Arogant My Mafia

Capter 4

~~~$$$~~~

" Carilah kamar Naruto! Apa kau tidak malu melakukannya disini!" Kata sai dengan wajah malasnya. Melihat naruto yang hampir menelanjangi wanitanya.

Saat ini mereka sedang berada di sebuah club malam, tentu saja untuk mencari kesenangan duniawi.

" Sialan kau, sai!!! " balas naruto beranjak dari sana, menuju ke kamar kosong yang ada di club itu.

" Dasar Naruto, tidak bisa menahan nafsunya " dengus sai setelah Naruto pergi.

" Kau benar sai! " ujar neji menyeringai, sedangkan sai yang melihat tatapan neji paham apa itu maksudnya.

Sedangkan Sasuke masih asik menyesap minuman berakoholnya dari pada mempedulikan tatapan para wanita jalang yang menatapnya lapar di dalam club tersebut.

" Apa kau tidak ikut Sasuke? " Tanya sai.

" Hn.tidak , aku tidak tertarik! " Jawab Sasuke dingin.

" Kenapa kau tidak pernah menyentuh wanita Sasuke? Apa kau homo? " Neji langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Sasuke karena mengatakannya homo.

" Tenang boy, aku cuman bercanda! " Kata Neji cemas, karena melihat tatapan membunuh Sasuke padanya.

" Neji benar Sasuke! Apa kau tidak tergoda dengan mereka? " Kata sai sambil menunjuk para wanita yang menatap mereka dengan menggoda.

" Aku tidak tergoda dengan mereka !" Jawab Sasuke singkat, sambil kembali menyesap minumannya.

" Aku berdoa semoga kau segera melepas status perjakamu itu! " Kata neji sambil tertawa. Tapi apa yang dikatakannya memang benar, Sasuke tidak pernah menyentuh wanita manapun , berdekatan dengan wanita saja Sasuke jijik, apalagi menyentuhnya. Bahkan setiap korban mereka yang perempuan hanya diserahkan kepada rekannya oleh sasuke, Tanpa berniat mencicipi mereka sedikitpun.

" Aku berharap semoga ada wanita yang bisa meruntuhkan tembok es nya " kata Neji membatin dalam hati.

" Hn. " Tidak mempedulikan Neji dan sai, ia malah asik bermain ponselnya mencari berita terbaru.

" Dasar!! " Dengus sai karena tidak mendapat respon dari sasuke.

" Ya sudah kami pergi dulu " kata Neji menarik tangan sai untuk mencari wanita pemuas nafsu mereka.

Sasuke hanya menatap kepergian dua temannya dengan tatapan yang sulit diartikan. " Aku tidak akan pernah menyentuh wanita lain kecuali gadisku! " Kata batin Sasuke ambigu.

~~~$$$~~~

" ARRGHHH!!!"

Tubuh wanita itu melayang membentur dinding setelah di lempar. Dengan tanpa ekspresi lelaki itu melayangkan benda tajam berbentuk lonjong pada bagian tengkuk sang wanita Tanpa ampun hingga kulit putih mulus wanita itu kini tak lagi putih melainkan bewarna merah pekat karena, Darahnya sendiri.

Aliran darah itu terlihat jelas dari pandangan kedua mata jelaga sang lelaki. Ia berjalan menghampiri wanita yang tengah bersimpuh dengan posisi membelakanginya.

" Haaah!!!!. Su-sudah hen-hentikan! Ugh...." Nafas wanita itu tak lagi beraturan, isakan lirih dan sakit keluar dari bibir mungilnya. Wanita itu terlihat tidak berdaya dengan pisau runcing bergerigi menancap sempurna di tengkuknya. Sang lelaki ikut bersimpuh di belakang wanita itu dan menjilati aliran darah sang wanita penuh nafsu hingga wanita itu berdesis perih. " ARRGHHH per-perihhh!! Cu-chukuphhh uaghhh!!!"

Setelah menjilat darah itu penuh nafsu sang lelaki mengangkat tangannya dan sejurus kemudian, tangan kekarnya menggenggam erat gagang besi dari benda lonjong tersebut lalu- JLEB, TRAK!