Jaeden Pov
"Ngghh..." Aku bangun dan merenggangkan otot otot ku
"[Name]?" Tanyaku saat aku tersadar kalau aku bukan berada di kamarku
"Hmm.." jawabnya
"Aku dimana?" Tanyaku
"Kau berada disini" jawabnya
"Iya ini dimana?" Tanyaku lebih jelas
"Ckk" ia seperti mendecak kesal
"Kenapa sih kamu?" Tanyaku
"Pikir aja sendiri" jawab [name]
"[name] cantik kamu kenapa?" Tanyaku lembut, kupikir ia dalam period nya
GUBRAKK!!!
"Hoah!!" Aku terkaget
Kenapa professor Snape, dan professor dumbledore kesini, disusul Draco yang menahan Astoria layaknya tahanan penjara
"Mr. Martell apa kau tau apa yang terjadi?" Tanya professor Snape padaku
"Aku baru bangun, memangnya apa?" Tanyaku
"Positif professor ia terkena amortentia" ucap Snape pada dumbledore
"Wot?!" Ucapku refleks dan mendapatkan tatapan tajam dari si hidung bengkok
"Apa kau tak dengar tadi?" Tanya Snape
Aku mengangguk
"Siapa yang memberi?" Tanyaku
Semua mata tertuju pada astoria dan menatapnya tajam
"Suket?" Tanyaku
Suket pun hanya menunduk, dan aku beralih menatap [name], oh astaga kukira ia dingin karena pms, ternyata... Ah sudahlah
"[name] syg cintaku mwuah babe honey kamu ga marahkan?" Tanyaku
Ia hanya menatapku datar
"Baby~~" lirihku, aku berusaha memegang tanganya
Ah sial dia menepisku
"Stop what the hell are you talkin about"
"Cinta anak muda, menjijikan" ucap Snape masih bisa kudengar lalu ia keluar disusul oleh dumbledore
"[Name] are you mad?" Tanyaku, tapi kuyakin ia marah dan aku tak tahu apa yang kulakukan dengan tori sialan itu saat aku terpengaruh amortentia
[Name] tak menjawab ia malah keluar dari hospital wing
"Tori brengsek!!!" Bentaku pada astoria, ia lalu keluar dari hospital wing dan menangis
"Tentu saja ia marah jaed" ucap draco
"Oh draco aku lupa kau disini" ucapku
"Drake maafkan aku, karnaku hubungannu dengan astoria jadi berkahir" sambungku meminta maaf
"Tak apa, aku harusnya berterimakasih padamu karena jika tidak terjadi hal ini maka hubunganku dengan si brengsek sialan itu akan berlanjut, lagi pula aku tak mencintainya aku hanya kasian padanya karna memelas ingin menjadi kekasihku" jelas draco panjang lebar, aku hanya mengangguk
[Name] POV
Aku sebenarnya tak marah pada Jaeden hanya saja aku kesal denganya
Ketika di common room nanti aku akan memintanya untuk mengakhiri hubungan ini
Btw aku lagi duduk di common room sama pansy
Terus tiba-tiba pintu asrama kebuka menampakan tori brengsek lari ke kamarnya
Tak lama kemudian Daphne kakaknya duduk di sampingku dan berkata
"[name] maafkan aku, karna tori hubungan kalian jadi rusak" ucapnya meminta maaf
"Tak apa Daphne itu bukan salahmu, dan aku tau bahwa tori masih kecil jadi suka labil" ucapku
"Trimakasih [name]" ucapnya tersenyum
"Kembali kasih" jawabku, ya mengampuni adalah hal yang selalu di ajarkan oleh Bapa ku
Tak lama kemudian Jaeden dan Draco datang
"Ahh jaeden akhirnya kau datang juga aku sudah lama menunggumu" ucapku, ia menatapku heran
"Kau tak marah?" Tanyanya
"Emm emm" ucapku menggelengkan kepala sambil tersenyum
"Syukurlah" ucapnya
"Tapi kita berakhir" ucapku lagi
"Hah?!"
"Ya kita akan menjadi sahabat saja, karena kurasa sahabat melebihi seorang kekasih dan hubungan persahabatan takan membuat kita canggung" ucapku langsung ngibrit ke kamar tak mau mendengar jawabanya
______________________________________
Hi!!!
Jangan panggil kakak dong wkkwwkw
Bye!! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Draco little sister [Draco X Reader]
Fanfiction"Lucius sampai kapan kita merahasiakannya dari mereka? Mereka sudah besar dan cepat atau lambat mereka pasti akan tahu" "Entahlah Cissy, aku bingung bagaimana harus mengatakan hal itu kepada mereka. Aku takut mereka akan marah padaku atau lebih para...