3

30 7 17
                                    

Adakah kata-kata yang bisa menghidupkan ku kembali?

Adakah kata-kata yang bisa menghidupkan ku kembali?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


C.A.R.L.O

Waktu pulang sekolah telah tiba, semua anak-anak SMA Argenda segera berpulangan. Begitu juga dengan Carlo ia sangat senang jika waktu meninggal kan SMA Argenda tiba.

Carlo mengambil kunci mobil nya, berjalan menuju parkiran sekolah, mata Carlo mencari-cari keberadaan Leo, saudara tiri nya.

"Bangsat, kemana Leo!" Carlo tetap mencari keberadaan saudara tiri nya itu, jika dia meninggalkan nya pasti akan ada masalah baru di rumah.

Terlihat dari kejauhan beberapa meter dari tempat Carlo berdiri Leo melambaikan tangan nya memberikan isyarat agar Carlo menunggu nya.

Carlo menghela nafas panjang. "Dasar anak dari pelacur, sukanya cuma buat gue nunggu" ucap Carlo. Terkadang ucapan yang keluar dari mulut Carlo selalu jahat tentang ibu dan saudara tiri nya.

****

C.A.R.L.O

"Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan silahkan hubungi beberapa saat lagi"

Suara Operator terdengar saat Melly menelfon Dewi, adik kandung mama nya. Wajah Melly terlihat sangat kesal, ia sudah menunggu 15 menit namun Dewi tidak kunjung datang.

"Tante Dewi mana sih?" Melly berdecak kesal, ini hal yang selalu membuat Melly bosan tinggal bersama Dewi karena Dewi tidak pernah melakukan segala sesuatu tepat waktu.

Mata Melly tertuju pada dua orang yang berjarak jauh darinya namun ia mengetahui siapa orang-orang itu.

Melly tersenyum jahil. "Dia Carlo, pasti dia mau anterin gue pulang" Melly berlari agar bisa meminta bantuan kepada Carlo.

"CARLO!"

Carlo memandang siapa yang memanggil namanya, seperti tidak asing namun ia siapa?. Carlo mengerutkan keningnya dan memandang siapa yang berlari menuju ke arah nya.

Berbeda dengan Leo matanya berbinar binar melihat Melly yang berlari ke arah mereka.

Melly sampai tepat di hadapan Carlo dan Leo, nafasnya tersengal-sengal karena kelelahan, ia menahan lututnya dengan kedua tangannya, wajahnya di penuhi dengan keringat.

"Melly! Hai! Kenapa lari-larian? Lagi main atau lagi latihan? Tanya Leo. Seperti tidak berdosa, ia mengira Melly bermain? Astaghfirullah kamu berdosa banget Leo.

CARLO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang