🌸About Elio - Chapter Satu🌸

33.7K 1.7K 91
                                    

Elio terlihat duduk di kursi dalam kelas seraya membaca sebuah buku. Jam menunjukan pukul 06.45, sekitar 15 menit lagi waktu belajar dimulai. Saat sedang serius membaca buku matematika, sebuah kotak bekal berwarna hitam dan satu note di atasnya tiba tiba berada di atas meja Elio.

Elio menatap bekal itu kemudian mendongak menatap seseorang yang menyimpan kotak bekal itu diatas meja. Garu, Garu Andara Prima. Salah satu sahabatnya berdiri di depan Elio seraya menaik turunkan alisnya.

"Bekal, dari penggemar rahasia." Elio tersenyum, lalu meraih bekal itu dan mengambil sebuah note di atasnya.

Dear kak Elio❤️

Jangan lupa makan bekalnya. Bekal buatan si manis dengan bumbu cinta dan kasih sayang. Bekalnya jangan di buang ya kak, harus di makan pokoknya, titik!

Penggemar rahasia mu, si manis dari kelas sebelah❤️

Elio tertawa kecil setelah membaca note itu. Dimasukannya ke dalam saku, dan diambilnya bekal itu. Kebetulan ia sangat laper saat ini. Walau pun tadi sudah sarapan tetap saja rasa laper masih tetap terasa.

"Enak El?" Elio mengangguk, "bagi dong, kayaknya enak banget tuh. Gue juga laper belum sarapan tadi." Elio mengangguk seraya menyimpan kotak bekal di atasnya disertai dua sendok plastik.

"Makan," ujar Elio.

Garu ikut makan menemani Elio. Kedua teman mereka belum tiba di kelas. Mungkin mereka sedang pacaran di kelas lain.

Tak lama setelah bekal itu habis, guru tiba dikelas bersamaan dengan kedua teman Elio, Dana Lembayung Anggara dan Kris Biantoro Saputra.

Setelah dua jam otak bekerja, akhirnya kelas telah selesai. Gurupun keluar dari kelas dan siswa siswi berhamburan keluar kelas.

Kedua teman Elio mendekati laki laki itu seraya duduk diatas meja dan Garu yang memang duduk berdua dengan Elio.

"Ke kantin yuk, laper banget sumpah," ajak Kris seraya memegang perutnya yang terasa melilit karena laper.

"Kalian duluan aja. Gue mau ke perpus."

"Yaelah! Ke perpus nanti aja napa, kita ke kantin aja dulu. Lo nggak pernah pergi ke kantin ya Elio. Pergi sih pernah, tapi cuman sekali kali. Lo nggak laper apa?"

"Gue makan bekal bikinan Bunda, terus bekal yang dikasih orang juga," ujar Elio santai. Tangannya memasukan alat alat tulis kedalam tas miliknya.

"Bekal yang sering dikasih setiap pagi itu?" Elio mengangguk, "yang suka nitipin di ketua kelas kita?" Elio kembali mengangguk.

"Jangan suka makan bekal yang di kasih orang asing deh, El. Siapa tau itu dikasih guna-guna," ujar Dana sembari menatap kotak bekal berwarna hitam diatas meja.

"Tadi gue ikutan makan kok, tapi nggak terjadi apa apa," kata Garu.

"Cuman kali ini kok gue makan. Lagian tadi gue memang benar benar laper."

"Tapi makanannya enak banget loh," timpal Garu seraya tersenyum.

"Masa?"

"Iya, enak banget. Yang masaknya udah cocok jadi istri." dan ketiga temannya hanya bergumam setelah mendengar ucapan Garu.

ABOUT ELIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang