Tesa melangkahkan kakinya gontai, ia harus berangkat sekolah padahal ia sangat ingin membolos tapi ia tidak terbiasa dengan hal seperti itu.
Tesa sangat takut jika bertemu dengan Galang bisa-bisa ia gagal move on lagi. Tesa menyukai Galang sudah 3 tahun lamanya namun Galang tak kunjung membalas perasaan Tesa.
Bahkan Tesa sampai lupa bahwa kodrat seorang wanita itu dikejar bukan mengejar, sampai akhirnya Tesa menyerah untuk memperjuangkan Galang lebih baik sakit sekarang daripada sakit berhari-hari.
Sekuat tenaga Tesa menghindari Galang dan berusaha tidak menyapanya, mulai hari ini Tesa berhenti membawakan bekal untuk Galang.
Tesa duduk di bangku depan tak lagi didekat Galang, Mely sahabat Tesa sudah datang sejak tadi.
"Lah gak duduk deket Galang lagi?" tanya Mely heran.
"Gue nyerah mel, ajarin gue muve on dari dia!" ucap Tesa bersedih.
"Kok nyerah? kata lo, lo gabakal nyerah sebelum dapetin dia?" tanya Mely.
"Ya ampun mel coba lo pikir, gue udah kejar-kejar dia 3 tahun dan dia sama sekali ga ngerespon gue masa iya gue harus makan ati tiap hari?" kata Tesa.
"Iya juga sih, pokok nya gue ngikut apa yang lo suka aja deh. Gue dukung 100 persen!!" ucap Mely menyemangati.
Galang datang seperti biasa memasang wajah yang cool dan tak ada senyuman. Galang melihat loker nya ia mencari sesuatu,
"Tumben dia ga bawa bekal buat gue, ga ada coklat juga, susu juga, surat juga ga ada." ucap Galang dalam hati.
Galang meletakkan tas nya di bangku ia merasa aneh dengan Tesa, biasanya pagi buta ia sudah membuat Galang marah karna sikap nya yang melebihi dari perhatian namun ini? bahkan Tesa membuang muka saat bertemu Galang.
Galang menghampiri Tesa, "Ikut gue!" Galang meraih tangan Tesa dan membawanya pergi dari kelas.
"Aww sakit gal! bisa ga si ga kasar?" rintih Tesa kesakitan.
"Kenapa lo buang muka pas ketemu gue?" tanya Galang marah.
Tesa bingung kenapa Galang marah saat Tesa buang muka? harusnya biasa aja dong orang Galang gasuka sama Tesa.
"Kenapa lo marah? bukanya lo gasuka kalo gue merhatiin lo? dan sekarang gue udah lakuin apa yang lo mau tapi kok lo marah?" ucap Tesa panjang.
"Kenapa gue marah, harusnya biasa aja kalo Tesa buang muka. Kenapa sih gue!" ucap Galang dalam hatinya.
"Kok lo diem sih!" ucap Tesa keras sampai Galang terkejut.
"Apaan sih gausah teriak-teriak kenapa! dasar cewek absurd" ucap Galang lalu pergi.
-Halu-
Bel istirahat berbunyi murid-murid berlari menuju kantin untuk mengisi perut nya, Tesa langsung menuju kantin bersama Mely.
"Biasanya Tesa nyamperin gue trus ngajak ke kantin kok sekarang engga?" tanyanya dalam hati.
Galang merasa lapar dan ia langsung pergi ke kantin, ia mengedarkan pandangannya mencari tempat yang kosong namun ia melihat Tesa bersama cowok lain. Seketika amarahnya naik ia langsung menghampiri Tesa dan menyeretnya keluar kantin.
"Galang apaansi lepasin!" rengkek Tesa.
"Jadi ini lo berubah karna lo udah punya cowok?" tanya Galang marah.
"Kok lo marah lagi? emang kenapa kalo gue deket sama Nathan?" tanya Tesa.
Skakmat!
Galang sendiri pun bingung kenapa ia marah-marah gajelas seperti ini.
"Ya gue, gue." ucap Galang bingung.
"Gue kenapa?" sambung Tesa.
"Ya murahan banget kemarin deketin gue sekarang lo deketin Nathan!" ucap Galang kesal.
Plakk!
Tesa menampar Galang tangisannya sudah tak terbendung.
"Jaga mulut lo, gue nyesel suka cowok kayak lo!" ucap Tesa marah langsung pergi.
"Gue ga bermaksud gitu sa" ucap Galang dalam hatinya.
Galang melihat kepergian Tesa dengan tatapan sendu, Galang mengikutinya dari belakang ternyata Tesa berada di atas gedung sekolah betapa sakitnya Galang melihat Tesa menangis karna perkataannya sungguh Galang tak menyangka bahwa perkataan nya membuat Tesa sakit hati lagi dan lagi.
"Kenapa sih lo tega banget sama gue, bahkan lo tega ngomong kalo gue cewek murahan hikss." Tesa menangis tersedu-sendu.
Galang menghampiri Tesa dan memeluk nya "Tesa maafin gue, gue ga bermaksud buat ngomong kaya gitu, lo boleh pukul gue tapi plis jangan nangis kaya gini itu bikin gue ikut sakit."
Tesa menatap Galang dengan tatapan tajam.
"Kenapa? Kenapa lo perduli sama gue? bukanya gue dimata lo tu cewek murahan?" ucap Tesa penuh kekecewaan.
"Karna gue mulai suka sama lo!" ucap Galang jujur.
"Kenapa lo suka sama cewek murahan kaya gue?" tanya Tesa.
Galang menangkup wajah Tesa, "Gue sama sekali gak bermaksud buat ngomong lo murahan Tesa gue cuman cemburu sampek gue emosi kaya tadi, plis maafin gue."
Ini seperti mimpi bagi Tesa bagaimana bisa Galang yang dingin dan cuek bisa jadi suka sama Tesa? ternyata perjuangannya 3 tahun tak sia-sia.
Tesa memeluk Galang, "Gue sayang banget sama lo gue gabisa marah lama-lama sama lo gue gak bisa! Lo jahat banget selalu aja dateng di bayang-bayang gue, gue sebel banget gabisa lupain lo!" ucap Tesa panjang kali lebar.
"Gausah lupain gue." ucap Galang.
"Kenapa?." ucap Tesa malu-malu, lalu menjauh dari Galang.
"Tesa." panggil Galang dari belakang.
"Iya apa?" tanya Tesa membalikkan badan.
"Gue bukan cowok yang romantis gue gabisa caranya nembak cewek yang romantis kaya gimana tapi yang jelas gue mau lo jadi cewe gue sekarang." ujar Galang.
"Lo nembak gue?" tanya Tesa sambil tersenyum.
"Ya menurut lo gue barusan baca puisi? tanya Galang heran.
"Iiiii lo bisa banget bikin gue baper." ucap Tesa memukul lengan Galang.
"Jadinya gimana mau gak?" tanya Galang cepat.
"Aaaaa ya mau!" jawab Tesa malu sampai-sampai pipi Tesa merah.
Galang tersenyum manis, baru kali ini Galang tersenyum setelah sekian lama.
Ada kalanya dimana seseorang harus berjuang demi cintanya harus melewati sedih yang mendalam namun percayalah setelah air mata akan ada pelangi yang indah.
~END~
Jangan lupa vote and coment itu bakal ngebantu aku banget.
Love you🖤
![](https://img.wattpad.com/cover/241264720-288-k976706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen
Short StoryKumpulan cerpen yang dibuat karna berbagai alasan, semoga kalian suka. Sebelum baca follow dulu akun author! maksa dikit hehe. Oh iya jangan lupa vote and coment juga karna itu sangat membantu buat aku! maksa lagi deh.