Kagome kesal, memiliki suami datar seperti papan triplek, irit bicara sungguh menyebalkan. Oh satu lagi, tidak romantis!
Di saat seperti ini, bukannya meluangkan waktu untuk anak istri. Pria papan triplek itu malah sibuk bekerja. Hello... Ini hari minggu, tidak bisakah sehari saja pria itu libur.
"Dasar papan triplek! Menyebalkan! Mulut bisu! Kakek tua!" umpat Kagome sambil membersihkan meja.
Kedua anaknya tak berani mendekat, melihat tingkah sang mama yang menakutkan. Seperti mengatakan 'senggol-bacok'
"Hai Setsuna, sampai kapan mama membersihkan meja? Lihatlah meja itu sampai kinclong," bisik Towa pada saudara kembarnya.
"Biarkan saja, mama kesal dengan papa yang melupakan hari Valentine," jawab Setsuna santai sambil memakan cemilan.
Kagome kesal, karena ia iri pada Sango, Ayame, Kikyo, Kagura, Kaname. Semua sahabatnya mendapatkan kejutan dari pasangan mereka masing-masing. Di grup emak-emak milenial mereka pada pamer bahkan membagikan foto hadiah yang mereka dapatkan dari pasangan masing-masing.
Sango mendapatkan satu set dalaman dengan merk Gucci yang katanya edisi khusus dari Miroku. Ayame di ajak liburan romantis oleh Koga di sebuah hotel berbintang dengan kolam air panas. Kikyo di ajak Inuyasha liburan ke Paris. Kagura di ajak liburan ke Bali oleh Naraku katanya mencari leak. Dasar suami Kagura itu tidak jauh-jauh dari mistis dan demit. Maklum tampangnya seperti demit. Sedangkan Kaname di ajak Houjo makan malam romantis di hotel berbintang. Sedangkan dirinya... di rumah bersama kedua putrinya.
Mengenaskan!
Ia ingin membanting ponselnya namun melihat harga ponsel yang mahal, ia urungkan. Lebih baik ia bersih-bersih rumah dengan kedua putrinya daripada membanting ponsel yang harganya selangit.
"TOWA, SETSUNA KEMARI!" panggil sang mama. Kedua putrinya bergidik ngeri mendengarnya. Bagai putri yang menghadap sang ratu, mereka langsung sendhiko dhawuh.
"Ada apa kanjeng ratu, eh salah kanjeng mama," jawab Towa melirik takut sang mama. Biarpun penampilannya tomboi jika di hadapan mamanya ia jadi menciut.
"Bantu mama bersih-bersih rumah. Kalian ini perempuan, jangan suka bermalas-malasan seperti papa yang bisanya menyuruh-nyuruh, dasar papan triplek, MENYEBALKAN!" Kesal Kagome.
'Yang salah papa, kenapa kita yang kena.' batin mereka miris.
"Lihat saja, aku tidak akan memberikan jatah selama sebulan!" Ancam Kagome berapi-api. Sedangkan kedua putrinya berjengkit kaget. Gawat jatah uang mereka akan terancam. Mereka dengan gesit melaksanakan perintah sang ratu. Padahal yang di maksud Kagome bukan uang jajan melainkan sesuatu yang lain.
******
Di kantor bulu kuduk Sesshoumaru meremang. Sepertinya akan ada sesuatu yang buruk. "Tuan Sesshoumaru, kenapa anda malah bekerja? Bukankah hari ini adalah hari Valentine, tidak seharusnya anda di sini?" kata Jaken. Pasalnya ia juga ingin menghabiskan waktu dengan keluarga.
Sesshoumaru terkejut, tapi ia masih bisa mengendalikan raut mukanya. 'Mati aku, aku lupa jika ini hari kasih sayang.' batinnya.
Dalam hati Sesshoumaru merutuki kebodohannya. Jangan sampai jatahnya di kurangi. Sekali marah, sang istri sangat menyeramkan. Susah untuk meredakannya. Sesshoumaru lalu mengambil ponselnya, ia menghubungi seseorang untuk menyiapkannya resort dengan fasilitas yang lengkap. Setelah itu ia dengan cepat melesat keluar dari gedung tempatnya bekerja.
Sesshoumaru memasuki sebuah toko perhiasan yang sangat terkenal di kota ini. Ia di sambut oleh salah satu pegawai. "Silahkan tuan, anda ingin mencari apa?" Tanyanya.