"kasih air pinter bukan tisu" ucap hyuna sambill menarik segelas minuman yang ada didepannya, dan meminumnya perlahan tapi beneran yoon kamu serius? lanjut hyuna setelah selesai meneguk minumannya
"iya bener, emang kamu kira aku becanda" jawab yonggi dengan muka yang datar dan intonasi serius
"ya.... aku kirakan kamu Cuma maen-maen selama ini. Baru aja aku mau cari om-om kaya" ucap hyuna sambil melanjutkan lagi memasukan makan ke mulutnya.
"dih centil banget, kaya ada yang mau aja" timpal yonggi dengan pandangan meremehkan.
"jangan lupa pak, gini-gini juga bapak demen, btw yoon kapan tunangannya?" tanya Hyeri
"minggu depan? Aku udah ngomong duluan sama orang tua kamu soalnya, dari bulan lalu" hyuna sangat terkejut mendengarnya, dia bahkan tidak tau apa-apa mengenai pertunangannya sendiri
"ko? Ko ngga bilang dulu sih, gimana kalo aku nolak ?" ucap hyeri dengan menyodorkan sendoknya tepat di depan wajah yoonggi
"Ya kali mau nolak cowo cakep, baik, mapan lagi" mendengar jabawan yonggi hyeri hanya memutar bola matanya malas. mau bagaimana lain ucapan yonggi memang benar adanya.
----------------
Satu bulan tidak terlalu sibuk ternyata karena yonggi sudah mengurus pertunangan mereka dari jauh-jauh hari. Hyuna hanya mengurus beberapa yang belum selesai saja.
Akhirnya hari ini tiba. hari pertunangan mereka, pagi ini senyuman di wajah hyuna tidak pernah hilang, dia sangat senang, amat sangat senang dan berdebar dia tidak sabar menunggu yonggi datang.
Jam sudah menunjukan pukul 11 siang dan acara lamaran pun dimulai dengan bertukar cincin untuk simbolis dilanjutkan dengan acara lainnya, acara sudah mau berakhir tapi netra hyuna mengkap sosok yang tidak asing lagi baginya. Orang yang dulu mengisi hatinya sebelum Ia bertemu yonggi, orang yang sangat dia sayangi Dulu. Park jimin. Mata mereka tidak sengaja bertemu saat hyuna memperhatikan yonggi yang sedang berbincang dengan teman-temannya. Jimin tesenyum seklias saat mata mereka bertemu. Teduh, tatapannya tidak pernah berubah saat melihat hyuna.
Acara sudah selesai sekarang hanya tinggal beberapa orang saja , hanya ada keluarga dan teman-teman dekat.
"Akhirnya ketemu dia lagi ya" ucap namjoon dengan nada yang begitu rendah, karena merasa bahwa dia sedikit banyak mengetahui apa yang sedang dirasakan hyuna. Dia salah satu sahabat yonggi, juga tempat curhat bagi hyuna.
"iya ka ketemu lagi hahaha" jawab hyuna dengan tawa hambar. tapi di tempat ini hyuna masih setia menunduk.
"masih ada yang nyisa?" tanya namjoon
"ngga tau lah ka, aku sama dia kan bukannya sebentar juga 2 taun itu ngga sebentar kan? Kaka juga tau kan kita putus ngga baik-baik, masih banya pertanyaan di kepala aku" Jelas hyuna

YOU ARE READING
CHANGE
Fiksyen Peminat"Apa yang harus aku khawatirkan ? buktinya kau ada disini sekarang duduk di sampingku tanpa tangisan tapi dengan senyuman" nam yonggi