Hayo.....
acungkan tangan yang nunggu aku Up hehe maaf semua Oja masih awam banget di dunia penulisan jadi mesti banyak belajar takut banyak kekurangan, dan nantinya gak bisa sampe feelnya, jadi bab ini oja tahan dulu Wkwk setelah dapat saran dari kak bunga baru berani post makasih banyak kak, jadi buat kalian sorry banget, telat dalam publish.
Ini juga masih banyak kurangnya jadi mohon dimaafkan ya semua....Selamat membacaa.....
-Antonim Hangat-
"Jadi, gimana kabar kamu dan keluarga? Ros?"
Kini ketiganya, sedang duduk di ruang tamu rumah keluarga pak Fatih.
sedari tadi Rinai, hanya menyimak obrolan Bundanya dengan istri pak Fatih, yang Rinai ketahui bernama Umi Rini, sesekali Rinai, hanya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Umi Rini padanya, sedari tadi Rinai sibuk mengedarkan pandangannya pada penjuru ruang tamu rumah tersebut.
Tidak ada satupun figura tergantung, mungkin karna mereka baru pindahan pikir Rinai,
jadi belum sempat menggantung apapun."Oh iya ngomong-ngomong Rinai, sekarang sekolah dimana nak?"Tanya Umi Rini pada Rinai
Baru saja Rinai, ingin menjawab pertanyaan Umi Rini , ucapan nya sudah lebih dulu terpotong oleh suara berat seorang laki-laki dari arah tangga.
"Mi, Al izin keluar dulu ya?"Pamit seorang remaja laki-laki dengan celana jeans hitam, baju kaos oblong dan jaket denim di bahunya sederhana tapi satu kata yang terlintas di benak Rinai "Perfect".
"Eh Al, sini dulu salim sama tante Rosi, udah lama kan gak ketemu, Nih ada Rinai juga"Ucap bunda Rini pada sang anak.
Mendengar ucapan Umi Rini, laki-laki yang dipanggil Al, itu pun mendekat menjabat tangan Bunda Rosi, sambil memberi senyum tipis.
"Wah, Al tambah cakep ya Rin, MasyaAllah" Lontar bunda Rosi.
"Makasih tan" Sahut laki-laki bernama Al itu
"Maaf Al, izin keluar ya" pamit Alden merasa tak enak pada tamu sang Umi.
"Ah iya gak papa Al, emangnya kamu mau kemana?"Tanya bunda Rosi
"Iya Al kamu mau kemana?kan motor kamu, belum ada plat nya kata Abi, jangan dipake dulu"tutur Umi Rini.
"Beli pulsa mi" jawab Alden singkat
"Oh kalok gitu pakek motor Rinai aja, nak kasih kunci motor kamu ke, Alden gih"Titah Bunda
"Eh? atau enggak tolong dong Nai, kamu temenin si Alden, ke konter dia pasti gak tau, ntar nyasar anak umi kasian"Pinta Umi Rini pada Rinai.
"Hah?"
"Duh maaf ya Rin, Rinai emg suka gagal koneksi"Balas Bunda Rosi seraya menyenggol bahu Rinai
"Ah iya tante boleh, maaf tadi, Rinai lagi bengong"Ucap Rinai tak enak, jujur saja Rinai sedari tadi
sibuk. memperhatikan sosok Alden didepannya, yang sangat mempesona daya pikatnya begitu kuat bagi Rinai, yang baru pertama berjumpa."Gak usah mi" sela Alden
"Gak usah bandel kalok dibilangin, sana pergi sama Rinai" Perintah sang Umi Rini tanda tak mau dibantah.
Mau tak mau Alden, menyalami tangan uminya pamit.
"Udah sana Nai susul si Al, anaknya emang gitu kaku maaf ya" terang umi Rini pada Rinai.Setelah berpamitan Rinai, pun berlalu menyusul sosok Alden yang sudah duduk anteng dimotornya, Segera setelah didekat Al, Rinai segera memberikan kunci motornya, tanpa megeluarkan satu patah kata pun laki-laki itu menerima kunci pemberian Rinai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antonim Hangat
Roman pour Adolescents"Apa lagi yang Lo mau dari gw hah?! Lo gak suka kan sama gw?! Lo risih,ke ganggu dan segala hal Jadi yaudah gw pergi,gw capek seneng kan Lo? Akhirnya gw nyerah sama keadaan"teriak Rinai dengan penuh emosi mengeluarkan segala hal yang dipendamnya sen...