Episode 4

103 17 3
                                    

Mereka menghalangi mereka ditengah jalan, "Serahkan putri kalian kepada ku" ujar Brawijaya. "Tidak akan, jika kau berani menyentuh nya kau berurusan denganku" ujar Aria Bima. "Kalau begitu aku akan merebutnya secara paksa" ujar Brawijaya. "Baiklah jika begitu kau yang meminta" ujar Aria Bima, "Dinda Raden jangan sampai putri kita jatuh  ke tangan nya" sambungnya. mereka hanya mengangguk pertarungan pun terjadi.

Sementara itu dikerajaam Kandau Nyimas Ayu Candani sedang memikirkan Gardhapati Hardja yang akan pergi mengembara. "Mengapa kau terlihat begitu gelisah nak" ujar ibundanya Sekar Candrawati, Nyimas Ayu Candani langsung memutar badan ia terkejut karena ia mendapati ibundanya di belakang nya, " I-ibunda A-aku ti-tidak apa-apa" ujar Nyimas Ayu Candani terbata-bata. "Aku tau kamu sedang tidak baik baik saja,ada apa?" Tanya ibundanya. "Ibunda sungguh aku tidak apa-apa mungkin aku hanya kelelahan." Ujar Nyimas Ayu Candani. Ibunda  Sekar Candrawati melihat putrinya dengan penuh kecurigaan  dan menyuruh putrinya untuk beristirahat.

Sementara itu pertarungan antara Brawijaya, prabu Aria Bima dan juga Raden Bathara Yudha cukup memakan waktu yang lama sementara keadaan Nyimas Sekar Basita semakin lemas. Raden Abimanara Satria dan juga ratu Laras Raswati melawan para siluman yang berusaha menangkap Nyimas Sekar Basita. "Sebaiknya kalian menyerah maka hukuman kalian akan diringankan" ucap Raden Bathara Yudha. "Meskipun aku menyerah tetap saja aku dihukum jadi lebih baik aku mati" ujar Brawijaya dengan suara lantang.mereka melanjutkan pertarungan mereka. Brawijaya akhirnya dapat terpukul mundur akibat pukulan dari Raden Bathara Yudha. Dan ia melarikan diri, sempat ingin dikejar oleh Raden  Bathara Yudha, "Tidak perlu dikejar putraku lebih baik kita membawa rayimu ke Kerajaan karena keadaan nya Sudah semakin lemah." Ujar prabu Aria Bima. Mereka semua mengangguk dan melanjutkan perjalanan.

Sementara itu saat di kerajaan Kandau, terlihat bahwa Nimas Ayu Candani sedang bersiap untuk beristirahat tapi tiba-tiba ada seseorang yang merangkulnya dari belakang seraya berkata "aku tahu Rayi kau sedang memikirkan suatu hal. Katakan lah padaku jangan kau menutupi nya agar itu tidak menjadi beban untuk mu." Ujar Raka  Adhi Narapati. Nyimas Ayu Candani terkejut karena mendengar pertanyaan yang dilontarkan rakanya. "Aku tidak apa-apa sungguh." Kata Nyimas Ayu Candani dengan lemah lembut, "jangan berbohong!" Ujar rakanya dengan sedikit ngegas, "sebaiknya kau ceritakan padaku agar dirimu bisa sedikit tenang" ujar rakanya lagi. Nyimas Ayu Candani hanya terdiam tiba-tiba ada seorang prajurit masuk ke kamar Nyimas Ayu Candani saat ia ingin menceritakan tentang perasaan nya pada rakanya. "Mohon maaf Nyimas, Raden ada yang ingin menemui mu Nyimas." Ujar sang prajurit,  "Siapa itu paman prajurit?" Tanya Nyimas Ayu  Candani. "Sebaiknya Nyimas temui saja orang tersebut langsung." Ujar prajurit, Nyimas Ayu Candani semakin penasaran dengan seseorang yang ingin menemuinya, iapun bergegas keluar kamar dan menemui orang yang ingin bertemu dengannya.

kerajaan CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang