2

33 6 9
                                    

Sedikit kata-kata pahit yang terucap dari bibir mu dan menghancurkan ku begitu saja

Sedikit kata-kata pahit yang terucap dari bibir mu dan menghancurkan ku begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


C.A.R.L.O

Ibu Rara meninggalkan kelas 12 IPA B karena waktu pergantian jam pelajaran telah tiba. Ia membereskan semua barang-barang nya dan membawanya keluar dari kelas itu.

"Pelajaran selesai kalian tunggu guru mata pelajaran berikutnya untuk masuk, ingat jangan pernah membuat keributan di kelas ini, selamat siang" Ibu Rara melangkahkan kakinya menuju keluar kelas.

Pandangan mata anak-anak kelas 12 IPA B semuanya tertuju pada buku pelajaran yang sudah di bagikan masing-masing.

Melly terdiam memandangi para siswa-siswi kelas 12 IPA B yang sangat berbeda dengan kelas nya sebelum nya, kelas nya dulu sangat terkenal sebagai kelas paling nakal namun sekarang kelas barunya membuat nya tidak bisa beradaptasi.

Muncul ide jahil Melly, ia tersenyum licik menata Carlo yang juga sibuk dengan buku pelajaran nya. Melly menyenggol lengan Carlo, namun Carlo tidak perduli.

Melly berusaha untuk membuat Carlo mau berbicara dengan nya. Ia membaca name tag yang tertera di sebelah kanan seragam yang di gunakan Carlo.

"Carlo Admajaya" Melly mengejanya dengan pelan. Carlo merasa ada yang memanggil nya, ia segera memandang nya.

Tatapan Carlo mengisyaratkan bertanya ada apa kepada gadis itu. Melly tersenyum lebar akhirnya ia berhasil membuat Carlo menatap nya.

"Why?" Melly bertanya kepada Carlo. Aneh sekali padahal dirinya yang memanggil nama Carlo dan dia lagi yang bertanya, Dasar Melly!.

Carlo kembali menatap buku pelajaran nya dengan seksama, bukan nya ia tuli tidak mendengar bacotan dari Melly namun karena Melly bagi nya suka tidak jelas.

Melly berusaha berkali-kali untuk bisa mendapatkan perhatian dari Carlo, satu ide terlintas dipikiran Melly, ia tersenyum licik. Mata Melly melebar dan senyuman terukir di sudut bibirnya.

"Aww, aduh tangan gue kena kursi ih berdarah" Melly menjerit. Melly menatap Carlo yang sama sekali tidak ada reaksi, ia berdecak kesal.

"Aduh sakit perut gue" Melly menjerit semakin keras. Tatapan Carlo tetap tertuju pada buku pelajaran nya.
Melly berdecak kesal, ia memukul meja nya dengan keras.

Plak!

Carlo akhirnya memandang nya dengan tatapan bertanya, Carlo mengangkat aslinya mengisyaratkan bahwa dirinya bertanya.

CARLO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang