Can you be my friend?

369 24 0
                                    

Selesai sarapan tadi, Jasmine mengunggah foto menu sarapannya ke Instagram. Namun, setelah dia selesai mandi dan memeriksanya, ternyata kolom komentar penuh dengan komentar kebencian dari orang-orang.

Beberapa akun yang dia hafal, yang sering berkunjung ke akunnya tanpa absen memberi komentar positif sekarang berubah menjadi pembencinya juga.

Begitulah manusia. Yang menyukai kelebihan kita belum tentu menerima kekurangan kita.

"Dasar manusia sampah!"

Jasmine me-screenshot beberapa komentar yang begitu pedas dan menusuk, lalu dia masukkan di cerita Instagramnya.

Isi komentar:

1. Dasar jalang. Sudah membuat skandal sekarang kau masih bisa makan enak?

2. Aku rasa dia dibayar karena membuat skandal. Lihat saja, dia masih bisa tidur nyenyak di rumah mewah dan menggunakan barang-barang mahal. Memalukan!

Dengan gencar Jasmine menuliskan caption. Bitch! Orang-orang seperti ini selamanya akan jadi pembenci karena mereka tidak mampu untuk mengejarku. Iri dengan pencapaian orang lain tidak akan membuat kalian sukses bodoh!

Tas, sepatu, mobil, perhiasan, rumah, dan uang aku dapat dari hasil jerih payahku. Lantas kenapa aku harus menjadi tidak tahu malu? Aku bangga dengan pencapaianku. Tutup mulutmu karena kau tidak tahu apa-apa tentang hidupku, sialan!

Jasmine mengungkapkan kekesalannya, setelah itu membagikannya. Dia tidak peduli apa tanggapan penggemar lain. Yang jelas dia hanya menyuarakan pendapatnya sendiri. Tidak salah bila membela diri sendiri.

Setelah beres, Jasmine beranjak ke meja rias dan kembali menggeram karena stok skincare sudah habis. Dengan begitu, mau tidak mau dia harus keluar. Karena sekarang ini Gerald tengah menghukumnya untuk mengerjakan semuanya sendiri.

Jasmine memakai setelan kemeja tipis yang kancingnya terbuka sampai belahan dada, celana jeans ketat gang membentuk pinggang rampingnya. Lalu menata rambut dengan dicepol asal ditambah eye cat sunglasses.

Selesai berdandan, Jasmine langsung keluar menggunakan mobil sport mewah yang dibelinya beberapa bulan yang lalu. Menuju toko brand ternama yang sudah menjadi langganannya.

Akan tetapi, sesampainya di sana dia mendapat tatapan sinis dari pengunjung. Bahkan beberapa orang mendadak pergi, padahal dia tidak mengganggu sama sekali.

"Permisi," ucap seseorang dari belakang Jasmine. Dia yang tadinya sedang melihat-lihat kosmetik langsung menoleh.

"Ya?"

Terlihat jelas rautnya takut dan canggung untuk berbicara. "Maaf sebelumnya, tapi kehadiran nona mengganggu kenyamanan pelanggan kami."

Jasmine menurunkan kacamatanya, melihat sekeliling dan memang benar semua orang tengah menatapnya tak suka.

Jasmine mendesis pelan, "Aku bahkan belanja tidak pakai uang mereka."

"Kau tahu?" Tiba-tiba Jasmine kembali menatap pekerja itu. "Aku adalah pelanggan VVIP. Apa sopan mengusirku?"

"Tapi kenyamanan pelanggan kami juga penting. Mereka juga pelanggan VVIP."

"JADI APA BEDANYA DENGANKU?" Kekesalan Jasmine memuncak. Sejak pagi ada saja yang menguji kesabarannya.

Berkat nada tinggi Jasmine, semua orang berkerumun. Jasmine menghela napas kasar. Dia kemudian mengambil gunting yang terlihat dipegang oleh seorang pekerja dengan paksa. Mereka mengira dia akan menusuk pekerja yang mengusirnya, tetapi dia mengeluarkan kartu member dari dalam tas dan mengguntingnya hingga menjadi bagian yang kecil.

SCANDALOUS MODEL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang