Tatapan Hyunjae mengeras, ia menatapku was-was namun diam seribu bahasa. Hanya suara angin yang menjawab, kepalaku mulai diisi ekspektasi mengerikan. Kalau Hyunjae—
"Berkhianat?" bibir Hyunjae melepaskan satu kata.
Ia menunduk sambil menggeleng, membiarkan angin menerbangkan rambut coklatnya. Aku masih sama— menunggu jawaban pasti.
"Namja, aku disana untuk ambil ini," Hyunjae mengacungkan sebuah flashdisc.
Aku diam. Itu tidak cukup. Ucapan Younghoon membuatku ragu, seseorang yang menyerupai aku juga disana bersamanya. Menciptakan sebuah kesulitan tersendiri bagiku untuk mempercayai Hyunjae.
"Kamu masih ga percaya?" Hyunjae tersenyum sinis lalu menyibak poninya ke belakang, frustasi.
"Onion, dengar... Siapa yang mau sih bantuin buron kayak kamu kalo bukan aku? Kenapa ada yang bantu vampir yang namanya masuk daftar hitam VSC?" tunjuk Hyunjae padaku.
"Kalau kamu gamau bantu aku gapapa, aku akan cari sendiri caranya," tukasku ikut emosi. Siapa yang memintanya bertahan dengan buronan ini?
"Huh? Kamu udah sepinter itu?" remeh Hyunjae tersenyum padaku— senyum sarkas.
"Terimakasih bantuannya selama ini Jahe."
Dengan kalimat itu, aku melangkahkan kaki menuju gedung rumah sakit, menjauh dari Hyunjae. Berakhir. Aku tidak butuh vampir modelan dia.
"Temulawak ingin merubah manusia menjadi kuyang,"
Tap!
Kalian pasti tau kalau sepatu ku menapak berhenti, memasang telinga dan aksa dengan hati-hati.
"Krim itu membuat orang-orang dalam bunker menjadi kuyang,"
"Orion, kamu itu goblok apa bego sih?!! Kenapa kamu langsung percaya omongan bocah itu? Padahal kamu tau betapa payahnya dia?"
"Kalo aku mau, aku bisa biarin kamu luka-luka kena misil bawang itu. Lotion penyamaran itu gabakal kukasih ke kamu. Mikir gak?!"
Hyunjae mencak-mencak penuh amarah, seolah monyet yang pisangnya dicuri. Helaan nafas keluar dari mulutku, menimbulkan asap putih seiring aku berjalan mendekat pada Hyunjae yang berwajah pahit.
"Jae, aku takut. Aku hati-hati sama semua orang termasuk kamu, bukan berarti aku gak hargain kamu," jelasku segamblang mungkin.
"Bodo ah, ngambek!" Hyunjae berdecak sambil memalingkan muka.
"Kamu berhak marah kok, maafin aku," sesalku pada akhirnya.
Hyunjae melirik ke arah kepalaku yang menunduk, sepertinya mulai luluh. Menghela nafas kasar, Hyunjae memeluk bahuku dengan tenaga vampir, suaranya mirip seperti tumbukan mobil menabrak manusia. Dan rasanya— ah sudahlah.
"Untung kamu gapunya temen, aku jadi kasihan,"
⊱ ────── {⋅. ♪ .⋅} ────── ⊰
Gejala awal menjadi kuyang adalah muntah darah, diikuti dengan garis-garis hitam di leher yang kelak akan membuat kepala manusia terlepas dari badannya.
Seperti gambaran di legenda, kuyang adalah setan yang berwujud kepala dengan organ-organ yang menggantung. Mereka seperti vampir, makan dari sari kehidupan darah.
Krim dan semua produk Temulawak mengandung minyak kuyang, yang jika dioleskan pada leher manusia, maka akan merubah mereka dalam beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuyang In Disgust
FantasyPernah terpikir bagaimana rasanya serumah dengan manusia? Maksudku, jika kamu seorang vampir. Apalagi manusia ambyar yang sering putus cinta. Tentunya, mengerikan jika tanpa susu. Seriusan, vampir minum protein hewani untuk menekan naluri haus darah...