°°°
Hal yang ditakutkan ternyata tak semenakutkan yang ku kira pada seseorang°°°
Pagi suara kicawan burung didekat pohon jendela kamar berbunyi tanpa berhenti
Fisya pun segera bangun dan duduk dekat kaca cerminnya membenarkan rambutnya dan sock seketika
"WADUHhhh muka fisya matanya bengkak gimana nih, bikin tambah malu aja"
Setelah berucap akhirnya fisya punya ide untuk menutupi mata yang bengkaknya tapi sebelum itu fisya mandi dulu dan setelahnya turun kebawah
Sampai meja makan
"Tumben lo pakek kaca mata fis "
"Ia nih kak syasa mata gw mulai sakit gara baca novel"
"Oh loh sih, kalau baca novel gak kira kasihan kan tuh mata loh"
Fisya pun hanya diam yang diceramahin kakaknya dan untungnya gak ketahuan oleh bunda sekaligus kakaknya kalau matanya sebenernya sedang bengkak gara nangis kemarin
Berapa jam akhirnya selesai makan
"Bunda aku berangkat ya"
"Lo gak mau bareng gw fis"
"Engak deh kak "
Berapa jam naik bus akhirnya sampai ditempat
Fisya pun mulai memasuki ruangan kelas ya
"Fis lo kok mata lo bengkak"
"Ca jangan kencang gitu dong ngomongnya, loh kok tau sih gw kan udah pakek kaca mata padahal "
"Ya gw kan heran setelah gw menelaah dari kaca mata lo ternyata bener mata lo bengkak"
"Ca gue masih kepikiran soal kemarin"
"Maksud lo tentang numpahin makanan ke pak dafa"
"Ia nih ca, kalau gue keruangan dia terus beliin sesuatu makanan kayak cake warna -warni gitu kan lucu ya ca dia maafin gw gak ya"
"Nahh gw setuju coba aja fis tapi menurut gw pak dafa akan maafin lo sih, masa pak dafa gak maafin lo setelah dibeli cake"
"Ia juga ya ca ya udah deh nanti gw beli dulu cake ta terus gw keruangan pak dafa"
"Semangat fis"
"Thank ya ca udah dengerin cerita gue"
"Ia fisya"
Fisya dan caca pun berpelukan sambil menebar senyum diantara kedunya
Setalah itu jam kosong pun tiba
Fisya segera ketempat penjual kue didekat kampusnya dan memilih mana yang menurutnya cake yang lucu berwarna - warni
Akhirnya beli cake sudah sekarang tinggal niat ketuangan pak dafa
Tiba didekat aula lapangan kampus
KAMU SEDANG MEMBACA
Fisya
Teen Fiction"kenapa lo baru ngomong sekarang farel selama ini" "Karena gue butuh waktu yang tepat" Berlari menjauh dari farel sambil menangis dengan diiringin hujaan yang secara tiba datang .... Menceritakan lebih baik melepaskan untuk kebahagiaan orang lain...