#10: Midoriya Indigo?

318 60 35
                                    

Setelah anak-anak Shounen jump academy dan Villain jump academy mengadakan pentas kecil-kecilan, mereka semua kembali ke villa masing-masing untuk tidur.

"Hoaammm!!! Aku mengantuk sekali," Hinata benar-benar mengantuk dan teler di tempat tidur selepas ganti baju serta membanting dirinya di kasur.

"Hei, Hinata cepat sekali tidurnya," bisik Tanjiro ke yang lain.

"Hehehe. Biarkan sajalah. Kita juga harus tidur, oke," -Midoriya

"Ah ya, oyasuminasai semuanya," pamit Gon, lalu bergabung dalam mimpi Hinata (?).

"Aku juga harus tidur, bye," Asta pergi ke kamar dimana ia dan Midoriya tidur.

Midoriya juga ikut pamit, tapi saat ingin ke kamar, tangannya di pegang oleh Tanjiro.

"Nanti malam mau ngeronda? Aku sudah bilang ini pada Nezuko, Inosuke, dan Zenitsu," ucap Tanjiro.

"Oke. Tapi ... Bangunin aku ya (๑•﹏•)," pesan Midoriya.

"Oke. Aku lupa kalau kau itu sangat susah di bangunin,"

"Mau ku tampol hah?!"

"Eh iya maap maap, ya udah, nanti ku banguni,"
.
.
.
.
.
Tengah malam telah tiba, seorang pemuda bersurai merah anggur bangun dan akan membangunkan seorang brokoli. Tapi saat di tengah perjalanan menuju kamarnya ...

"Tanjiro ... "

Tanjiro celingukan mencari asal suara. Ia mengira itu mungkin si Asta yang lagi ngigo dengan oktaf tertinggi.

"Si Asta kebiasaan kalau tidur, ngigo," kata Tanjiro. Ia pun kembali pergi ke kamar Midoriya.

Kebetulan juga si pria dengan Hero bertopeng kelinci hijau ini juga sedang gelisah.

"Hmm...hmph..." Ya, begitulah gelisahannya saat tidur. Midoriya memang salah satu contoh anak yang tidur sambil melempar bantal bahkan memberantaki spreinya. Aliasnya mah,

Bocan.

Di tengah mimpinya melawan Shigaraki itu (?), Midoriya mendengar sayup-sayup memanggilnya.

"Midoriya ... Midoriya ... Sini ..."

Otomatis Midoriya terbangun dan melemparkan guling ke pintu dengan mata yang masih tertutup.

"Siapa sih ..." ucapnya pelan. Midoriya berjalan menuju pintu itu dengan gontai. Dan tiba-tiba,

Tubuh Midoriya terangkat secara misterius. Bukan karena quirk floatnya.

"Ah ... A-apa ini?!" Pekik Midoriya takut.

Midoriya terangkat selama 2 menit. Lalu di banting dengan keras. Ukh, gak kebayang sakitnya.

"Aduh!!!" Bunyi gedebugnya terdengar sampai telinga Tanjiro.

"Eh, Midoriya. Itu dia kenapa?" Tanyanya bingung. Ia berlari ke araha kamar Midoriya.

Sesampainya, ia melihat Midoriya sedang mengelus punggung nya yang terbanting.

"Astaga, MIDORIYA!" Jerit Tanjiro menghampiri Midoriya yang lemas.
.
.
.
.
.
Asta, Hinata, dan Gon terbangun karena suara ribut.

Di kamar Asta dan Hinata ...

"Eh, apaan itu?" Tanya Asta bingung.

"Aku juga gak tahu, kita samperin aja ke kamarnya," usul Hinata.

"Oke," jawab Asta. Saat membuka pintu, Gon ternyata sudah berada di depan pintu dengan tatapan panik.

"Ta, Hin, bantuin gw sama Tanjiro dong," pinta Gon.

The Crossover AcademiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang