Kagome tidak mengerti kenapa bisa dirinya hamil sedangkan ia selama ini tidak pernah dekat dengan lawan jenis. Ia bahkan tidak pernah pergi ke clubing bahkan sampai mabuk. Katakan jika dia gadis KuPer yang hanya menghabiskan waktu di rumah, kampus dan perpustakaan.
Ia bahkan tak tau jika kehamilannya sudah masuk bulan ke tiga, selama itu kah? Parahnya ia tak tau siapa ayah janin yang di kandungnya.
Kapan ia melakukannya? Ia merasa jika ia belum pernah sekalipun berhubungan badan dengan lawan jenis. Tapi mengapa ia bisa hamil? Dan parahnya ia tak tau jika tengah mengandung.
Jika ia tak pingsan, lalu Kaname membawanya ke ruang kesehatan ia tak tau jika ia tengah mengandung. Kabar yang dokter jaga katakan membuatnya shock. Kaname sahabat Kagome juga terkejut, rahangnya sampai terbuka matanya melebar mengetahui sang sahabat berbadan dua.
"Kagome, siapa yang telah melakukannya?" tutur Kaname lirih. Ia bertanya setelah dokter jaga pergi meninggalkan mereka berdua. Kagome menunduk membenamkan wajah pucat yang nampak sangat terpukul. Ia tak tau siapa ayah biologis janinnya.
Kaname yang melihat Kagome menggelengkan kepala
merasa prihatin dengan kondisi sahabat yang telah berteman sejak duduk di bangku sekolah dasar. Melihat bulir-bulir air mata mengalir dari mata safir sang sahabat, ia rengkuh tubuh bergetar yang sedang menangis pilu mendengar kabar yang menimpa Kagome. Ia memberikan semangat serta dukungan lewat pelukan. Ia tak ingin Kagome patah semangat. Ia percaya Kagome adalah wanita yang tangguh."A-ku tidak tau Kaname, hik! A-ku juga tidak tau mengapa ini bisa terjadi?" Isak Kagome di sela tangisannya.
"Maaf Kagome, apa kau pernah di perkosa?" Tanya Kaname hati-hati. Ia tidak ingin membuat Kagome tersinggung. Gelengan kepala adalah jawaban jika ia bukan korban pemerkosaan. Lalu siapa yang telah membuat sahabatnya hamil?
.
.
Di apartemen Kagome memikirkan tentang kehamilannya yang terbilang aneh. Dia belum pernah berhubungan badan dengan pria manapun, bahkan dirinya tidak sedang berkencan. Tapi kenapa bisa begini?
"Apa mungkin itu bisa terjadi? Tapi bagaimana bisa?"
Banyak pertanyaan yang terlintas di benaknya terkait kondisi yang tengah ia alami, karena apa yang dia alami sangat tidak masuk akal. Ada satu pertanyaan yang masih tidak ia percaya. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Bahkan kejadian itu sangat tidak masuk akal.
Malam harinya Kagome lagi-lagi bermimpi aneh dan mimpinya terus terulang. Ia tengah berada di padang rumput yang sangat luas dengan angin sepoi-sepoi menerpa tubuhnya. Baju tidur masih melekat di badan, di seberang sana berdiri sosok tak asing yang telah menemani mimpinya selama ini.
Sosok yang ia tau bernama Sesshoumaru. Wujudnya seperti manusia namun dia bukan manusia melainkan Daiyoukai, sebut pria itu. Mereka hanya bertemu di alam mimpi dan entah sejak kapan Kagome mengagumi sosoknya yang misterius dan sialnya sangat rupawan. Di mimpi mereka pernah melakukan hubungan layaknya suami-istri. Sang Daiyoukai juga menyebutnya jika ia adalah mate-nya.
Mungkinkah kehamilannya ada sangkut pautnya dengan mimpinya? Jika itu benar, bagaimana bisa? Mereka hanya bertemu di alam mimpi?
"Kagome." Panggil pria bernama Sesshoumaru dengan lembut.
Pria itu berjalan ke arahnya, setelah jarak tak bertepi, Sesshoumaru memeluknya. Tubuh Kagome menegang. Bukan tegangan yang menakutkan melainkan perasaan hangat, dan seakan terlindungi. Bau sandalwood dan peppermint menguar dari tubuh sosok yang tengah merengkuhnya erat. Tanpa sadar kedua tangan Kagome membalas pelukan Sesshoumaru dan seketika bulir-bulir airmata membasahi pakaiannya.
