0.1 Suspect

69 11 7
                                    

Ratusan tahun lalu, manusia dan makhluk non-human saling memburu diam-diam hingga selisih jumlah perbandingan antara kedua kaum itu meningkat drastis. Kaum vampir melemah dan semakin terpojok sebagai rakyat minoritas.

Seorang pemimpin yang bijak akhirnya menyarankan agar dua kubu ini berdamai dan bisa hidup berdampingan tanpa saling membunuh. Banyak terjadi pro dan kontra, tapi perjanjian itu tetap berlaku sampai sekarang.

Sebenarnya sejarah itu tidak sepenuhnya benar, bisa dibilang masih tiga seperempat nya benar. Layaknya saat kalian menuangkan air minum kedalam gelas, pasti tidak akan kalian isi penuh, karena tidak ingin tumpah kemana-mana.

Ada sisi yang belum ditulis di buku peradaban dunia, bahwa vampir dibagi menjadi dua jenis berdasarkan karakteristiknya. Ada yang murni dan ada pula yang daur ulang.

Aneh ya? Ada vampir yang bisa membongkar pasang dirinya loh. Bingung? Nanti kalian juga tau sendiri.

Bukan suatu kebetulan lagi jika vampir memburu vampir lain, apalagi jika vampir itu adalah pembawa sial bagi klan nya. Ah iya, salah satunya adalah Temulawak, mudah dikenali karena wajahnya yang sangat bersinar dan putih.

"Gue tau dimana sepupu lo!" ujarnya setelah dikejar olehku sepanjang sungai Misissipi.

"Lalu?" ujarku tersenyum tipis.

Setelahnya terjadi pertarungan antara kami. Pertarungan khas vampir, saling menusuk bagian-bagian vital seperti liver dan diafragma dengan kelima ujung jari. Kalangan vampir hanya bisa mengevolusi cepat luka luar yang ada di permukaan kulit, tapi untuk luka organ dalam akan membutuhkan waktu lebih lama.

Byurrr

Sial, aku terjatuh ke sungai dan ketika memunculkan kepala dari dalam air, Temulawak sudah kembali berlari. Kuputuskan untuk berenang dengan kecepatan turbo, kalangan vampir diberkati dengan ketahanan fisik yang setara dengan superhero di dunia perfilman.

Buaggg

Saking semangatnya mengejar Temulawak, aku tidak sadar bahwa ada sebuah kapal yang berhenti di tengah sungai. Alhasil aku harus berciuman dengan dek yang terbuat dari besi, dengan tenaga kesetanan, kapal sempat goyah dan membuat orang-orang keheranan.

"What is that?"

Salah seorang penumpang melihat ke sisi dimana tabrakan berasal, ia hanya melihat bahwa ada kerusakan aneh. Sebuah penyok yang mencetak rupa wajah seseorang. Yaitu aku.

Untungnya aku segera menenggelamkan diri dan berenang menjauh untuk menghindari masalah itu, kini aku kehilangan Temulawak dan hanya bisa mencarinya lewat para informan, lagi. Dan tentunya memulihkan wajahku yang kini babak belur dicium kapal.

"Jika saja kau manusia, pasti sudah gegar otak."

"Bisakah Anda pasang saja penyangga nya, Profesor?" ujarku jengah.

Aku sedang berada di rumah bangsawan terlupakan bernama Lee Sangyeon, tapi lebih akrab disapa Profesor Almond. Sebagai tabib para vampir dan makhluk non-human, ia juga bekerja sebagai dokter di rumah sakit manusia. Keabadian nya sangat berarti bagi dunia medis.

Bayangkan saja, kuliah kedokteran biasa saja bisa mencapai 7 tahun lebih, belum lagi dengan semua penyakit dan teori evolusi manusia. Setiap saat pasti ada fenomena unik yang harus diteliti, dengan keabadiannya Profesor Almond sudah mengikuti banyak penelitian dan mendapat penghargaan, bisa kalian anggap kemuliaan yang tidak disorot massa dan bahkan tidak diketaui ada.

"Kau akan pulih dalam 2 hari, Kenari bilang Temulawak mengambil penerbangan ke Korea Selatan." ucapnya menyampaikan pesan dari asistennya.

"Ah iya, terimakasih." ujarku sambil melompat turun dari kursi tempat biasanya manusia mencabut gigi.

Kuyang In DisgustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang