Part 9

110 19 61
                                    

HAPPY READING💜


"Mungkin kita jodoh," ucap Nathan dengan pede nya.

"Ogah gue jodoh sama lo!"

Dika, Kevin, Fani dan Mila hanya berdiam diri melihat pertengkaran antara Nathan dengan Rachel, mereka sudah biasa melihat adegan ini.

"Apa salah dan dosaku sayang, cinta suciku kau buang-buang," ucap Nathan sembari bernyanyi.

"Gue ga ada receh!" ujar Rachel.

"Ngeselin lo."

"Apa lo!"

"Udah-udah! Lo berdua tuh kayak anak kecil tau ga!" tegas Mila. Semua orang melirik ke arah Mila.

"Santai dong, Mil. Ngegas bae," ucap Nathan.

"Santai pala lo peyang!" sarkas Rachel.

"Ikan hiu berenang-renang."

"CAKEP," ucap mereka dengan berbarengan.

"Ah sa ae lo tutup rantang," ucap Nathan sembari terkekeh.

"Dih si bambang ngakak sendirian," ucap Dika.

"Ga nyambung bego!" sarkas Rachel.

"Udah sih jangan ribut terus. Ini kita tuh lagi di Mall bukan di pasar!" omel Fany.

"Nah betul tuh kata si Fany." sahut Dika.

"NATHAN!" teriak seorang cewek dari arah seberang. Semuanya menengok ke arah cewek tersebut. Siapa lagi kalau bukan Tiara, cewek cantik yang menyukai Nathan dari kelas X.

"Ah elah. Lo lagi, lo lagi!"

"Berarti kita jodoh Than."

"Jodoh pala lo!"

"Lo berdua kalau mau berantem jangan disini!" sela Rachel.

"Ciee ada yang cemburu nih," goda Nathan.

"Apanya yang harus gue cemburuin kecombrang!" elak Rachel.

"Udah lah, ngaku aja lo."

"Saraf ya lo jadi orang!"

"Eh kenapa jadi lo berdua yang ribut lagi!" protes Fany. Fany dan Mila sudah terlalu pusing menghadapi Rachel yang selalu saja bertengkar jika sudah ada Nathan. Tetapi sebaliknya, Nathan selalu saja bucin jika sudah berada di dekat Rachel.

Tetapi tidak dengan Tiara, jikalau sudah ada cewek itu di samping nya, ia selalu saja emosi. Menurut nya, Tiara itu sama saja seperti cewek yang lain tidak ada bedanya. Ya, dia akui Tiara memang lah cantik. Tapi Nathan tidak perduli akan hal itu. Ia hanya lebih memilih mengabaikan saja.

"Dahlah mending kita pulang aja, udah ga mood gue disini," ujar Nathan yang merasa sudah malas jika sudah bertemu Tiara.

"Yaudah. Kita pamit dulu ya semuanya," ucap Kevin yang sembari berpamitan.

"Bye-bye Fany." Dika yang sembari melambaikan tangannya ke arah Fany.

Selang beberapa menit berjalan menuju mobil, akhirnya mereka bertiga sudah berada di parkiran mobil.

"Wih gila mobil lo yang paling keren Than," ucap Dika. Ya, ucapan Dika memang sangat benar, mobil Nathan memang yang sangat keren diantara yang lainnya. Mengapa tidak? Mobil nya saja BMW 4 Series Convertible Apalagi dengan corak warna Melbourne Red semakin bertambah keren nya. Biasa lah ya anak sultan mah bebas.

"Ga usah ditanya lagi. Dik," ucap Kevin.

"Apaan si lo berdua. Ga usah norak kek gitu lah!" ujar Nathan.

NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang