Chapter 7

685 95 0
                                    

Dahi Tarkan berkerut karena kesalahpahaman yang memalukan.

"Aku cukup yakin aku berkata aku tidak akan memakanmu"

Aristine, yang diam-diam mengawasinya, menggesernya menjauh dan bergumam.

"Fakta bahwa kamu bahkan mempertimbangkannya..."

Ketika saya praktis terlihat seperti kotoran itu sendiri.

Dia menghilangkan paruh kedua kalimat itu seolah-olah dia mencoba mengatakan dia akan menghormati selera orang cabul.

"Kaulah yang mengatakan kita masih belum menikah ketika aku memintamu untuk mandi."

Tarkan berkata dengan suara rendah seperti dia memaksakan kata-kata itu keluar. Namun, intimidasi semacam itu tidak berhasil pada Aristine.

"Aku memang mengatakan itu tapi ... aku tidak bermaksud seperti itu."

Wanita itu perlahan melihat Tarkan dari atas ke bawah lagi.

"Maksudku, kamu juga sangat kotor"

"Lihat, kamu sama kotornya, bukankah kamu akan mandi?"

Mata wanita itu sepertinya menanyakan itu.

Untuk pertama kalinya, Tarkan tahu apa yang dia pikirkan. Dan pada saat yang sama, sebuah pertanyaan muncul di benaknya.

'Wanita macam apa ini?'

"Karena kita belum menikah, kita tidak bisa mandi bersama."

Jadi pertama-tama, mereka harus menarik garis yang adil antara satu sama lain. Aristine hanya mengingatkannya pada fakta sederhana.

Tarkan menatap dirinya sendiri.

Cara pertama dia menampakkan diri kepada pengantin wanita berlumuran darah binatang iblis tetapi Tarkan tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cara pertama dia menampakkan diri kepada pengantin wanita berlumuran darah binatang iblis tetapi Tarkan tidak peduli.

Darah ini adalah bukti kemenangannya. Itu adalah pertanda pertarungan dan kebanggaannya sebagai seorang pejuang.

Namun, menyebutnya kotor. Tidak hanya itu, tetapi 'sangat' kotor. Bagaimana dia bisa membandingkan ini dengan debu?

'Sekarang aku memikirkannya ...'

Dia berharap putri Silvanus menjadi pucat atau berteriak ketika dia melihat darah, tetapi dia tidak melakukannya.

Bahkan orang Irugo yang memiliki darah pendekar ketakutan dan gemetar saat melihatnya.

Tapi wanita ini tenang. Dia tidak takut atau kagum.

"..."

Mulai dari penampilannya yang berdebu, calon istrinya tidak seperti yang diharapkannya.

'Wanita yang sangat aneh.'

Tapi hanya itu.

Dia tidak akan terlibat lagi dengan wanita ini. Yang akan dia dapatkan darinya hanyalah gelar 'istri pangeran'.

Bagian I • Melupakan suamiku, lebih baik dagangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang