"Lu abis umroh? Lama amet gak keliatan" sambil berjalan reno bertanya.
Ralin hanya bisa tersenyum "Kepo lu."
"Ya gapapa sih gak ngasih tau juga.."
"Gue keluar kota.. udah itu aja. Jangan tanya lagi."
"Iya deh.."
Saat itu ralin pergi ke toko topi, lebih tepatnya karena mengikuti reno. Reno melihat beberapa topi yang terpajang dan memakainya ia melepas topi ralin yang sejak tadi ia pakai.
"gue nambah keren gak ya pake ini?"
"Pake aja, gak ngaruh.."
"Gak nanya sama lu.. gue nanya sama manekin."
"Gila."
Reno hanya bisa menatap sebal dan berlalu sementara ralin berusaha menyembunyikan senyumnya karena berhasil membuat reno kesal.
Ralin kembali melihat lihat topi ia melihat topi warna biru navy yang lumayan bagus.
"Lu mau? Bawa aja.."
"Enggak ah."
"Yaudah gue yang bawa."
Selesai membayar ke kasir reno memberikan topi yang satunya kepada ralin. Otomatis ditolak ralin. Ralin tak mau terima kalo reno ngasih, kalo dia anggap hutang baru ia bisa terima.
"Iya.. lu bayar lah.." tegas reno.
"Biasa aja kali." Ralin mengambilnya dengan ragu.
"Bayar pake dolar ditambah traktir gue sebagai bunganya."
"Ok.. gue gak butuh. Gue gak bawa."
"Engga.. engga bercanda gue. Traktir aja gue entar ya." Ujarnya.
"Gue curiga lu sales topi." Ralin menatap dengan mata penuh selidik.
"Bodo lah.." Reno menyerah tidak bisa membalas candaan ralin dan lebih memilih meninggalkan ralin.
"Dih.. ngambek.." ralin tidak habis pikir.
---
Hari hari berlalu ralin mulai bekerja part time. Kebetulan dia bekerja di dua tempat sekaligus. Setelah ia hitung-hitung ternyata biayanya belum cukup untuk mengambil uang semester selanjutnya. Jadi ia berencana mengambil kembali lowongan jika ada. Sepulang bekerja di tempat pizza ia kembali lagi mencari. Ternyata di sebuah mini market pun sedang menerima lowongan. Ia kesana sebentar dan berjumpa kris. Kris agak kaget melihat ralin, ia tak menyangka akan bertemu ralin disana. Ia pikir ralin sudah mendapatkan kerja di tempat lain.
"Senior? Kerja disini?"
"Iya.. lagi cari kerja part time?"
"Hmm iya.." ralin menggaruk tengkuknya.
"Ohh sebentar lagi pasti datang bosnya, tunggu ya."
Tiba tiba seorang pria paruh baya datang.
"Oh.. pak selamat datang.."
Ralin senang ia diterima bekerja. Karena kris pun sudah selesai jam kerjanya ia pun keluar dan ralin membelikannya minuman dingin. Mereka duduk duduk sebentar di depan mini market itu.
"Ini.. kenapa--?"
"Ahh engga kak bukan apa apa tolong terima aja.."
"Btw makasih ya.."
"Aku yang harusnya makasih, tadi udah--"
"bukan apa apa."
"Aku butuh banget pekerjaan dan ada yang bantu rasanya patut bersyukur." Ralin menyunggingkan senyumnya.
"sebenernya ada beberapa part time juga sih yang diambil.. ya kalo lebih banyak untuk saat ini lebih bagus.." ralin berujar.
"Udah mau sore.. ayo pulang. Arah pulangnya sama kan?" Ujar kris.
Dijalan sangat sepi. Tanpa ada pembicaraan, namun kris segera mengawali pembicaraan.
"Ohiya 2 hari lagi mulai kerja?"
"Iya kak.. kata bos jam 2 siang.. seneng juga gak kebagian malam.."
"Untung deh.."
Karena kris khawatir, sebenarnya ia inisiatif minta kepada bosnya agar ralin tidak mendapat jam sore atau jam malam karena disana malam hari cukup rawan bagi wanita. Selain itu esok pagi harus kuliah pasti ralin lelah.
"Minumannya gak diminum kak?"
"Ah diminum ya nanti.."
"Hmm.. aku harus naik bus kak.. jadi nunggu disini."
"Oh ok.. duluan ya.. hati hati.."
"Iya kak.."
Kris pergi sepanjang jalan ia mulai menyadari otot wajahnya sejak tadi terangkat. Ia tersenyum. Ia memperhatikan minuman kaleng yang ia bawa dan kembali tersenyum. Setelah menyadarinya, ia menyesal.
"sadar.. ini cuma minuman kenapa lo senyum. ish gue ngomong apasi? Kenapa gue ngomong sendiri?
Haah udah gila emang.."
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || Bangchan
Random"Lo pasti ngerasa kuat banget bisa nahan rasa sedih, tapi sebenernya lo lemah karenanya. Seperti apapun lo sekarang, yang ada dipikiran gue cuma lo.."- Kris "bukan gue gak suka sama lo, tapi keadaan yang gak berpihak sama kita."-Ralin Bangchan AU. B...