13 | Pergi dan Pulang

75 9 0
                                    

Tema: Tersesat

Karakter: Keqing

-

Sebagai seorang petualang yang menyendiri di kala ingin menemukan ketenangan dan membaca situasi saat ini, Keqing jarang sekali tersesat. Ia hanya akan membawa pedang dan riasan rambut kesayangannya, ia tidak pernah membawa peta ketika melancong. Ia tahu Liyue seperti telapak tangannya. Ia selalu tahu jalan pulang. 

Ia bahkan tahu bahwa sebentar lagi ia akan membeku habis di kaki gunung Dragonspine, padahal beberapa meter lagi, ia bisa kembali ke tanah rerumput Liyue yang begitu familiar. 

Sekali lagi, ia membelah keheningan di tengah deru badai salju, menepis angin dengan hujam Electro yang ia terbangkan ke atas langit. Ia kembali mendaki mencari sumber api. Ia terus mendaki, sekali lagi. Ia akan menumpas musuh yang ditemuinya di jalan dan ia akan mengulanginya lagi sampai ia menemukan Liyue.

Memang, Keqing adalah pribadi yang tidak pernah menyerah, apalagi mengingat bahwa ia terperangkap dalam kondisi itu sesuai kemauannya sendiri. Bagaimana pun caranya, ia harus bisa keluar dari sebuah kondisi, se-ekstrim apa pun itu. Sama dengan bagaimana ia harus melihat peluang di antara segelintir peristiwa yang terus masuk dan keluar di urusan Liyue Qixing. 

Tapi, bagaimana kalau ternyata Rex Lapis tidak menginginkannya kembali ke Liyue?

Keqing pernah berpikir demikian - seorang skeptik seperti dirinya yang terus mencoba menantang batas manusia; terkadang, ia memang tidak bisa dimaafkan. 

Kabut es perlahan menipis, langkah kakinya tak lagi tergelincir akibat salju. Nafasnya yang semula mendingin hebat kini menghangat. 

Rasanya, menginjakkan kaki di rerumputan hijau hari itu terasa seperti mimpi. 

Sudah berapa hari ia ada di sana, sendirian? 

Ketika Keqing sampai di Lapang Dihua yang dikenalinya, ia hanya bisa tersenyum menyeringai, walau dingin belum sempurna hilang dari tiap jengit kulitnya. 

Aku pulang, Liyue, gumamnya tegas dalam hati. [ ]

DWC ImpactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang