Part 3

61 16 21
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum 👋🏻 ada yang nungguin JuZ up engga nih?🤗 Maaf  baru bisa up sekarang karena kemarin sakit🥹

Jangan lupa kasih tau kalo ada typo yah guys🤗

Happy reading 🥰


🍃🍃🍃

Malam semakin larut, memaksa keluarga Zafier untuk segera berpamitan pulang. Zafier menyalami kedua orang tua Nafisya, kemudian menangkupkan kedua tangannya di depan dada kepada Alma dan Nafisya. Dan saat tak sengaja tatapan keduanya bertemu. Nafisya, gadis itu hanya menatapnya sekilas, kemudian berbalik memasuki rumahnya tanpa menunggu keluarga Zafier menaiki mobil.

Zafier hanya mampu menggelengkan kepala melihat tingkah gadis yang akan menjadi istrinya itu. Istri yang jauh dari apa yang ia harapkan sebelumnya. Zafier berpikir, mengapa Allah tidak mengabulkan setiap doanya? Doa yang selalu ia panjatkan seusai sholat dan di sepertiga malamnya. Merayu meminta kepada Allah agar diberikan seorang istri yang memiliki akhlak dan agama yang baik. Tetapi Allah berkehendak lain, mengirimkan seorang Nafisya Syahira Az-Zahra sebagai istrinya.

Awalnya, Zafier ingin sekali kecewa kepada takdir. Menganggap bahwa takdir yang Allah berikan tidaklah adil. Untuk sesaat Zafier berperang dengan hatinya, lantas tersadar akan kesalahannya menyalahkan takdir yang Allah berikan. Dalam hati Zafier beristighfar, memohon ampun karena telah bersuudzon kepada Allah. Sesaat Zafier teringat akan kata-kata "Apa yang kita harapkan terkadang tidak sesuai dengan apa yang Allah berikan. Allah maha mengetahui mana yang terbaik untuk setiap hambanya."

Zafier tersenyum tipis, Allah punya rencana yang lebih indah nantinya dari apa yang ia harapkan. Mungkin inilah takdir terbaik yang Allah berikan untuknya.

"Kami pamit pulang dulu yah, Zam." Akhtar merangkul bahu Azzam dengan senyum yang terus menghiasi wajah mereka berdua. Akhirnya janji menikahkan anak mereka terealisasikan. Padahal yang Azzam tau, Nafisya anaknya itu, menolak keras perjodohan yang dilakukannya. Tapi entah bagaimana, Zafier dapat membujuk Nafisya yang akhirnya menerima perjodohan tersebut.

Dalam hati Azzam bersyukur, karena anaknya mendapatkan suami seperti Zafier. Sosok seorang suami yang benar-benar dibutuhkan Nafisya. Dalam hati Azzam berdoa, semoga Zafier dapat memberi perubahan baik untuk anaknya.

"Iya, hati-hati di jalan. Nak Zafier hati-hati bawa mobilnya yah." Azzam berpesan dan dibalas anggukkan kepala oleh Zafier.

"Baik Om. Kalo gitu kami sekeluarga pamit. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Zafier berjalan memasuki mobilnya, menyusul orang tuanya yang lebih dulu masuk.

🍃🍃🍃

Waktu menunjukan pukul 21.30 saat keluarga Zafier sampai di rumah. Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Zafier bergegas masuk ke dalam menuju kamarnya. Malam ini ia berniat menginap di rumah orang tuanya.

Memasuki kamar, Zafier menghembuskan napas kasar. Duduk di tepi ranjang dengan pikiran mengingat obrolan mengenai pernikahan mereka disela acara makan malam setelah sholat isya berjamaah. Dimana pernikahannya akan dilaksanakan sebulan setelah Alma kakak dari Nafisya menikah. Kedua orang tuanya dan Nafisya sangat antusias mempersiapkan pernikahan mereka. Mulai dari gedung, catering, gaun, cincin nikah, undangan dan persiapan lainnya mereka lah yang mengurusnya. Sedangkan Zafier dan Nafisya hanya terima beres.

Jodoh untuk Zafier (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang