Dalam ruangan yang penuh dengan kaca terdengar sebuah musik. Terdapat dua sosok mahkluk hidup yang sedang menari. Di tengah-tengah tarian, salah satu handphone yang berada di dekat kaca itu berbunyi. Kedua sosok manusia memutuskan untuk rehat sejenak setelah latihan menari selama sekitar 30 menit.
"Priya, handphonemu berbunyi," kata Ten setelah mengecek handphone siapa yang berbunyi. Priya alias Lisa menghampiri Ten.
"Ah, benar. Kukira itu handphonemu, Phī."
Lisa membuka KakaoTalk dan melihat notif dari pria kesayangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa mendongak, melihat ke arah Ten yang sedang berdiri tidak jauh darinya. "Oppa, ayo makan siang."
"Kekasihmu tidak cemburu?" tanya Ten mengangkat alisnya. Ten hapal dengan peringai Naga itu. Kumpul dengan Thai line saja selalu menghubungi Lisa atau menyuruh Soonho untuk mendampingi Lisa.
Salah satu alasan dari tidak pernahnya beredar foto Lisa bersama teman-temannya itu karena Jiyong. Jiyong tidak menyukai apabila kehidupan privasi Lisa terungkap ke publik. Jiyong ingin publik mengenal Lisa karena bakatnya bukan karena teman-teman sesama idol.
Lisa dan Ten beranjak ke studio Jiyong. Perjalanan mereka diwarnai dengan obrolan mengenai Thai Line. Para staff YG selalu melirik ke arah Ten karena Ten membawa benda yang tidak terpikirkan.
Lisa menyadari tatapan para staff dan memindai sosok Ten. Dari kepala sampai ke kaki. Matanya terpaku ke tangan Ten.
"Phī, buat apa bawa itu?" tanya Lisa dengab ekspresi yang aneh.
Ten menunjukkan benda yang di bawanya. "Ini? Ah, disuruh sama anak NCT," kata Ten sambil menekan salah satu tombol dan keluarlah cahaya putih yang cukup terang.
"Hah? Aku baru sadar kalau Phī membawa senter."
"Anak NCT sering menonton dance version YG. Tempatnya gelap, jadi mereka menyuruhku membawa senter," jawab Ten enteng.
Lisa yang mendengar sontak tertawa dan berucap, "itu gedung lama, sekarang gedung baru. Jadi, nggak perlu bawa senter segala," Ten mengangkat bahu, sebagai respon dari ucapan Lisa. Anak NCT memaksanya membawa senter padahal tadi mau ditinggal saja. Tetapi saat mencapai lift asrama, Jisung dengan polosnya berlari mengejar Ten, memberikan senter ini, dan berucap, "Hyung, bawa senter ini. Jangan sampai tertinggal. Kau nanti nggak bisa melihat jalan di YG," setelah mengatakan itu, Jisung berlari ke asrama mereka agar Ten tidak menolak senter itu.
Pintu studio terbuka, memunculkan Lisa dan Ten.
"Annyeonghaseyo," sapa Ten sambil membungkuk.
"Ne, Swadikap," balas Jiyong sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Langsung makan saja. Aku masih ada pekerjaan."
"Oppa tidak makan?"
"Nanti, aku masih ada ide yang mengalir."
"Hyung akan comeback?" Tanya Ten dengan mata berbinar. Setalah sekian lama Ten menunggu.
"Hm, setelah Lisa solo. Jangan kasih tau siapapun," jawab Jiyong enteng. Ia mempercayai teman kekasihnya.
"Daebak. Hyung, bolehkah aku mengunggah video latihanku dengan Lisa?" tanya Ten penuh harap.
"Hmm, okay." Setuju Jiyong karena hatinya sedang berbunga-bunga. Salah satu lagu solo Lisa ada yang ia produseri. Walaupun memakai nama samaran. Eit, Lisa masih belum mengetahui berita itu karena Jiyong baru di setujui oleh atasannya.
Ten mendengar itu merasa heran. "Tumben sekali. Ah, nggak apa-apa, lah. Mau pamer ke Thai Line," batin Ten.
"Phī, ayo makan. Nanti di lanjut lagi latihannya."
Di sela obrolan dua pria, Lisa menyiapkan segala peralatan makan. Di studio jiyong terdapat sebuah rak yang berisi peralatan makan. Hal tersebut diusulkan oleh Lisa agar tidak repot mengambil perlatan makan di lantai satu. Jiyong, sih, iya-iya saja. Manut apa yg diucapkan kekasih hatinya itu.
•End•
Setelah sekian lama, akhirnya bisa up. Apa kabar? Stay safe, ya. Jangan lupa kritik dan sarannya. Terima Kasih.
