Bagian I • Melupakan suamiku, lebih baik dagang

Chapter 15

"Aduh"

Aristine tersenyum lembut pada Starlina.

"Saya hanya bertanya apakah Anda ingin mengatakan sesuatu, saya tidak berpikir semuanya akan berjalan seperti ini."

Dia mendecakkan lidahnya dengan lembut dan terus berbicara.

“Saya tidak merasa nyaman melihat putri berlutut seperti ini. Sini, biarkan aku membantumu ”

'Dia orang yang cerdas, Putri Aristine'

Aristine tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kemarahan sampai Starlina berlutut. Dia tidak memarahi mereka, juga tidak meminta maaf.

Paellamien bertindak lebih dulu sebelum dia melakukan apa pun.

'Dia sangat menyadari posisi politiknya dan sedang memanfaatkannya.'

Putri keduanya adalah anak yang cerdas.

Tak disangka-sangka baginya untuk mengganggu dan menyeret Paellamien yang selalu selaras dengan lingkungannya.

Jika satu hal saja tidak beres, Aristine bisa dicap dengan stigma melanggar perdamaian.

"Berani sekali. Tapi moderat pada saat bersamaan. Itu tidak pernah terlalu berlebihan."

Starline tidak sopan.

Tetapi dalam situasi ini, apa yang terjadi jika Putri Silvanus meminta seorang Putri Irugo untuk berlutut dan mengemis?

Kedamaian yang baru tumbuh akan pecah seperti es tipis.

Apalagi Irugo adalah bangsa pemenang sedangkan Silvanus adalah bangsa yang kalah.

Tapi bagaimana dengan situasi ini sekarang?

Hasilnya hanyalah seorang putri sulung yang menegur putri yang lebih muda, jadi itu menjadi urusan internal Irugo.

Sekarang, Raja menantikan apa yang akan dilakukan Aristine sehingga dia hanya menonton dalam diam.

Tetapi bahkan jika tidak, raja tidak dapat menemukan apa pun untuk menyalahkannya.