Dengan tangan bergetar Vee mengangkat benda pipih yang baru saja ia celupkan ke urinnya. Dia berusaha menolak segalanya, namun jika tidak dicoba dia tak akan pernah tahu. Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah.
Melihat dua garis merah yang terpampang di sana membuatnya merasa dunianya seketika hancur. Apa ini? Bagaimana ini?
Vee jatuh terduduk dengan tangan menyugar rambutnya, dia benar-benar tak menyangka bahwa ketakutannya menjadi kenyataan sekarang. Vee menatap wajahnya di cermin, kurang berantakan apa lagi dia?
Baik sekarang yang harus ia lakukan adalah menghubungi Fabian, ayah dari anak di dalam kandungannya. Vee keluar dari kamar mandi dan langsung menyambar ponselnya.
Beruntung di dering pertama Fabian langsung mengangkat panggilannya.
"Morning sayang," sapanya.
"Aku hamil." Vee langsung memberitahu tanpa basa-basi.
Fabian diam sejenak, cukup membuatnya terkejut sepagi ini.
"Ya udah kita nikah." Dan ya tak ada solusi lain.
Vee menelan ludahnya dengan susah payah, andai semuanya semudah itu.
"Kamu udah siap syahadat?"
"Vee sejak awal kamu tau aku anak laki-laki satu-satunya, aku nggak mungkin keluar dari agamaku, apalagi hanya demi kamu."
"Terus anak kamu ini gimana?!!"
"Kita nikah kamu ikut agama aku."
Dan meski dia adalah manusia paling buruk di muka bumi ini, Vee tak akan pernah meninggalkan Tuhannya.
"Aku nggak bisa."
"Kalau nikah beda agama?"
"Aku tetep nggak bisa." Dan ya Vee memutuskan tetap bertahan, dia tak mungkin meninggalkan Allah, meski sering kali ia melupakannya.
"Kalau gitu aku juga nggak bisa." Detik selanjutnya tangan Vee meluruh, dia mematikan sambungan telepon tersebut.
Selanjutnya Vee menelepon papanya.
"Iya Vee?"
"Papa Vee boleh pindah agama?"
Papanya hanya diam dan untuk yang kesekian kalinya Vee mengecewakannya.
"Kamu bahkan boleh menghianati Papa, tapi jangan pernah hianati Tuhan. Jangan pernah berpaling dari Allah, selama ini Papa memutuskan membebaskan kamu dengan jalan hidup yang kamu pilih, tapi percayalah Surga dan Neraka itu bukan hanya cerita belaka."
Vee menangis, gadis itu mengangguk dan sekarang dia tahu apa yang harus ia lakukan.
***
Spik Prolog dulu yawww
Pada kangen aku ga? Nggak! Ya wesss
Jadi ya gitu guys setelah berbulan bulan hanya berbentuk ide aku memutuskan menggarap cerita ini, semoga kita langgeng ya, semoga tidak ada berhenti di tengah jalan.
Ini tuh spin off dari De Beste Imam. Tapi cerita siapa nih? Apakah Bang Fatih yang sholeh nan rupawan? Atau Abang Al yang ganteng nan sukses?
Wkwkwk tungguin bab 1 nya ya...
Oh ya, maunya ini sedih ape gimane?
Udah bisa nebak nggak gimana kelanjutannya? Atau masih abu-abu?
Dahlah pokoknya segitu dulu, jangan lupa di vote & dikomen, biar aku semangat.
Ngoghey deh. Semoga suka.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Abi untuk Angel
SpiritualSpin off De Beste Imam *** Ada banyak misteri di dunia ini, ada banyak hal yang mungkin memang tak bisa dipahami oleh akal manusia. Seperti aku dan kamu yang pada akhirnya dipersatukan, seperti kita yang menurut orang-orang tak pantas satu sama lai...