Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jari jemari Seojun asik memetik senar gitarnya, Seojun mulai menyanyikan lagu yang berjudul Blue Jeans. Karena akhir akhir ini Seojun sedang menyukai lagu ini.
Calling you late at night Talking 'boutnothin' But we're always laughing
These dumb conversations They raise my affections Those were the good times And I miss the old times
Have I told you lately? That I miss you badly?
Sometimes I wish That I could still call you mine Still call you mine Now all I've got is The stain on my blue jeans The only way I could Remember that you were once mine
"Seojun-yya!." Jay masuk ke kamar Seojun dengan tiba tiba, membuat sang pemilik kamar terhentak kaget. Hampir saja ia melempar kan gitar kesayangannya pada Jay.
"YA!KAU MAU MATI?!." Yang di ancam hanya cengengesan.
"Maaf maaf." Jay menyatukan telapak tangannya. Seojun memutar bola matanya malas, ia langsung menyimpan gitarnya ketempat sebelum nya.
"Jadi bagaimana, kau ingin aku menjelaskan nya kan?." Kata Jay yang susah asik membaringkan tubuhnya ke kasur milik Seojun, sedangkan pemilik kamar hanya duduk di kursi belajarnya.
"Hm."
"Tapi lebih baik kau memberikan ku minum dulu,aku haus. Kau tahu,aku benar-benar mengeluarkan perjuangan untuk datang ke ruamh mu."
Ingin sekali Seojun meninju wajah temannya, Seojun segera beranjak dari duduknya dan mengambil minuman dingin di kulkas nya yang berada di kamarnya. Seojun memang memiliki kulkas private agar ia tak perlu repot-repot turun ke bawah untuk mengambil makanan ataupun minuman. Setelah mengambil minuman Seojun melempar kannya pada Jay, Jay tersenyum puas.
Jay bangun dari tidurnya,ia membenarkan posisi duduknya.
"Aku akan menjelaskan dengan singkat,kau harus menyimaknya. Jika tidak ku geprek kepalanya mu."
"Tidak takut."
Justru aku yang takut bodoh batin Jay.
" Seme (penyerang) dan Uke (penerima) sebenarnya di ambil dari istilah Jepang."
