28 hari, 28 tema yang belum tentu senada dengan otak yang berbicara dan tangan yang mengetik. Putaran harian ini akan menyeret karakter-karakter, latar-latar, dan apa pun yang bisa ditarik.
Segalanya tidak akan lagi sama.
-
Cerita ini diikutkan dala...
Tema: menggunakan kalimat awalan sesuai generator kata (ini gacha ke berapa untuk tema?)
Karakter: Beidou
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Segalanya terserah pada Beidou untuk menyelidiki bagaimana kejadian ini terjadi, tetapi maling makanan di kapalnya sudah merupakan hal biasa.
Misal, sepotong roti akan hilang dari daftar utama bahan makanan. Atau dua buah apel. Atau beberapa botol bir (ya, yang ini bukan salahnya, sama sekali bukan!)
Kehilangan satu atau dua dari jumlah total makanan di Crux Fleet sudah menjadi hal yang lumrah, walaupun Beidou kerap dimarahi oleh perbendaharaan kapal karena selisih tersebut. Mungkin, mungkin Beidou terlalu lembek perihal soal makanan, karena menjunjung tinggi paham 'siapapun yang lapar berhak makan sampai kenyang, begitu juga siapapun yang belum mabuk harus minum'. Juga mungkin, Beidou tidak ingin mencari kambing hitam untuk dijadikan sasaran keonaran yang lain di kapalnya perihal satu atau dua potong roti.
Terkadang, kalau perbendaharaan kapal mulai naik pitam, Beidou akan mencoba mencari pelakunya.
"Kita kehilangan selusin apel hari ini."
"Ya, lalu?"
"Kapten!" amarah lawan bicaranya meninggi. "Ini satu lusin!"
Beidou mengedikkan bahu dan menunjuk lambung kapal, ke arah tiga tong yang berdiri bersisian di sana. "Coba cek apa yang ada di balik sana."
Perihal kalau-kalau mereka akan mengusir tupai yang kebetulan menumpang kapal dan memakan apel-apel itu urusan nanti, yang penting Beidou merasa tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari 'makan hingga kenyang' - karena, semua berhak mendapatkannya. [ ]
