Suho Dan Keluarga Kecilnya

6.9K 568 114
                                    

Senin, 25 - April - 20** --- Seoul - Paud

Bel pulang sekolah telah berbunyi satu menit yang lalu. Banyak anak-anak kecil yang sudah keluar dari kelas. Namun tak sedikit juga yang masih menetap di sekolah menunggu ibu mereka yang tengah bergosip ria bersama dengan ibu temannya.

Tap... Tap... Tap... Suara langkah kaki itu mengalihkan seluruh atensi orang-orang yang ada disana. Mereka memandang kagum seorang pemuda manis yang berjalan dengan raut datar seolah tak menganggap mereka. Langkah kakinya yang begitu teguh membuat mereka bertanya-tanya siapa kah pemuda tersebut?

"Bunaaa~~~"teriakan melengking tersebut kini mengambil alih perhatian mereka dan mereka mendapati dua bocah imut tengah berlari seraya merentangkan kedua tangan mereka menuju ke pemuda manis tadi.

( Buna : Bunda )

Dan dengan sigap pemuda itu menangkap tubuh kedua bocah yang tiba-tiba melompat ke pelukan nya.

"Seo-Hyun! Seoho! Berapa kali Papa bilang jangan berlarian! Nanti kalian bisa jatuh. Dan panggil Papa dengan 'Papa' bukan dengan Buna. Dasar anak nakal." Pemuda manis tersebut berucap seraya mengerucutkan bibirnya yang berwarna merah mencoba mengabaikan orang-orang yang kini menatapnya gemas.

Karena tak nyaman pemuda itu beranjak dari tempat semula sambil menggendong kedua putranya menuju ke parkiran mobilnya. Membuka pintu bagian belakang lalu mendudukkan kedua putranya disana.

"A-api bu-bucannya Buna ang eyahiylkan ita ya~? Si bungsu bertanya seraya menatap Suho polos dan di jawab dengan deheman oleh sang kakak.

( Translate : Tapi bukannya Buna yang melahirkan kita ya~? )

Suho -Nama pemuda manis tersebut- atau yang nama lengkapnya adalah Suho Lee tersenyum mendengar penuturan polos dari putranya yang berusia tiga tahun. Ia menganggukkan kepalanya lalu memberikan setoples biskuit ringan pada kedua putranya.

"Ini camilan buat kalian. Tapi kalian harus janji harus duduk diam dan tenang di sana. Papa mau menyetir mobil. Oke~"

"Siap Buna / Ciap Buna~ " Kedua nya menjawab dengan nada semangat membuat Suho terkekeh. Suho menutup pintu mobilnya lalu mulai memasuki bangku kemudinya. Ia mulai menyalakan mobilnya dan mulai menjalankan kendaraan beroda empat tersebut. Di tengah perjalanan Suho secara diam-diam terkekeh gemas lantaran melihat pipi kedua putranya yang belepotan karena remahan-remahan roti kering yang mereka makan.

( Translate : Ciap = Siap )

Karena nganggur Suho pun mulai bertanya "Jadi gimana tadi sekolahnya?"

Seoho bangkit dari duduknya lalu berteriak heboh "CEOHO PINTEL ANGET ADI BUNA! CEOHO ISA AMBAL UPU-UPU! API ASI INTELAN CEO-HYUN COALNYA ADI CEO-HYUN ISA IKIN UPU-UPU ALI EL-ELTAS YIPAT!"

( Translate : Seoho pinter banget tadi Buna! Seoho tadi bisa gambar kupu-kupu! Tapi masih pinteran Seo-Hyun [ Hyung-nya ] bisa bikin kupu-kupu dari kertas lipat )

"Wah berarti kalian pinter banget dong! Papa jadi bangga sama kalian!" Seoho -si bungsu- tersenyum girang kala Buna-nya memujinya. Ah, anak itu benar-benar sangat senang di puji.

Kini gantian Suho yang melirik Seo-Hyun. Seo-Hyun hanya diam saja seraya menatap pemandangan di luar melalui jendela mobil. Tapi Suho yakin seratus persen putra sulungnya itu tengah malu setengah mati karena barusan ia puji. Buktinya? Kuping kecil bocah itu memerah meskipun raut wajahnya datar. Aih sungguh menggemaskan.

Suho menikmati suasana ini. Suasana dimana salah satu putranya tak berhenti mengoceh ini-itu sedangkan putranya yang lain hanya menanggapinya dengan deheman singkat membuat putranya tadi kesal setengah mati menghadapi kakaknya.

My CEO Is My Ex-BF - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang