Awan biru berganti dengan awan hitam, petir berbunyi dengan begitu keras namun Leon tetap saja senantiasa dimakam Lea. Ia sangat menyesal karna tak berada disisi Lea saat terakhir kalinya Lea adalah cinta pertama nya bahkan Leon sangat mencintainya.
Sungguh Leon sangat menyesal karna membuat Lea sakit hati sudah raganya sakit hatinya pun sakit. Leon sangat merasa bersalah dengan perilakunya terhadap Lea. Leon mengusap batu nisan tersebut air mata nya tak kunjung usai,
Flasback on
Jam istirahat pun berbunyi Leon pun segara menuju taman sesuai perjanjian mereka bahwa Lea ingin menyampaikan sesuatu.
"Hai Lea, sudah lama menunggu?" tanya Leon yang langsung duduk disebelahnya.
"Tidak." jawab Lea.
"Kamu mau ngomong apa?" tanya Leon dengan wajah tersenyum.
Lea menggenggam tangan Leon, "Leon aku rasa kita sudah tidak cocok aku mau kita putus!" Lea tak kuasa menahan tangis nya, air mata pun lolos mendarat di pipinya langsung saja Lea pergi tanpa mendengar persetujuan dari Leon.
Lea sangat sakit melalukan hal ini namun mau tidak mau ia harus melakukannya, jika nantinya ia terus bersama Leon ia akan sangat sedih melihat Leon menangis karna kepergiannya.
Hari ini adalah jadwal cuci darahnya ia langsung pergi kerumah sakit sepulang sekolah karna ia sudah sangat lemas. Lea berjalan melewati koridor rumah sakit lagi dan lagi hidung nya mengeluarkan darah, tiba-tiba Leon datang dan memberi tisu Lea mendongak dan mengambil tisu tersebut. Ingin rasanya menangis dan menjerit sekarang juga betapa sesak hati ini melihat Leon sedang bersama perempuan lain namun bukankah ini yang diharapkan Lea?
"Kenalin ini cewek baru aku namanya Vanca." begitu sulit mengatakan hal ini dan menyakiti hati orang yang Leon sayang.
"Selamat ya Leon semoga bahagia, permisi." Lea pergi begitusaja mengusap air matanya yang datang dengab tiba-tiba disusul rasa yang sangat sesak.
Kini Lea sudah ditangani suster untuk cuci darah, Lea menulis sesuatu di kertas nya. Ibu pun datang untuk menemani anak tersayang nya,
"Sayang sakit ya?" tanya ibu sambil mengelus rambutnya.
"Tidak bu, Lea kan sudah terbiasa." jawab Lea sambil tersenyum.
"Anak ibu memang kuat." ibupun menangis betapa kuat anaknya itu, penyakit yang dideritanya sudah sejak kecil (leukemia) namun tuhan begitu baik memberikan bonus hidup kepada Lea.
"Tapi bu kali ini Lea sudah tidak kuat, Lea ingin istirahat bu biar Lea bebas dari semua sakit ini, Lea capek bu ingin istirahat." ucap Lea menggenggam tangan ibu.
"Sayang jangan berbicara seperti itu, kamu pasti kuat." ibu menangis mendengar apa yang dikatakan Lea.
"Ibu ikhlas kan Lea sudah saat nya Lea pergi bu, Lea titip ini tolong kasih kan ke Leon ya bu. Lea pamit." seketika Lea memejamkan matanya dan pergi untuk selama-lama nya.
"LEEAAAA!!!!!" ibu menangis menjadi jadi jujur ibu belum bisa ikhlas sepenuh nya.
Ibu memencet tombol untuk memanggil dokter agar segera datang,
"Dokter selamatkan anak saya!" perintah ibu dengan cepat ketika dokter datang.
Dokter mulai mengecek kondisi Lea namun tuhan lebih sayang Lea, Lea dipanggil dengan begitu cepat.
"Maaf bu tapi tuhan lebih sayang kepada Lea." ucap dokter tersebut.
Ibu mendekat ke arah Lea sesekali ia mengusap kepala nya, "Selamat beristirahat putriku, rasa sakit mu sudah hilang." ibu kembali meneteskan air matanya dan mengecup jidat Lea untuk yang terakhir kalinya.
Jenazah pun dikuburkan Leon yang mendengar berita bahwa Lea sudah tak ada langsung ia menuju kepemakaman menyaksikan orang yang ia cinta untuk yang terakhir kalinya. Semua orang sudah pergi kecuali Leo dan Ibu, sesuai permintaan Lea untuk memberikan surat kepada Leon.
"Leon ini ada surat untuk mu dari Lea, ibu pamit ya." ucap ibu lalu pergi meninggalkan pemakaman.
Leon masih tak percaya jika Lea pergi secepat ini, perlahan Leon membuka surat nya,
__________________________________________________Hai Leon,
Aku sangat berterimakasih karna kamu sudah menjadi bagian dari hidupku meski kita harus berpisah, aku hanya berpesan jaga dirimu baik-baik jangan lupa tersenyum, dan tetap semangat. Aku sangat bersyukur memiliki mu kamu adalah cinta pertama sekaligus cinta terakhir aku sangat bahagia bersama mu. Namun takdir tidak mendukung cinta kita aku harus pergi dengan begitu cepat saat aku merasa senang ada didekat mu, takdir begitu kejam memisah kan kita tapi tidak papa walau kita terpisah didunia aku harap kita masih bisa bertemu di akhirat.
Salam sayang Lea._________________________________________________
Sungguh Leon baru mengetahui jika Lea mempunyai penyakit leukemia yang sudah sangat parah kenapa Lea tidak memberi tahunya? jadi ini alasannya ia memutuskanya? jika iya Leon begitu menyesal telah membuatnya sakit hati hanya karna sakit hati ia harus menyakiti hati Lea dengan memperkenalkan perempuan barunya padahal itu hanya sandiwara semata.
Flasback off
Untuk minta maaf pun Leon sudah terlambat namun menyesalinya juga sudah tidak berarti. Leon bangkit dan meninggalkan bunga mawar diatas makam nya dan pergi dengan hati yang masih sakit.
~END~
HAY GUYS BALIK NIH SAMA CERPEN KU NIAT NYA SIH BIKIN CERPEN RAPUH AJA TAPI GATAU KENAPA INI PENGEN BANGET BIKIN CERPEN HEHE, MAAF YA KALO CERPEN NYA JELEK GA SESUAI EKSPETASI SOAL NYA AKU JUGA BARU BELAJAR:(
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA GUYS
AKU SAYANG KALIANN🖤SEE UU!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen
Short StoryKumpulan cerpen yang dibuat karna berbagai alasan, semoga kalian suka. Sebelum baca follow dulu akun author! maksa dikit hehe. Oh iya jangan lupa vote and coment juga karna itu sangat membantu buat aku! maksa lagi deh.