Sesshoumaru tidak bertanya bahkan tidak mengeluarkan suara. Ia hanya memeluk sambil mengelus punggung Kagome lembut. Seakan-akan mengatakan jika semua akan baik-baik saja. Setelah tenang, Kagome merenggangkan pelukannya, di tatapnya iris amber dengan dua tanda lahir di pelipis kanan-kiri. Biarpun begitu tak melunturkan tingkat ketampanannya. Sorot mata yang tajam terkesan lembut tengah menatapnya damba, jangan lupakan alis yang tebal dan hidung mancung serta bibir tipis yang lembut sangat ingin ia kecup.
"Sesshoumaru..." Kagome merasa bingung harus mengatakan darimana. Lidahnya kelu untuk bicara.
"Kagome, aku sudah tau. Terima kasih." Sesshoumaru lalu mengecup kening Kagome sedangkan Kagome tidak tau apa yang dimaksud Sesshoumaru.
"Disini..." Sesshoumaru mengelus perut Kagome yang masih rata. "... ada anak kita, tinggallah di sini bersamaku. Jangan pergi dariku lagi." Bisik Sesshoumaru.
Mata Kagome membola, apa yang dikatakan Sesshoumaru sungguh tidak masuk akal, tapi apa yang dia alami hari ini sangat tidak masuk akal lagi. Dirinya yang tengah berbadan dua, bahkan tidak tau siapa ayah biologis calon bayi yang ia kandung. Biarpun tidak masuk akal, ia hanya berhubungan badan dengan laki-laki di hadapannya. Mungkinkah saat ini melakukan lintas dimensi?
Dengan memantapkan hati, jiwa dan pikiran akhirnya ia mengangguk setuju. "Ya Sesshoumaru, aku akan tinggal bersamamu."
Sesshoumaru tidak berkata namun tersenyum manis. Dibawanya Kagome terbang bersamanya menuju tempat tinggalnya. Kagome telah memutuskan untuk tinggal di dimensi ini biarpun harus meninggalkan keluarganya yang berada di dimensinya.
Sudah sebulan Kagome menghilang. Keluarga dan teman-temannya tidak tau keberadaan wanita itu. Bahkan pihak keluarga telah melapor kepada polisi atas kasus orang hilang. Waktu berganti bulan dan bulan berganti tahun selama itu pula keberadaan Kagome belum ditemukan. Keluarga sampai putus asa dan pada akhirnya menyerah atas pencarian Kagome.
Di tempat lain, Kagome merasa bahagia ia telah memiliki keluarga baru suami yang tampan, perhatian dengan dua anak kembar yang sangat cantik dan juga tampan. Ya, mereka di karunia anak hanyou yang sangat mempesona, kembar tapi tidak identik. Anak laki-lakinya memiliki paras yang sama dengan si ayah dan surai rambut silver, sedangkan anak perempuannya memiliki rambut hitam lurus seperti sang ayah tapi memiliki warna mata seperti kagome. Perpaduan antara Kagome dan Sesshoumaru.
"Kalian kemarilah, makan siang terlebih dahulu. Kaasan telah membuatkan makanan yang enak untuk kalian semua." Panggil Kagome kepada anak dan suaminya.
Kagami, Mamoru dan Sesshoumaru menghentikan latihan mereka, ketiganya berjalan ke arah Kagome berada. Kagome menggelar tikar dan menaruh makanan yang tadi ia bawa dari Kastil tempat mereka tinggal. Inilah aktifitas Kagome saat ini, wanita yang dulunya tinggal di zaman modern, entah takdir apa yang membuatnya memutuskan untuk menetap di tempat Daiyoukai yang memiliki paras di atas rata-rata. Kagome telah jatuh hati pada sosok Sesshoumaru apalagi saat ini mereka telah di karunia anak yang sangat tampan juga cantik. Ia tidak menyesal dengan keputusan yang ia ambil menetap di zaman tempat Sesshoumaru hidup.
"Masakan Kaasan memang yang paling enak." Puji Mamoru putra tunggalnya.
"Iya Nii-san, masakan Kaasan tiada duanya." Saut Kagami putri mereka.
Kagome hanya tersenyum ke arah mereka, lalu mata safirnya mengarah pada suami tercinta sambil tersenyum padanya seakan mengatakan terima kasih, aku mencintaimu.
Sesshoumaru tau apa yang tersirat dari tatapan Kagome dan senyuman wanita yang telah menggetarkan hatinya ini. Ia membalas dengan senyuman tulus, digenggamnya tangan Kagome sambil mengelusnya. Karena perbuatan manis sang suami membuat hati dan perut Kagome bertebaran kupu-kupu terbang. Biarpun Sesshoumaru jarang mengatakan kata cinta ataupun rayuan gombal tapi pria itu menunjukan dengan perbuatan yang membuatnya semakin hari semakin terbuat. Rasa cinta dan kasih sayang kepada satu sama lain semakin besar. Dalam hati mereka berharap kebahagiaan ini akan tetap abadi sampai selama-lamanya.
End.