tadi sampai tengkleng ke kanan, tamparan amat keras yang meninggalkan reaksi pusing.

"Cukup!! Nggak akan mengubah takdir dengan menamparnya." Lelaki paruh baya itu melerai. Kemudian melangkah masuk ke dalam kamar.

Lagi, satu tarikan kencang di rambut cewek itu dilakukan oleh si wanita, mencengkram erat sampai si cewek tak bisa bicara.

•__•

Seulas senyum smirk tercetak di wajah yang tersirat pesan sedang kecewa. Bola mata hitam itu menatap sendu darah yang makin mengucur di tangan kirinya.

Sudah kehilangan kewarasan, tangan kiri dihiasi bercak merah kegelapan lewat sela-sela jari. Meskipun begitu tak dihiraukan cowok ini. Malah kegiatan memainkan pisau kecilnya semakin lihai. Pergerakan kecil menciptakan garis-garis jalan darah.

Sakit? Tentu tidak, dia begitu menikmati rasa kecewa bersama darah.

"Gak guna gue berusaha selama ini!" lirih cowok itu, kecewa pada dunia. Putus cinta? Tentu tidak, cowok ini termasuk spesies yang bodo amat dengan percintaan. Ia pikir, waktu belum tepat untuk memikirkan hal tersebut.

"Arghh!!" Napasnya memburu seperti habis keliling lapangan. Semenit kemudian, ia telah tak sadarkan diri.

Di hari yang sama, kedua manusia: satunya disiksa, satunya menyiksa.

BTW;

Hei semua, ini cerita yang udah pernah aku publish, tapi unpub. Gitu mulu sampai entah ke  berapa. Semoga menikmati!



Keluar Zona Aman [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang