Please change to black background
➶➶➶
"kita sudahi dulu kelas hari ini, silahkan pulang ke rumah masing-masing dengan selamat."
kelas hyunsuk hari ini telah usai, ia segera merapikan perlengkapan belajarnya ke dalam tas kemudian berjalan menuju pintu keluar. ia tidak sabar untuk pulang ke rumah dan rebahan.
"choi hyunsuk, boleh bantu saya bawa buku-buku ini?"
hyunsuk mengalihkan atensi pada dosennya. sebenarnya, hyunsuk merasa dirinya harus cepat pulang ke rumah, namun hyunsuk merasa tidak sopan bila menolak permintaan tersebut.
ia meraih buku-buku tersebut. "ke ruangan bapak?" tanyanya dijawab anggukan.
mungkin karena hyunsuk merupakan ketua BEM terpercaya, ia menjadi salah satu mahasiswa yang diandalkan di kampusnya. buktinya, setelah selesai membawakan setumpukan buku, ia langsung diminta tolong oleh orang lain.
"hyunsuk, tolong antarkan ke asdos."
"hyunsuk, boleh tolong ambil kertas di meja ruang kesehatan?"
"bang hyunsuk, gue boleh minta tolong?"
hyunsuk selalu mengangguk sembari tersenyum manis sebagai jawaban pada setiap permintaan yang terlontar.
awalnya hyunsuk berniat untuk pulang ketika kelasnya usai, namun kini ia menghabiskan sekitar tiga jam untuk membantu orang-orang di kampusnya dan menjadi orang yang pulang paling terlambat.
"loh, kok masih disini dek?"
hyunsuk menoleh terkejut ketika suara seorang pria paruh baya dengan seragam office boy ditangkap oleh rungunya. ia tersenyum kikuk seraya kembali merapikan perlengkapan ke jajaran rak di gudang.
pria paruh baya tersebut lantas tersenyum hangat kemudian membantu hyunsuk merapikan barang-barang tersebut, "saya yang beresin sisanya, kamu pulang aja."
"ga usah repot-repot, pak."
keduanya berdebat hingga sang pria akhirnya mengalah dan meninggalkan hyunsuk seorang diri di dalam gudang. "saya percayakan kunci gudang ke kamu, kalau butuh sesuatu tinggal panggil saya."
dua puluh menit berlalu, akhirnya hyunsuk telah menyelesaikan keperluannya. netranya menelisik angka pada layar ponsel, matanya membelalak ketika angka menunjukkan pukul 9.00.
ia segera keluar dari gudang kemudian memasukkan kunci ke dalam lubang kunci, lantas tangannya menarik engsel pintu-
bruk!
sebuah dentuman benda ke lantai menyita perhatiannya, sebuah amplop kuno berwarna coklat kekuningan khas surat lama dengan cap lilin merah bersimbol angsa sebagai segel.
hyunsuk mendekat lantas meraih benda tersebut. terdapat tulisan bercetak tebal miring dengan tinta hitam tebal yang khas pada bagian belakang amplop.
kepada, choi hyunsuk dari hutan luar.
dahinya berkerut sebab tulisan berikutnya sudah tidak dapat ia artikan. sementara pada bagian kanannya terdapat perangko mengkilap dengan gambar dua angsa kembar, satu hitam dan satu putih.
pasti orang iseng, pikirnya.
ia segera mengunci gudang dan mencari keberadaan pria office boy tadi. sepertinya pria tersebut dapat membantunya, hyunsuk merasa beliau bisa membantu menemukan pelakunya.
namun, sudah berputar pada satu gedung jurusan, namun sang pemuda choi tidak kunjung menemukan pria tersebut. kok hyunsuk jadi merinding?
ia memutuskan untuk membawa pulang surat tersebut dan memberikan pada sang pria office boy pada keesokan harinya.
hari sudah mulai gelap, sebaiknya hyunsuk segera pulang ke rumah sebab langit tampak agak mendung seperti akan turun hujan. hyunsuk tidak membawa kendaraan apapun, dirinya pergi ke kampus dengan bus umum.
ia memutuskan untuk berjalan agak cepat menuju rumah, namun seorang nenek pejalan kaki yang berdiri menghadap zebra cross menghentikan langkah kakinya.
hyunsuk sudah sangat kelelahan selepas pulang kuliah, namun sesuatu dalam dirinya menahan untuk tidak meninggalkan nenek tersebut seorang diri. lantas daksanya melangkah mendekat.
"nenek, saya bantu ya?"
tawaran hyunsuk mendapat sambutan hangat dari sang nenek.
"terima kasih, kamu akan mendapat balasan kebaikan saat pulang nanti."
kata sang nenek ketika keduanya berada di ujung jalan sebelum akhirnya beliau pergi meninggalkan pemuda choi mematung kebingungan.
rumah hyunsuk berada tidak jauh dari kampusnya, sehingga dengan pikiran sangat kalut, ia tetap berhasil pulang ke rumah dengan selamat.
kini tatapannya tidak dapat lepas dari surat yang dirinya bawa. padahal sebelumnya, ia terbiasa menjaga sebuah barang tanpa merasa penasaran dengan isinya.
sesuatu telah menarik hyunsuk untuk membuka surat tersebut.
"bodo ah, bisa gue ganti yang mirip."
hyunsuk segera membuka segel kuno dari sang surat sehingga sebuah kertas hitam kelabu yang mengkilap langsung menyembul.
pandangannya terfokus pada sebuah foto pada pojok kiri atas yang berada pada pihak bertuliskan EVER AFTER.
"mirip gue- tunggu dulu..."
"kok... ada yoshinori? ada komplotan dekilnya? ini siapa? NEVER MORE? EVER AFTER?"
➶➶➶
dari,
hutan tak bertepi.★
apa kabar?
KAMU SEDANG MEMBACA
good or evil? - treasure 13
Fiksi Penggemar❝ satu untuk yang tulus, satu untuk yang keji. ❞ sia-sia mencoba kabur, satu-satunya cara adalah melalui dongeng. ©winterkimm ↬ start ; 6 Februari 2021 ↬ end ; ?