Part 3

248 70 64
                                    

HAPPY READING💜


Kini Nathan sudah siap dengan seragam sekolahnya. Bersiap untuk berangkat ke sekolah.

"Sarapan dulu," kata Amanda yang melihat Nathan yang ingin berangkat sekolah. Nathan hanya tersenyum kepada Bram dan juga Amanda, lalu Nathan pun duduk dikursi meja makan.

"Pagi, Mom. Dad," sapa Natha yang diiringi dengan senyuman.

"Mom, Gisell mana? Apa dia belum bangun ya?" tanya Nathan kembali.

"Ohh, si Gisell udah berangkat tadi pagi, katanya sih ada acara penting di sekolahnya, makanya berangkat pagi-pagi."

Semuanya melanjutkan sarapan pagi hingga habis, tidak ada yang berbicara saat makan. Setelah menghabiskan makanannya Nathan pun menggoda Lily yang sedang bermain boneka barbie nya.

"Bocil," panggil Nathan kepada Lily. Tetapi Lily hanya mengabaikan nya saja.

"Dih, di panggil malah ga nyahut! Sombong amat lu, Cil."

"Apa sih Kak, Lily kan lagi main boneka balbie, ganggu aja, lagian juga nama Lily bukan Bocil."

"Bocil itu artinya Boneka Kecil. Jadi kamu itu Boneka Kecil Kakak."

"Oh gitu, jadi aku imut dong ya, Kak."

"Idihh, kata siapa imut. Orang kamu itu amit-amit Haha."

Wajah Lily berubah menjadi marah. Nathan yang melihat itu malah semakin menjadi-jadi tertawanya.

Setelah itu ia berpamitan kepada Dady dan Mommy nya yang hendak berangkat sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu ia berpamitan kepada Dady dan Mommy nya yang hendak berangkat sekolah.

***

Setelah sampai di sekolah Nathan tidak sengaja berpapasan dengan Rachel.

"Anjirr...Bidadari."

"Apaan sih lo."

"Yaa ampun jodoh gua, kok tambah cantik aja."

"Gajelas lo!" Rachel memutar bola mata nya dengan malas.

Setalah itu Rachel langsung saja pergi dari hadapan Nathan, jika ia disitu yang bisa Rachel ikut-ikutan gila.

Dika dan Kevin pun datang menghampiri Nathan yang sedang berdiri meratapi punggung Rachel yang semakin menjauh.

"Weii broo." Dika yang mengagetkan Nathan.

"Paan sih lo."

"Ahh Abang Nathan kok gitu sih sama Dedek Dika," goda Dika seperti bencong yang ada di lampu merah.

"Gua masih normal ya, Dik."

Kevin hanya tertawa melihat tingkah kedua temannya ini yang semakin gila.

Tak lama kemudian datang lah salah satu siswi SMA Taruna Bangsa yang selalu mengganggu Nathan. Ia bernama Tiara Hasnatari.

"Hai, ayang Athan," sapa Tiara dengan gaya centil nya.

"Ayang-ayang! Pala lo peyang," sinis Nathan yang tak suka dengan gaya bicara Tiara.

"Ayang kok gitu sih ama aku."

"Ra, ayok gue anterin lo ke Rumah Sakit Jiwa."

"Aku mau nya kerumah kamu aja deh."

Nathan dan kedua temannya langsung saja pergi dari hadapan Tiara. Nathan tidak suka dengan gaya bicara Tiara yang Centil Bin Alay itu.

***

Saat di dalam kelas Rachel pun hanya bermenung. Ntah apa yang ia pikirkan. Memang hari ini dikelas Rachel sedang jam kosong. Soalnya Bapak Hasan tidak masuk hari ini, Bapak Hasan adalah guru pelajaran matematika. Fany yang tak sengaja melihat teman satu bangku nya itu sedang termenung, lalu ia mengagetkan Rachel.

"Weeii Hel."

"Ihh lo apa-apaan sih Fan, buat orang jantungan aja."

Mila yang duduk di depan bangku Rachel dan Fany pun langsung menghadap kebelakang, pada akhirnya ia pun ikut nimbrung sama kedua temannya itu.

"Weeii guys nanti kan malam minggu tuh. Kita begadang yok?" ajak fani kepada kedua temannya itu.

"Males ah," jawab Rachel.

"Dihh, ayoklah Hel sekali-kali aja." Mila pun ikut berbicara untuk membujuk Rachel.

"Iyaa hmm."

Akhirnya pun Rachel mengiyakan ajakan kedua temannya itu. Ya, sebenarnya sih Rachel malas tapi gimana lagi, kedua temannya itu selalu aja memaksa nya.

KRINGG

Bel istirahat pun berbunyi. Nathan mengajak kedua temannya itu untuk pergi ke kantin sekolah.

"Weii makan yok, gue lapar nih. Tenang gue yang bayar."

"Ayok lah Than! Gue juga lapar nih," sahut Dika dengan semangat nya.

"Elo mah yang gratisan aja cepat ngangguk nya Dik," cetus Kevin yang melihat teman satu nya ini yang suka makan gratisan.

"Siapa sih yang ga mau gratisan hari ini. Vin," jawab Dika dengan cengengesan yang menampakkan gigi nya seperti sapi.

"Dahlah Vin. Dika kan emang gitu orangnya suka sama yang gratisan," Nathan yang ikut berbicara.

Sesampainya di kantin, Nathan yang asik memandang cewek cantik di sebrang meja nya itu.

"Cantik juga ya pacar gue," tanya Nathan kepada kedua temannya itu.

"Siapa sih?" tanya kedua temannya itu dengan serentak.

Nathan yang menunjuknya dengan mata. Lalu kedua temannya itu mengikuti arah pandangan Nathan.

"Rachel maksud lo Than?" tanya Kevin.

"Iya lah, siapa lagi coba hehe," dengan Pede nya Nathan yang mengatai Rachel adalah pacar nya itu.

Setalah berbicara panjang lebar, pesanan mereka pun datang, tak pakai lama mereka pun melahap makanan yang ada di meja makan tersebut.

***


Rachel Clarista Gabriel, incaran Babang Nathan yang ganteng nya tiada dua Di SMA Taruna Bangsa hehe :v

Rachel Clarista Gabriel, incaran Babang Nathan yang ganteng nya tiada dua Di SMA Taruna Bangsa hehe :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ada typo tolong ingatkan ya.

Semoga kalian suka.
Jangan lupa follow dan jangan lupa vote! Komen juga boleh💜

NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang