RUMIT

3.7K 22 0
                                    

Sinar matahari yang cukup terik berhasil membuat hawa dikelas terasa panas untung saja jam pelajaran sudah usai, seluruh siswa berhamburan keluar kelas.

"Allena!!" teriak Varez antusias.

Allena tampak terkejut dengan seruan Varez.

"Apasih!" ucap Allena sambil merapihkan buku-buku yang berserakan di mejanya.

"Pulang bareng yuk!" ajak Varez dengan semangat, mereka berteman sejak SMP hingga SMA.

"Boleh, tapi lo harus traktir makan siang gimana?" tawar Alenna.

"Cuman makan siang?" ucap Varez dengan sombongnya.

"Cih gaya lo!" umpat Allena.

"Harus gaya dong orang ganteng dan kaya raya kaya gue mubazir kalo ga sombong!" ucap Varez.

"Iya iya si paling kaya!" jawab Allena dengan kesal.

"Let's go!!" seru Varez yang langsung menggandeng Allena.

Tempat makan yang dikunjungi Varez dan Allena nampak ramai pengunjung tak heran memang tempat makan yang dikunjungi nya adalah tempat makan terkenal akan rasa nya yang enak yaitu bebek goreng Mang Ujang.

"Rame banget gila." keluh Varez.

"Cuman disini yang enak, buruan pesen yang banyak!" titah Allena.

Tidak mau menunggu lagi Varez segera memesan makanannya.

"Mang diduluin ya punya saya nanti ditambah deh bayar nya." sogok Varez.

"Ada ada aja" ucap Mang Ujang sambil terkekeh.

Mang Ujang memang langganan Varez dan Allena sejak lama. Setelah selesai menikmati bebek goreng Mang Ujang Varez dan Allena memutuskan untuk pergi dari tempat makan tersebut.

"Len mau kemana lagi? masa cuman makan doang sih?" tanya Varez.

"Udah sore ini." jawab Allena.

"Tapikan belum sore-sore banget len, gimana kalau kita beli ice cream dulu?" tawar Varez.

"Yaudah deh ayo!" jawab Allena dengan sedikit keras karena memang diatas motor.

Kegiatan seperti itu selalu Varez lakukan bersama Allena, berangkat sekolah bersama, pulang sekolah bersama, makan siang bersama, dan kegiatan lainnya ia lakukan bersama.

"Makasih Varez." ucap Allena sambil mengulurkan tangannya memberikan helm, begitu sampai didepan gerbang rumahnya.

"Sama-sama, besok gue jemput!" tegas Varez.

"Okedehh." jawab Allena sambil melambaikan tangan dan masuk kedalam rumah.

Allena merebahkan tubuhnya di kasur kesayangan nya yang dilapisi sprei kotak-kotak. Selang beberapa menit Allena memutuskan untuk mandi.

"Allena ayo makan kebawah nak!" seru ibu Allena dari bawah tingkat yaitu Wati.

Allena yang mendengarnya langsung membuka pintunya dan melihat kebawah dan benar saja Sam dan Wati sudah menunggu Allena.

Allena menarik kursi meja makannya dan membenarkan posisi duduknya agar nyaman.

"Ada cerita nggak len?" tanya Wati seperti biasanya mendengarkan Allena curhat. Wati adalah tipe orang tua yang selalu mendengarkan cerita anaknya entah cerita apa pun itu.

"Bu gimana caranya berhenti suka sama seseorang?" keluh Allena kepada Wati yang dengan sigap mendengarkan keluhan anaknya.

"Jadi kamu mau menyerah gitu aja?" tanya Wati memastikan.

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang