Pagi yang cerah di sebuah kota besar. Hari ini hari pertama setelah 7 hari MOS. Gadis berambut pendek sebahu itu berjalan dengan santai nya di tepi jalan raya.
“ayaaa, bersikaplah seperti ini setiap hari, jangan ulangi kebiasaan terlambatmu seperti saat SMP, ya” Nayaka berucap pada dirinya sendiri sambil tersenyum riang.
“Ayaaaaa!” seseorang memanggilnya dengan keras dari belakan. Terlihat Zulfa, teman satu kos Nayaka sedang berlari menyusul Nayaka yang berangkat 2 menit lebih awal darinya.
“tumben pagi-pagi udah berangkat lo”
“hihii..aku akan berusaha menjadi anak disiplin sekarang, harus!”
“wihhhh....semangat ayakuuu”
Nayaka terkejut mendengar julukan yang digelarkan oleh sahabatnya itu. “Ayaku?”
“apasih, Ayakuuu?”
“ya biar semua orang tau, bahwa kamu itu milikku”
Mendengarnya Nayaka tertawa geli. Seketika itu Zulfa hendak memeluk Nayaka.
“astaga-astaga..ada orang gila baru” ledek Nayaka dan kabur meninggalkan Zulfa.
“yaaa....siapa yang lo sebut gila! Awas lo ya” zulfa yang tak terima di sebut gila langsung mengejar Nayaka. Perbuatan 2 sahabat itu mengundang perhatian siswa lain yang juga berangkat kesekolah pagi itu.
Dari arah Timur seorang pemuda datang menaiki motor sportnya. Kedatangannya di sambut para anak gadis, bahkan ada yang rela menunggu cowok itu di depan gerbang. Ada yang membawakan kotak makanan, makanan ringan, coklat, bahkan bunga. Namun cowok itu tak menggubris mereka sedikitpun.
“Nayaka....ayaa...!! jangan kabur lo!”
“tangkap aku kalo bisa,”
2 sahabat itu masih saja saling mengejar. Nayaka yang terus saja meledek sahabatnya itu berlari tanpa mengawasi arah larinya.
“Ayaka, awassss!”
CIETTTTTTTT!!!!
Pemuda itu langsung menghentikan motornya dengan tiba-tiba, hingga ban belakangnya terangkat. Hampir saja ia menabrak Nayaka. Nayaka shok bukan kepalang menyaksikan motor itu telah sedekat 40 centi dari tubuhnya. Iapun terjatuh kelantai dengan mata yang terbelalak kaget. Semua yang menyaksikan kejadian ini langsung diam tercengan menatap pemuda itu dan Nayaka yang tersimpuh di lantai. Termasuk Zulfa.
pemuda itu mematikan mesin motornya dan melepas helm yang menutup semua wajahnya itu. Ternyata dia adalah kak Geo. Dengan cepat dia berlari menghampiri Nayaka yang masih tersimpuh di tanah sambil memegang dada tempat jantungnya berdetak, sangat cepat hingga membuat dadanya sakit. Tepat saat kak geo merangkus tubuh kecilnya, ia kehilangan kesadarannya.“ya..ayaka...” kak geo berusaha mengembalikan kesadaran Nyaka. Namun tak berhasil.
Karena takut terjadi sesuatu, kak geo membopong tubuh nayaka yang tak sadar menuju rumah sakit sekolah. “ayaka....” panggil Zulfa yang amat sedih melihat sahabatnya yang pingsan dan berlari mengikuti kak geo.
Seketika itu banyak siswa yang beralih profesi menjadi wartawan dan reporter dadakan. Mereka mendekat dan merekam kejadian itu. Sampai mereka berdesakan hanya demi dapat meliput ke daalam ruang rawat yang pintunya tertutup. Hanya ada Zulfa dan kak geo yang menemani Nayaka saat itu.
BRAKKK!
Kak geo membuka pintu dengan cukup keras, ia kesal karna mereka sangat ingin tahu sekali urusan yang bahkan tidak menyangkut mereka sama sekali.
“sedang apa kalian?”
“k-kam-kami...sedang...”
“kembali ke kelas. SEKARANG!” bentakan seorang Geo mampun membuyarkan kerumunan masa itu. Mereka lari dengan terbirit birit karena takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable
Teen Fiction"gue baik bukan berarti gue suka sama lo, jadi tolong jangan lampaui batasan lo, PAHAM!" Kisah seorang gadis SMA yang sering di panggil dengan sebutan gadis sketch book. Kekagumannya pada seorang senior nya telah membuatnya jatuh hati. Namun siapa s...