episode 1

35 2 2
                                    

Ting...tung...ting...tung... 5 menit yang akan datang, kita akan mencapai pemberhentian. Mohon cek barang bawaan anda kembali.

"Kak, kita udah mau sampai nih" Nayaka membangunkan kak geo yang tertidur

"Oh, iya maaf...aku mengantuk sekali"

"Tidak apa kak, sebaiknya kak geo bersiap-siap"

Nayaka menyiapkan segala barang bawaannya agar tidak ada yang tertinggal. Hingga akhirnya sampailah di stasiun tujuan. Nayaka langsung mengambil koper yang sengaja ia taruh di bagasi atas kereta beserta koper milik kak geo. Sayangnya tinggi badannya tak cukup sampai untuk meraih koper miliknya.

Tangan panjang tiba-tiba muncul dari samping Nayaka, tangan itu yang tak lain adalah milik kak geo. Tubuh tinggi dan tangan panjangnya seolah mampu meraih apapun yang ada di sana, lantas ia mengambil koper Nayaka yang kemudian mengambil koper milknya.

Hal yang membuat Nayaka sedikit shok adalah ketika dada bidang milik kak geo tak sengaja menyentuh kepalanya.

"Mmmmm-makasih kak" ucap Nayaka yang dibalah senyum olh kak geo

Setelah itu Mereka turun dari kereta dan beristirahat sejenak pada sebuah mini cafe yang letaknya tak jauh dari stasiun.

Mereka memesan makanan disana, Nayaka juga membeli 2 ramen instan kesukaannya untuk persedianan di kos nantinya.

"Rencana, kamu bakal tinggal dimana?" tanya kak geo

"Mau nyari rumah kos yang deket sekolah aja kak"

"Boleh ku temani mencari" Inilah pertanyaan kak Geo yang berhasih membuat Nayaka tersedak makanan karena terkejut mendengarnya.

"Eh eh,, pelan-pelan makannya. Minum minum cepet"

akhirnya Nayaka menerima tawaran kak geo.

Setelah kenyang, Mereka pergi untuk mencari rumah kos untuk Nayaka. Mereka berangkat menaiki bus. Saat ini bus tengah ramai dengan penumpang. Hanya ada 1 kursi tersisa.

"kau duduklah, aku akan berdiri disampingmu" kata kak geo.

nayaka pun duduk, sementara kak geo berdiri sambil memegan pegangan atas pada bus. Namun ternyata ada penumpang baru yang sedang hamil tua. Nayka tak tega melihat ibu itu berdiri, hingga akhirnya ia menawarkan kursinya untuk ibu itu, dan memilih berdiri di dekat kak Geo.

Selama di perjalanan, Nayak tak tau mengapa bisnya agak ugal-ugalan, hingga ia harus menjaga keseimbangan agar tak tumbang. Tiba-tiba bis ini berhenti mendadak hingga membuat seisi bis ini tersungkur di dalamnya.

Termasuk Nayaka, tanpa sengaja ia jatuh di pelukan kak Geo sebab hanya dia yang mampu menahan tubuhnya waktu itu. Nayaka menatap lak geo yang tak tergoyah sedikitpun.

"kamu ga papa kan?" tanya kak geo sambil menatap Nayaka yang masih dipeluknya.

Nayaka hanya menggelengkan kepala, sebab masih sedikit kaget. "jangan jauh jauh, berpegang padaku saja agar tak jatuh" tambahnya. Selama perjalan Nayaka terus berpegang pada jaket kak Geo.

Entah ada apa, saat ittulah nayaka merasa nyaman di dekat kak Geo. Nayaka jadi terus ingin memperhatikanyya. Punggungnya begitu lebar. Tubuhnya kekar sekali, rahangnya begitu kuat, rambutnya sedikit panjang tertata dengan rapi.

"ayo, kita sudah sampai" ucapan kak geo mampu membuyarkan lamunan Nayaka.

"ohh,i-iya kak."

Begitu ia turun di halte yang bertepatan di sebrang SMA Veterna, Nayaka sangat kagum melihat bangunan sekolahnya. Nayaka sedikit tak menyangka ia akan bersekolah di sana. Bangunannya begitu besar dan terlihat modern, halamannya luas. Mata Nayaka terbelalak, dan mulutnya terperanga melihatnya.

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang