Let me show you love

291 27 6
                                    

Selama seminggu beristirahat akhirnya Jasmine kembali ke aktivitasnya. Tampak wanita itu memasang wajah sangat ceria dan bersemangat. Dia pun bangun sangat pagi untuk perawatan tubuh sebelum pergi.

Setelah cukup lama membersihkan diri, Jasmine keluar dan dibantu oleh asisten untuk berpakaian dan berdandan. Dia harus sudah selesai sewaktu sampai di lokasi.

Jasmine melihat dan memilah gaun yang akan dipakainya hari ini. Karena suasana hatinya sangat bagus, off shoulder dress berwarna merah jambu menjadi pilihannya. Tidak terlalu cerah, agak sedikit soft. Pas dan menyatu dengan kulitnya yang putih.

Rambutnya digerai dan dibuat sedikit curly. Ditambah riasan Retro Winged Eyeliner, yang membuat matanya terlihat lebih tajam, dipadu warna eyeshadow yang glossy dan bersinar.

"Kau cantik," puji Alina sang makeup artist pribadinya.

Jasmine tersenyum manis. "Aku memang cantik."

Meskipun Alina sudah lama bekerja dengan Jasmine, dia tidak pernah bosan memuji. Ya, karena sejujurnya Jasmine pantas mendapatkan itu semua.

Jasmine adalah wanita yang mandiri, kuat, pekerja keras, disiplin dengan waktu. Citranya sering kali buruk itu karena perbuatan orang-orang yang tidak menyukainya.

Sebut saja namanya Rose. Wanita itu berstatus sebagai senior di Starlight. Namun, sikapnya yang bossy itu tidak disukai banyak orang. Ditambah lebih cantikan Jasmine ke mana-mana.

Itu sebabnya, Rose sering kali menjadi kompor. Mengadukan apa saja pada CEO, sampai-sampai mengarang cerita. Seperti saat ini, di lokasi syuting dia masih sempat mengadukan apa yang dilihatnya kemarin soal Jasmine.

"Lihat, aku kemarin mau ke minimarket itu juga. Tapi sebelum masuk, aku lihat dia keluar dengan membawa banyak sekali alkohol!"

Ten menghela napas panjang. Baru saja dia sampai dan duduk di kursi, tiba-tiba sudah menerima kabar yang buruk. Hal itu pun membangkitkan emosinya. Apalagi saat melihat Jasmine yang datang dengan senyuman lebar.

Umur Ten lebih tua dua tahun dari Gerald. Pria berkepala tiga itu memanglah masih melajang. Dan selama dia menjabat, selalu saja mendapat berita buruk soal Jasmine. Model terkenal yang sekarang julukannya adalah model penuh skandal.

Jika diuraikan, begini list skandal yang menimpa Jasmine;
1. Dituduh selingkuh dengan aktor James Rayon yang sudah memiliki istri dan satu anak.
2. Melakukan penggelapan dana oleh perusahaan properti.
3. Bermalam dengan pejabat tinggi, yang ternyata adalah seorang koruptor.
4. Dituduh menjual narkoba.
5. Dituduh memakai ganja.
6. Pecandu alkohol dan perokok.
7. Pesta narkoba.

Namun, semuanya memanglah tidak pernah benar-benar terbukti. Dari ketujuh list itu, semuanya adalah circle Jasmine.

James Rayon adalah seniornya semasa kuliah. Mereka berhubungan baik dan pertemuan mereka waktu itu hanya untuk membicarakan soal penawaran menjadi brand ambassador bisnisnya.

Urusan perusahaan, dia tidak pernah menanam saham, bergabung dalam bisnis tersebut ataupun sebagainya. Dia dijebak oleh asistennya sebelum Yui.

Bermalam dengan pejabat tinggi? Haha, Mr. Dorge adalah gurunya semasa sekolah. Waktu itu dia diundang untuk merayakan ulang tahun anaknya, tetapi secara privasi dan dilakukan di dalam hotel. Rumor beredar bahwa istrinya masih dirawat di rumah sakit padahal sudah pulang. Dorge hanya tidak ingin memublikasikan soal keluarganya dengan media.

Narkoba? Jasmine tidak pernah menyentuhnya. Akan tetapi, dia kenal dengan seorang pengedar dan pecandu.

Pecandu alkohol? Perokok? Oke, yang satu itu memang harus diakui. Karena baginya, dua itu adalah teman yang paling dekat. Sejak dulu, obat penenangnya hanyalah rokok dan alkohol. Namun, yang namanya narkoba, ganja, tidak sama sekali.

Seharusnya, orang-orang mempercayai klarifikasi yang pernah Jasmine buat. Akan tetapi, karena sudah termakan gosip dan rumor, ya, jadilah citra Jasmine buruk.

Meski begitu, tetap saja Jasmine masih bersinar hingga saat ini. Banyak wanita, remaja, dan anak-anak yang menyukai kecantikannya. Majalahnya pun selalu nangkring di top 3. Wajar saja banyak yang iri.

Ten bangkit dan langsung menarik Jasmine kasar. Memakinya dan berbicara sangat tidak sopan. "Kau masih belum puas membuat masalah? Dasar model tidak tahu diri! Skandalmu sudah penuh!!"

Jasmine yang awalnya sangat bersemangat dan ceria, kini suasana hatinya langsung down. "Apanya? Kali ini apa lagi kesalahanku?"

"Kau membeli alkohol," jawab Ten sambil menunjukkan ponsel Rose. Di meja rias wanita itu duduk sambil tersenyum miring.

Jasmine mendengus, dia tidak heran lagi dengan seniornya itu. "Kau suka menguntitku, ya? Apa jangan-jangan kau juga yang merekomendasikan Keylie menjadi asistenku dan menjebakku?"

"Jangan salahkan dia! Introspeksi dirimu lebih dulu! Bagaimana bisa kau akan menjadi bintang iklan minuman manis kalau kau adalah seorang pecandu alkohol!"

Ten sudah kelewat batas. Kini semua orang menatap mereka dengan tatapan kaget, heran. Gerald menghela napas kasar, kejadian seperti ini sering kali membuatnya ingin marah. Namun, dia tidak bisa berbuat apa pun karena status yang ditutupinya.

Tapi itu dulu, sekarang Gerald tidak mau lagi membiarkan semua orang melukai Jasmine seenak jidat mereka. Sebagai Manager, dia harus bisa melindungi modelnya.

Gerald berjalan mendekati Jasmine. Sambil dia menelepon seseorang. "Halo?"

Ten, Rose, dan Jasmine menoleh pada Gerald. Agaknya bingung, tetapi setelah melanjutkan bicara tak ada satu pun yang bisa bersuara.

"Pengacara, tolong segera urus surat pembatalan kontrak model Jasmine seperti yang sudah kita bicarakan kemarin. Juga berkas penuntutan atas perlakuan yang tidak menyenangkan dari pihak CEO. Bukti rekaman suara, foto, dan video ada pada Yui. Kami akan segera merangkum dan mengirim pada anda."

"Satu lagi, tuntut model Rose Praith atas tindak perundungan pada tahun 2015, menguntit dan menyebarkan rumor palsu. Bukti-buktinya juga akan kami rangkum."

Seketika bibir Rose kelu. Dia pikir aksinya selama ini bersih tanpa ada jejak. Namun, Gerald telah merekam segalanya. Jasmine hanya bisa bergeming sambil menatap Gerald tak percaya.

Gerald tersenyum miring, merasa puas melihat ekspresi Ten yang mulai cemas dan gelisah. "Tidak masalah kalau kau menamparku sebanyak yang kau mau. Tapi tidak akan kubiarkan kau melukai kekasihku."

Para karyawan, juru kamera, bahkan Rose yang punya perasaan pada Gerald menganga lebar. Salah satu hal yang membuatnya iri dengan Jasmine adalah karena dia bisa berdekatan dengan Gerald.

"Kekasih?!" Demi apa pun Jasmine tidak mengerti. Apa maksudnya?

Gerald mengusap-usap kepala Jasmine lembut tanpa berniat meresponsnya. Dia lebih memilih kembali menyerang Ten dengan kata-kata pedasnya. "Kau seharusnya tanya nama belakangku itu asli atau tidak."

Ten yang sudah pucat itu mengerutkan alis. Pengakuan Gerald selanjutnya sukses membuat semua orang yang berada di lokasi merinding.

"Bukan Gerald Wildart, tapi Gerald Wellington, aku adalah anak tunggal Damian Wellington. Pengusaha sukses dan sponsor terbesar di sini."

Gerald maju, dan membisikkan sesuatu tepat di telinga Ten. "Dengan uang dan posisiku, tidak perlu lama untuk membuatmu menjadi pengangguran, manusia sampah!"

 "Dengan uang dan posisiku, tidak perlu lama untuk membuatmu menjadi pengangguran, manusia sampah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys bagus gak? Suka gak?

Semoga suka dan terhibur yaaa.

Big love dari Minggo🧚

SCANDALOUS MODEL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang