"Mommy, itu permen Elyneee." Ucap seorang gadis yang terlihat menggemaskan dengan baju tidur bergambar rusa pada ibunya sambil menunjuk permen yang baru saja ingin di makannya tetapi ketahuan oleh sang ibu.
"No. Sudah berapa banyak permen yang kamu makan, nanti gigi kamu sakit, sayang." Ucap wanita itu dengan lembut supaya tidak menyakiti hati sang anak.
Gadis kecil itu hanya mengerucutkan bibirnya lalu berjalan kearah kasur dan menutup seluruh tubuh mungilnya di dalam selimut lembut miliknya.
"Sayang, jangan di tutup semua kalau mau tidur, nanti sesak."
Tidak ada balasan. Gadis itu hanya diam di dalam selimut.
Pintu kamar terbuka dan muncul seorang pria tampan dengan baju rumahannya berjalan menuju kasur.
"Princess dimana, Mom?"
"Princessnya lagi ngambek nih sama Mommy."
"Princess." Perlahan menarik selimut yang menutupi tubuh adik kecilnya.
Tetapi gadis itu tetap menahan selimut yang menutupi tubuhnya.
"Padahal kakak mau ngajak kamu keliling kota loh. Tapi, yaudah deh kalo kamu gak mau." Mendengar itu Aizka mengernyit dan menatap aneh putranya. Ini sudah malam dan sudah waktunya anak bungsunya tidur tetapi, kenapa mengajak keluar. Sepertinya ada rencana baik di balik itu.
"Mauuuuu, Elyne ikut Elyne mau ikut, Abanggg." Mendengar kata keliling kota, Evelyne langsung membuka selimutnya dengan semangat.
"Haha yaudah ayo."
"Asikkk."
Tanpa berganti pakaian Evelyne dan Math berjalan keluar kamar.
"Abang, ayoo."
"Let's go" Menarik tangan mungil Evelyne untuk di genggamnya dan berjalan menuju garasi mobil.
💗
"Abang, Elyne mau ituuu." Tunjuk Evelyne semangat pada salah satu toko yang menjual berbagai makanan manis. Dari kaca luar terpampang sebuah lolipop besar dan berbagai Cake juga ada makanan manis lainnya.
"No, Abang kan cuman ngajak keliling kota bukan beli makanan."
"Yahh Abang mah pelit." Evelyne mengerucutkan bibirnya dan menyenderkan kepalanya pada kaca pintu mobil.
Math yang melihat adiknya seperti itu tersenyum geli dan mengacak-acak gemas rambut adik tersayangnya.
"Kamu juga udah banyak makan makanan manis hari ini Princess."
Evelyne tak menjawab, Evelyne sedang menikmati kapadatan kota malam yang indah, kapan lagi Abangnya mau mengajaknya keluar mansion dan berkeliling kota di malam hari? Biasanya Evelyne jam 10 malam sudah wajib tidur, itu aturan yang dibuat keluarganya untuknya. Dan ini sudah pukul 21.45, kena angin apa Abangnya ini.
"Hoammm" Evelyne menguap dan mengusap-usap sebelah matanya.
"Jangan di usap, sayang nanti sakit matanya." Evelyne yang sudah tak tahan akan kantuk pun memejamkan matanya dan hal itu membuat Math tersenyum. Usahanya bagus juga.
Jadi, sebenarnya Math mengajak Evelyne keliling kota karena itu adalah kesukaan adiknya dan kenapa harus malam-malam? Singkat saja, tadi adiknya merajuk dan jika diajak berkeliling seperti ini di malam hari adiknya akan sangat mudah tertidur jadi, tidak perlu 1001 rayuan agar adiknya tidak merajuk dan segera tidur. Pintar bukan Math.
Setelah sampai dimansion langsung saja Math mengangkat tubuh mungil adiknya dan menggendong ala koala ke kamar bernuansa pink milik Evelyne.
"Enghh"
"Suttt" Sepertinya Evelyne merasa sedikit terganggu setelah Math meletakkannya ke atas ranjang dan Math pun mengelus kepala Evelyne juga meletakkan boneka paus kesayangan adiknya di sebelahnya agar kembali terlelap. Tidak lupa sebelum keluar kamar Math mencium kening Evelyne.
"Mimpi indah, princess."
💗
Pagi yang cerah ini Evelyne lewati dengan bermain sepeda di halaman belakang mansion yang lumayan luas bersama Lucas, Abang ketiga Evelyne.
Lucas menggunakan sepeda hitamnya dan Evelyne menggunakan sepeda berwarna pink dengan keranjang kecil di depannya.
"Abang, ayo lomba." Seru Evelyne.
"Ayo tapi, kalo Abang menang kamu harus turutin semua perkataan Abang, ya."
"Elyne lah yang menang. Abang pasti kalah." Ucap Evelyne sambil menjulurkan lidahnya.
"Gatau aja ini bocah gue bisa balap sepeda."
Sekarang Evelyne dan Lucas sudah siap dengan sepeda masing-masing dan jarak perlombaan ini dimulai dari sisi kolam sebelah kanan sampai gazebo yang ada di ujung halaman belakang Mansion.
"Okee satu, dua, tigaaaa" Setelah seruan Evelyne yang ketiga dengan cepat Evelyne dan Lucas mengayuh sepeda dengan sekencang-kencangnya dannnn.
"Abang, menang yuhuuu." seru Lucas semangat karena lebih dulu sampai dan Evelyne yang jaraknya sudah lumayan dekat.
"Yaahhhh Abang, curang. Harusnya Abang ngalah dong sama Elyne."
"Mana ada perlombaan kaya gitu Princess, aneh kamu." Evelyne menggembungkan kedua pipinya yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
"Oke, sebagai pemenang Abang, mau Elyne nanti ikut Abang, ke kampus."
★~°•*☆TO BE CONTINUED ☆*•°~★
Don't forget to vote and comment. Readers yang baik pasti meninggalkan jejak dengan vote dan komen sebanyak-banyaknya.
Terimakasih 😺 >_<Hai hai haiii, Evelyne kembali lagi setelah sekian lama hiatus.
Maaf kalo Evelyne tiba-tiba hilang dan maaf juga kalo Evelyne bakal hilang lagi nantinya karena mood aku suka berubah-berubah guys huwaa 😣😣 makanya ayo kalian vote dan komen yang banyak supaya mood menulis aku meningkat terus hehe 😃😁Oh iya kali ini Evelyne versi terbaru yaa, maksudnya panggilan sama alurnya akan aku ubah dikit dari yang lalu. Semoga kalian suka yaaa, see u on the next chapter 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELYNE
Ficção GeralEvelyne Karol Zack kesayangan semuanya ! Evelyne bisa mendapatkan apa yang diinginkannya setelah izin salah satu keluarganya ! Hidup dengan bergelimang harta ! Penuh kasih sayang ! Dimanja semuanya ! Mempunyai orang tua yang sangat menyayanginya dan...