Part 19

45 6 24
                                    

HAPPY READING💜


Di dalam mobil Dika tak henti-hentinya tertawa, ia memang suka menjahilin orang terutama Tiara. Ya, cewek yang di supermarket tadi ialah Tiara. Cewek yang selalu mengejar Nathan tanpa henti.

"Ngakak banget gue liat si Tiara," ucap Dika sembari tertawa.

"Btw lo kok bisa si Than ketemu si Tiara?," lanjutnya.

"Nah iya kok bisa? Jangan-jangan?" sambung Kevin sembari melirik Dika dengan tatapan penuh aneh.

"Jangan-jangan apa hah?" tanya Nathan sembari mengetuk kepala kedua temannya.

"Aww sakit bego," rengek Dika memegang kepalanya.

"Tau lo ga berperikemanusiaan," sambung Kevin.

"Bahasa lo jauh amat Vin berperikemanusiaan," ejek Dika sembari tertawa.

Nathan yang fokus menyetir mobil nya, dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Ia tak sabar untuk menjenguk Rachel di rumahnya. Tetapi tiba-tiba ia tak sengaja hampir menabrak seekor kucing yang melintas di jalan, ia pun me-rem mobil secara mendadak yang membuat kepala kedua temannya terbentur.

Ia pun tak tahu kalau kucing itu akan melintas di jalanan, ya harus bagaimana lagi? Untung saja ia tak menabrak seekor kucing itu.

"Lo mau mati Than? Kalau mau mati jangan ajak-ajak kita ya ga Vin?" tanya Dika minta persetujuan Kevin.

Kevin mengangguk. "Iya betul tuh Dik."

Nathan hanya diam, ia kembali menyetir mobil nya, untuk pergi ke rumah Rachel.

***

"Sell." panggil Amanda di ruang keluarga.

"Iyaa Mom," sahut nya. Gisell menuruni anak tangga dengan hati-hati.

"Ada apa Mom?" lanjutnya lagi.

"Kakak mu udah pulang?"

"Oh tadi ka Nathan telepon aku Mom, katanya dia pulang telat karena ada perlu."

"Oh gitu, yaudah Sell coba kamu liat si Lily dulu di kamarnya, dia udah bangun apa belum."

Gisell mengangguk. "Ok Moms." jawabnya. Lalu ia menaiki tangga untuk pergi ke kamar Mommy nya untuk melihat adik bungsunya itu. Biasanya Lily bermain di ruang keluarga. Tetapi karena ia demam, Lily sangat rewel untuk hari ini, untung saja ia masih bisa di tidurkan, kalau tidak mungkin Mommy nya sudah kewalahan.

Gisell membuka pintu kamar dengan berhati-hati, tetapi Lily masih menikmati tidurnya itu. Gisell mengecup kening adik nya itu dengan lembut, lalu ia tersenyum.

"Lucu banget sih kamu Ly," gumamnya.

"Cepat sembuh ya adek nya kakak," lanjutnya.

Gisell beranjak pergi keluar kamar, ia hendak ke bawah untuk menginfokan ke Mommy nya kalaun adik nya masih tertidur pulas.

***

Nathan sudah berada di sebuah kediaman milik Rachel, rumah yang sangat megah dengan pagar hitam yang nenjulang tinggi.

Ia sedikit nervous, tetapi tak mematahkan semangat nya untuk bertemu dengan Rachel. Ia menarik nafas lalu menghembuskan dengan perlahan.

"Woi jadi ga?" suara Dika yang tiba-tiba saja mengagetkan, Nathan pun tersentak.

"Bacot lo bisa di kecilin ga Dik?" ujar Nathan sedikit emosi. Gimana Nathan tak emosi, Dika sadari tadi ia hanya ngebacot saja.

"Mampus lo Dik, si Nathan ngambek tuh. Hayo loh." adu Kevin sembari terkekeh renyah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang