🌹🌹🌹Taehyun remaja tampan yang lebih mendekati kearah manis, saat ini tengah berjalan menyusuri jalan setapak menuju apartemennya,
Sepertinya si manis baru saja pulang dari minimarket jika melihat kantung belanja berwarna putih yang ia jinjing ditangan kanannya.
Langit berwarna jingga keemasan tanda hari mulai menjelang malam, Taehyun melangkahkan kakinya lebih cepat, agar tidak kemalaman dijalan.
"Dua organisasi mafia terbesar di Seoul Arion dan Orion kembali menjadi incaran polisi dan aparat keamanan, diduga kedua organisasi ilegal tersebut merupakan dalang dibalik runtuhnya Kim's Corp sebuah perusahaan elektronik terbesar di Seoul, serta kematian tragis dari Kim Sunggyu selaku direktur utama Kim's Corp..." (suara tv)
"Arion dan Orion?" gumam Taehyun yang matanya kini memperhatikan layar sebuah televisi yang berada dibalik kaca sebuah toko
Tes!
Satu tetesan bening tiba-tiba jatuh dari atas langit yang tanpa Taehyun sadari sudah mulai menggelap,
"Astaga sepertinya akan hujan!" Taehyun yang panik sontak berlari secepat kilat menuju gedung apartemennya yang untungnya tidak jauh lagi
*
*
*
*
Sraaaaaaaaassssshhhhh
Dan tepat setalah Taehyun memasuki apartemenya hujan deras langsung mengguyur bumi, sangat beruntung Taehyun sudah berada dalam apartemennya,
"Hari pertama semuanya berjalan lancar, aku harap kedepannya akan terus berjalan lancar sampai aku lulus nanti" gumam Taehyun dengan mata menerawang pada luar jendela yang mulai dihiasi rintikan-rintikan hujan
Taehyun merentangkan kedua tangannya keatas merenggangkan otot-ototnya, apartemen Taehyun terlihat sepi itu karena Taehyun memang tinggal sendiri di Seoul, orang tuanya ada di Jerman untuk bekerja dan terlebih Taehyun itu anak tunggal.
"Sebaiknya aku mandi sebelum makin dingin" Taehyun kemudian melangkahkan kedua kaki jenjangnya memasuki kamar mandi, tentu setelah mengambil handuk dan beberapa barang yang diperlukan
*
*
*
*
Tap...tap...tap...tap...tap..
Tap...tap...tap...tap...tap..Sraaassshhhhhhhhhh...
Kedua kaki yang terbalut celana hitam panjang dan sepasang sepatu boots itu terus berlari memecah derasnya sang hujan,
Pakaian serba hitam serta rambut yang berwarna senada dengan pakiannya juga terlihat basah kuyup, jika diperhatikan pada sudut pipi bawah matanya terdapat bekas luka goresan sedikit memanjang, netra kelam sekelam langit malam itu terus melirik kebelakangnya, disana terlihat beberapa orang dengan pakaian serba hitam berbadan besar tengah mengejarnya.
"Ck! Sepertinya mereka belum menyerah juga keh!" kedua bibir tipis itu bergumam dengan sinis
Langkah kakinya membawa namja berambut hitam itu kesebuah gang kecil diantara gedung apartemen, netra kelamnya menelisik kesegala arah mencari jalan keluar lain, karena jalan didepan buntu, sampai akhirnya netra kelamnya menangkap sebuah puing-puing bangungan yang menempel didinding membentuk sebuah tangga kecil menuju atas sebuah ruangan apartemen,
Tanpa banyak berpikir kedua kaki berlapis sepatu boot hitam itu naik memanjat puing-puing bangunan tersebut.
*