Halo,
Kalau kalian menemukan typo, kata atau kalimat yang kurang tepat dan juga tanda baca yang kurang tepat, tolong di tandai ya, terima kasih. Happy Reading^^~
"Good job Blackpink." Ucap salah satu orang penting di YG Entertainment yang di iringi dengan tepuk tangan meriah.
Members Blackpink saling berpelukan, merayakan keberhasilan debut mereka. Setelah sekian lama menjadi traine dan anggota yang berkurang, akhirnya mereka berhasil debut.
"Bagaimana kalau kita makan-makan untuk merayakan debut Blackpink?" Tawar Manager Blackpink yang di sambut meriah oleh member Blackpink.
"NEE."
Malam itu, di penuhi dengan segala canda dan tawa. Semua golongan, baik itu staff, petinggi, ataupun artist mengobrol dengan akrab, melupakan status mereka di perusahaan dan saling mendukung antar sesama makhluk hidup.
~
Di sudut kamar yang sempit, Lalisa duduk sambil memeluk lutut, kepala yang di tundukkan, dan isakan tangis yang keluar dari bibirnya.
Mengenang masa-masa indah saat perayaan debut dan belum berubah seperti saat ini.
"Apa salahku? Kenapa kalian seperti ini?" tanyanya di keheningan malam.
~
Lalisa sedang berjalan menyusuri koridor di YG Entertainment sembari menundukkan kepalanya, menghindari tatapan para staff yang sedang melihatnya dengan pandangan cemooh. Telinganya di buat seakan tuli, seolah-olah tidak mendengarkan bisikan mereka yang sengaja di buat nyaring.
Ketika sampai di sebuah ruangan yang besar dan suasana yang mencekam, Lisa memberanikan diri untuk mengetuk pintunya. Ketika mendapat sahutan dari orang yang berada di dalam ruangan, Lisa pun masuk dan menutup pintu kembali. Lalisa membungkukkan badan, memberi hormat seraya kepala tetap berada di posisi menunduk, tanpa berani memandang kedepan.
"Kau seharusnya sadar diri Lalisa Manoban!" hati lisa seakan tertusuk mendengar sahutan di depannya.
"Kau itu hanya orang asing! Walaupun kau memiliki jutaan fans di luaran sana, aku tidak akan peduli. Kau bagiku hanyalah mesin uang dan juga boneka yang bisa aku mainkan semauku," sinis Yang Hyun Suk.
"Aku tidak akan peduli dengan tagar yang sedang tranding topic di Twitter, tidak memiliki pengaruh besar terhadap perusahaanku."
Lisa yang mendengar itu hanya bisa menahan isakan tangisnya. Semua orang di YG Entertainment tidak ada yang sudi berteman dengannya, hanya karena dia berasal dari Asia Tenggara.
Knock Knock
Pembicaraan searah mereka terhenti karena ada yang mengetok pintu. Yang Hyun Suk mengijinkan orang tersebut untuk masuk. Lisa berpindah posisi agar tidak menghalangi orang yang ingin masuk. Jennie —orang yang mengetok pintu— melirik lisa dengan pandangan jijik.
"Jennie-ya, bagaimana dengan pekerjaanmu di Paris?" nada suara Yang Hyun Suk berubah yang tadinya berbicara dengan sinis berganti menjadi lembut dan penuh kasih.
"Yak, Keluar Kau dari sini!"
Lisa yang sadar kalau pengusiran itu di tunjukkan kepadanya, hanya membungkukkan badan dan keluar dari ruangan yang penuh muslihat tersebut.
~
Di rooftop, Lalisa menumpahkan segala tangisnya, Lisa berani menangis di sini karena jarang ada orang yang pergi ke rooftop. Lisa sungguh lelah dengan keadaan ini. Lisa sangat tertekan, dia menyesal telah pergi ke Korea. Sahabatnya —Bambam— sudah pergi meninggalkan Korea karena kontraknya sudah habis. Hanya Bambam tempatnya berkeluh kesah, tapi saat Bambam sudah pulang ke Thailand, Lisa hanya menangis di kegelapan malam.
Lisa sempat berpikiran untuk mengakhiri hidupnya, tetapi dia mengingat orang yang menyayanginya, seperti Keluarga, sahabatnya di Thailand, dan fansnya di luaran sana. Jadi, Lisa memilih untuk bertahan sebentar lagi, menunggu sampai kontraknya habis, dan pergi ke tempat dimana dia berasal dan diterima tanpa memandang budaya dan ras.
Tanpa Lisa sadari, di salah satu pojok rooftop yang tertutupi bunga ada seorang pria yang sedang merokok, memperhatikannya dengan tatapan prihatin. Lalu pria itu menghampiri Lisa dengan rokok yang sudah diinjaknya. Pria itu merengkuh tubuh ringkih Lisa, memberikan pelukan yang hangat.
Tubuh Lisa menegang, tersentak dengan adanya pelukan yang tiba-tiba. Lisa mendongakkan kepalanya dan terdiam.
"Menangislah sepuasmu, keluarkan segala keluh kesahmu," ucap pria itu sembari mengelus punggung kecil Lisa.
"Oppa, kenapa mereka melakukan ini terhadapku? Apa salahku? Kalau mereka tidak menyukaiku, seharusnya mereka tidak mengadakan seleksi di negaraku," Jiyong—pria itu— hanya menganggukan kepalanya, tangannya tetap mengelus punggung kecil Lisa.
"Semua yang beredar di televisi maupun di sosial media adalah kebohongan publik, aku tidak mau membohongi keluarga dan penggemarku, tapi aku juga tidak mau mereka khawatir terhadapku. Apa yang harus aku lakukan?"
Jiyong tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan Lisa. Jiyong hanya bisa terdiam, mendengarkan semua keluh kesah Lisa, gadis yang selama ini di kaguminya. Gadis yang tahan banting, gadis yang kuat menerima semua ujian kehidupan.
END
Feelnya dapat ga?
Cerita ini terinspirasi dari ceritanya kak yuwi yang berjudul Mask.
Kritik dan sarannya ya, demi mengembangkan cerita saya selanjutnya. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita abstrak ini ^^
Selamat malam minggu.Sabtu, 20 February 2021
Akarisa Ruru
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Jilice
FanficKwon Jiyong x Lalisa Manoban Hanya cerita singkat tentang mereka Up saat ada ide melintas Cover: canva