Jangan jadi silent readers ya.
Tolong tinggal kan jejaknya :)
HAPPY READING💜Saat ini suasana dikelas Nathan sangat berisik. Sebab, Bu Ani tidak masuk. Tetapi, Pak Andi sudah memberikan tugas kepada mereka. Ntah apa yang mereka kerjakan. Sampai-sampai suasana kelas XII Ips3 sangatlah berisik.
Ada dari mereka yang bermain Hp, ada pula khusus kaum perempuan merumpi tentang K-pop, dan ada juga yang mengerjakan tugas bagi anak yang rajin. Lain dengan Nathan dan kedua temannya, mereka memilih untuk bersantai di pojok belakang yang sudah menjadi tempat ter-favorite ketika jam kosong seperti ini.
Sedang asik Nathan bersantai tiba-tiba saja datang si Tiara, teman satu kelasnya yang suka mengganggu nya.
"Hai Nathan, gue boleh gabung di sini ga?" sapa Tiara kepada Nathan.
"Hai juga Ra, boleh kok," jawab Dika yang langsung menggeser tempat duduknya untuk berbagi kepada Tiara.
"Ihh gue itu nyapa si ayang Nathan, bukan kadal afrika!"
"Njirr kadal afrika," ujar Kevin yang diakhiri dengan kekehan.
"Diam lo Vin!" bentak Dika.
"Off baperan." ujar Kevin.
"Ayang Nathan laper ga? Kita ke kantin yuk," ajak Tiara.
Nathan yang sadari tadi diam kini ia membuka suara, "Ajak aja tuh si Dika, dia suka yang gratisan."
"Yuk Ra," ajak Dika yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Apa si lo, gue kan mau nya sama ayang Nathan."
"Eh Ra, mending lo buatin tugas gue yang disuruh sama Pak Andi tadi, dari pada lo ngerocos terus dari tadi," kata Nathan.
"Tugas aku aja belum siap yang."
"Njir udah pada manggil sayang-sayangan," ujar Dika.
"Lo ngomong sekali lagi! Gue bacok tuh mulut lo Dik."
"Lo mah emosian Than, kayak si Aceng."
"Si Aceng saha atuh?" tanya Kevin dengan logat sunda nya.
"Kudet lo pada, itu loh pemain film dunia terbalik."
Nathan, Kevin dan Tiara hanya ber-oh-ria saja.
"Eh yang kita buat tiktok yuk," ajak Tiara kepada Nathan.
"Ogah! Lama-lama lo kayak si cimoy suka goyang-goyang ga jelas."
"Aku suka body goyang mama muda, mama muda dadada..." ujar Dika yang sambil bergoyang ala anak tiktok.
"Nah mending lo sama di Dika aja tuh Ra, soalnya dia multifungsi," ucap Nathan dengan santai nya.
"Eh lo kira gue benda apa Than, pake acara multifungsi segala," koreksi Dika.
"Ngapain sih lo kesini Ra? Ngeganggu ketenangan gue aja lo!" ucap Nathan, "Mending lo pergi dari sini," lanjutnya.
"Ihh yaudah deh aku pergi, untung aku sabar." Tiara pun langsung beranjak pergi dari tempat duduknya dan langsung bergabung dengan teman ceweknya.
Akhirnya Nathan bisa bersantai dengan aman dan tentram, tanpa ada gangguan dari siapa pun.
***
Kevin melirik jam tangan miliknya, "Weii sebentar lagi mau istirahat nih, tugas kita mana belum siapa lagi," ucapnya.
"Pinjam aja tuh punya si Robi," kata Nathan.
"Astagfirullah, punya lo kan udah ada Than, apa punya lo kurang?" tanya Dika yang sok polos dengan pemikiran yang tidak-tidak.
"Pengin gue sentil ginjal lo Dik, sumpah dah."
"Pikiran jorok lo itu udah merajalela kayaknya, Dik," ucap Kevin yang sembari menajitak kepala Dika agar cepat sehat dari pikiran yang tidak-tidak.
"Heran deh gue, kayaknya salah terus."
"Kalau lo ga mau salah terus Dik, mending lo jadi cewek, soalnya kan cewek itu selalu benar," ujar Nathan.
"Setuju gue Than," ucap Kevin yang menyetujui perkataan Nathan.
Nathan langsung beranjak ke tempat duduk Robi, "Woi Rob, lo udah siap tugas yang dari Pak Andi tadi?" tanyanya.
"Udah," jawab Robi sekenanya saja.
"Pinjam gue, nanti gue traktir pas istirahat di kantin."
"Iyaudah nih," ucap Robi yang sembari memberikan bukunya kepada Nathan.
"Oke makasih."
Nathan langsung saja menyalin isi jawaban punya Robi, dan kedua temannya itu langsung saja ikut nimbrung tanpa permisi atau apalah itu.
KRINGGG
Bel istirahat sudah berbunyi, untung saja mereka sudah siap menyalin jawaban punya Robi. Mereka memang punya keahlian yaitu kecepatan dalam menyalin tugas.
"Woi Than, jadi kan sama janji lo yang tadi mau traktirin gue?" tanya Robi untuk memastikan kalau Nathan tidak lupa dengan janjinya untuk mentraktir dirinya.
Dika langsung saja merangkul bahunya Robi dan berkata, "Tenang aja Rob, si Nathan itu orang kaya jadi perut lo aman kok."
"Sa ae tuh si tutup gentong kalau ngomong Than," ucap Kevin.
"Dahlah Vin, biarin aja si Dika mah."
Semua siswa-siswi berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong. Seluruh meja kantin hampir terisi penuh. Tenang saja, Nathan dan kedua temannya itu sudah ada tempat khusus mereka. Tidak ada yang boleh menempati tempat duduk mereka itu.
"Lo pada mau makan apa? Kalau gue bakso sama sama es teh aja," ucap Nathan.
"Gue sama aja kayak lo Than," kata Kevin.
"Kalau gue bakso, batagor, pangsit, minumannya sama aja kayak lo berdua," ujar Dika.
"Ehh buset gede juga lambung lo Dik," kata Kevin.
Dika yang mendengar itu langsung cengengesan seperti orang yang tak bersalah, "Eh Vin, kalau ada orang yang mau traktir kita tuh jangan tanggung-tanggung kalau bisa pesan semua menu yang ada di kantin Bu Deni," ucapnya.
"Kalau lo mau pesan apa Rob?" tanya Nathan.
Robi yang sadari tadi bingung ingin memesan apa, seketika ia tersentak dengan pertanyaan dari Nathan, "Kalau gue kayak Dika aja boleh ga?"
"Iya boleh lah Rob, kan si Nathan orang kaya, kita mau pesan apa saja bebas, iya kan Than?" tanya Dika yang sembari memainkan alisnya, tak lupa pula dengan cengirannya.
"Sabarin aja diri lo Than, punya teman kek si Dika mah," ucap Kevin.
Pesanan mereka pun sudah sampai dan saatnya mereka berempat menyantapnya.
***
Hai hai hai...ketemu nih lagi sama si Nathan😁
Gimana sama part ini?
Maaf ya jika ada kekurangan :)Jangan lupa vote ya! Komen juga bisa loh💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan
Teen FictionNathan Pramudya Atmajaya. Cowok berparas tampan yang mampu membuat semua cewek terpesona padanya. Dia hanya tertarik pada satu wanita cantik yang satu sekolahan dengan nya. Walaupun ia sering di abaikan tetapi ia tidak pernah menyerah sehingga ia h...