part 4

9 1 0
                                    

°°°
Temen bagaikan pendamping yang selalu ada menemani dan mengisi hari
°°°

Pagi pun tiba

Suara kelakson motor dari rumah terdengar kencang hingga isi rumah melihat kearah luar

Fisya  pun ikut berjalan kedepan dan menanyakan kepada bunda siapakah orang tersebut

"Siapa Bunda"

"Farel, katanya mau jemput kamu"

Bener saja kemarin Farel sudah berjanji kepada dirinya untuk mengganter Fisya

"Fis lo udah siap, ayo berangkat"

"Sabar Fisya ambil tas dulu"

"Oke deh gue tunggu disini, lo jangan lamanya"

"Ia Farel"

Berapa menit mengambil tas akhirnya Fisya keluar dari rumahnya dan menuju ke Farel

"Bunda berangkat"

Itulah suara Fisya dan Farel tersenyum melihat Bunda yang berdiri menunggu kepergiaan mereka

"Ia, hati - hati"

Singkat itulah ucap Bunda sambil tersenyum menatap Fisya dan Farel Sekarang

Ditenggah perjalanan cuma hening tanpa suara sedikit pun yang keluar dari mulut Fisya dan Farel

Aldo yang mulai canggung pun mulai membuka suara sambil tetap fokus mengendarai motornya

"Fis lo kuliah nanti selesai jam berapa"

Tapi yang diajak bicara hanya diam tanpa mengeluarkan suara hingga Farel pun memberhentikan motornya dan menoleh kebelakang

Yups bener saja bahwa Fisya ternyata sedang tidur dibelakang motornya padahal cuaca sedang panas tapi dalam kondisi seperti ini aja dia masih bisa tertidur

"Fis woy lo mah"

"Apa udah nyampenya"

"Belum nyampe Fis"

"Lah terus ngapa lo bangun gue  Farel"

"Lo mah, gue ajak bicara malah tidur"

"Habisnya sih lo ngendarain motor  anginnya kencang banget, lo tau sendirikan gue tukang  tidur kalau kena anggin"

"Ya terserah lo fis"

"Ya udah deh gue mau lanjut tidur lagi"

Dan akhirnya sampai dikampus Farel pun segera membangun kan Fisya yang masih tidur dimotornya

"Bangun raja tidur"

"Ehhh huammm udah sampe"

"Ia Fisya, udah sampe"

"Ya udah deh gue kekelas dulu"

Fisya pun dengan santai berjalan menuju ruang kelas kuliahnya sambil memegang muka

Tiba dari arah berlawanan terdapat seorang yang tinggi berjalan dengan cepat hingga menubruk Fisya tanpa sadar fisya pun mulai marah dan berucap

"Ehhh loh jurusan apa, sopan banget nubruk gue"

Orang yang tadinya jalan pun mulai berhenti dan mulai  menyamperin Fisya dengan langkah cepat

"Kamu bisa sopan tidak dengan saya"

Suara tegas itu membuat mata Fisya pun mencegang dan keget seketika ternyata yang diajak Fisya berbicara adalah dosennya

"Pak dafa"

"Kamu tau saya, tapi sikap kamu malah seperti ini"

"Maaf pak, saya kira tadi adek tingkat"

"Tetap saja adek tingkat, senior, maupun dosen itu kamu harus sopan"

"Ia pak, sekali lagi maaf pak"

"Ya sudah saya maafkan kali ini, tapi jika besok terulang lagi saya tidak akan maafkan"

"Ia pak"

Dan dosen itu pun mulai pergi dengan muka datar tanpa berucap kembali berjalan pergi meninggalkan Fisya

"Aduhhh keceplosan gue, sampe gak sadar bahwa itu dosen. untung tuhan masih baik sama gue"

Dengan muka tegang Fisya berjalan kembali dengan menggacak rambutnya sendiri atas kelakuannya tadi dan akhirnya sampai diruangan kelas

"Hey Fis, duduk sini"

"Ia Ca"

"Lo berangkat naik apa Fis"

"Biasa Farel ngajak gue bareng, ya gimana lagi jadinya gue bareng dia deh"

"Lo sama Farel kayak orang pacaran deh Fis, gue aja baru kali ini nemuin orang yang lebih perhatian banget sama lo"

"Biasa aja kalik Ca"

Berapa menit berbincang Fisya dan Caca pun  akhirnya mulai mendengar dosen berucap sambil mencatat materi yang penting dan Akhirnya jam pulang pun tiba

Suara telpon terdengar dibalik saku celana Fisya dan segera diangkat olehnya

"Hallo siapa"

"Gue Farel, lo siapa"

"Yahh siapa yahhh anda salah sambungan pak"

"Tunggu jangan dimatiin telponnya fis, lo dimana gue tunggu digerbang kuliahnya"

"Okeoke gue otw kesana"

Itulah telpon yang sering kali menunggu jika jam pulang kuliah yang tak lain adalah Farel

maka dari itu Fisya suka seolah tak kenal siapa yang telpon walau hanya bercanda

Sambungan telpon pun terputus Fisya pun mulai berjalan menuju gerbang kuliahnya dan bener saja sudah terlihat Farel  menunngu sambil menunduk tanpa melihat kearah Fisya

Dengan inisiatif Fisya pun mulai mengkagetkan Farel dari belakang 

"Eh siapa"

Aldo mulai menoleh kebelakang dan ternyata Fisya yang memegang bahunya

"Hahhahhh lo sih nunduk aja sampe gak tau kalau gue udah datang"

"Lo mah fis, mumpung gue gak jantungan. yaudah ayo pulang"

"Ayo cepat Rel"

Fisya pun mulai memakaikan helm dan segera berangkat untuk menuju rumah

Diperjalanan terdengar suara azan yang secara tiba datang dan membuat Farel pun berucap

"Fis mampir kemasjid dulunya, gue sholat dulu"

"Ia deh, gue juga sholat dulu Rel"

Dan sampailah ditempat masjid fisya pun juga ikut sholat  dan berpisah oleh Farel

Setelah itu Berapa menit akhirnya   terlihat Farel berjalan menuju motornya dan Fisya pun juga kearah sana

Sampailah dirumah

"Bye Rel, Fisya nanti main kerumah Farelnya"

"Ia tapi bilang dulu kalau mau main kerumah, takutnya gue gak ada"

"Memangnya lo mau kemana"

"Ya takut nya nanti gue keluarkan gak ada"

"Ia nanti gue bilang bye"

Fisya pun mulai berjalan memasuki rumah menuju kamar dan mengerjakan tugas yang disuruh dosennya

.
.
.
Vote
Coment
Folowauthor
💕💕💕

FisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang