Part 4

143 37 0
                                    

Rosé tersenyum melihat segenggam uang yang ada di tangannya.
Saat ini Rosé sedang menghitung uang yang ada di genggaman nya. 300,000 won. Lumayan juga.

"Aku rasa uang yang kutabung selama ini sudah cukup untuk mendaftar disana. " batin Rosé.

Rosé menyimpan uang itu kedalam dompetnya lalu menaruhnya ke dalam tas.

"Berikan aku uang." Loren tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang Rosé.

"Oppa! Mau sampai kapan kau minta uang terus? Kau harus segera mencari pekerjaan." Rosé sangat kesal kepada Loren yang hanya tahu meminta uang saja.

"Hei, bukannya sudah kubilang aku selalu gagal saat casting? Aku lelah mendaftar di segala perusahaan tapi selalu ditolak."

"Kalau begitu kau harus tahu diri. Kalau merasa tidak ahli, kau bisa bekerja part time dimana saja. Jangan bermimpi bisa menjadi gitaris band. Modal tampang saja tidak cukup."

"Sial, kau menasehatiku? Emang kau pikir sehebat apa pekerjaanmu itu hah?!"

"Sudahlah, aku lelah dan ingin tidur."

"Sialan!"

☆☆☆

"Astaga kepala ku sakit sekali," ujar Taehyung yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Kau benar-benar memalukan tadi malam." balas Mina, manager pribadi Taehyung. Mina sudah menjadi manager Taehyung untuk waktu yang lama, tidak heran Ia bisa berbicara santai kepada Taehyung.

"Apa? Memalukan? Apa yang kulakukan? Aish apa aku melakukan hal aneh lagi?"

"Ya, Kau tau kebiasaan mu itu benar-benar harus dihilangkan. Sudahlah, sekarang cepat mandi dan makan sup di bawah. Tidak mungkin kau bisa shooting dalam kondisi seperti ini."

"Shooting untuk apa hari ini?"

"Iklan parfum."

"Baiklah."

Sementara Taehyung mandi, Mina turun kebawah untuk menyiapkan sup yang baru saja dibeli nya saat perjalanan menuju rumah Taehyung.

Perlu diketahui jika Taehyung tinggal seorang diri di rumah yang sangat luas ini. Tidak ada pelayan karena Taehyung tidak suka tinggal bersama orang asing. Dulu, saat Taehyung masih mempekerjakan pelayan, ada salah satu dari mereka yang membongkar informasi pribadi Taehyung ke publik. Oleh karena itu, Taehyung sempat mengalami gangguan kecemasan selama beberapa tahun. Ia takut muncul di hadapan publik dan takut jika ada sasaeng yang menguntit Ia kemanapun.

"Kau sudah selesai?" tanya Mina saat Ia melihat Taehyung turun dari tangga.

"Ya, tapi kepalaku masih sangat pusing. Apa photoshoot nya bisa dibatalkan? ucap Taehyung sembari duduk di depan Mina yang masih menuangkan sup itu ke dalam mangkuk.

"Tidak bisa. Kau selalu mengulur waktu seperti ini. Taehyung, kau harus professional,"

"Dan satu lagi. Mulai bulan depan aku akan mengundurkan diri, aku akan segera meminta ke agensi untuk mencarikanmu manager baru." sambung Mina.

"Apa? Bagaimana bisa ? Maksudku kenapa tiba-tiba seperti ini?" Taehyung sangat terkejut mendengar perkataan Mina.

"Aku akan segera menikah, tidak masuk akal jika aku harus mengurus orang lain daripada suami ku."

"Apanya yang tidak masuk akal? Bisa saja bukan? Ayolah, kau tau kan aku tidak suka diurus oleh orang asing?" Taehyung memohon kepada Mina agar tetap menjadi manager nya.

"Tidak, Taehyung. Calon suami ku tidak mengizinkan aku bekerja lagi, dan juga kau harus mulai belajar mandiri. Kau harus bisa berdiri di atas kaki mu sendiri. Tenang saja, Aku akan meminta kepada agensi untuk mencarikan manager terbaik untukmu."

"Satu lagi, tidak semua orang sama sepertiku. Datang kerumah mu pagi-pagi untuk membangunkan mu dan membuat sarapan sepertinya tidak tertulis di kontrak kerja. Kau harusnya menaikkan gaji ku." lanjut Mina.

"Ya, aku sangat berterima kasih untuk itu. Kau sangat perhatian dan sangat baik selama ini. Aku akan memberi bonus untuk gaji terakhir mu. Tapi sebagai gantinya, kau harus bekerja keras untuk satu bulan terakhir." Taehyung tersenyum kecut kepada Mina.

"Baiklah, terima kasih. Aku akan menunggu di mobil. Cepat habiskan sarapanmu."

☆☆☆

"Ada apa ini? Kenapa hari ini kau kelihatannya sangat senang?"

"Lisa, kau mungkin tidak akan percaya, tapi aku sudah mendaftar di kursus make-up yang kau rekomendasikan!" Rosé mengenggam tangan Lisa karena sangat senang.

"Apa? Benarkah? Astaga Park Chaeyoung! Oh Tuhan,  apakah ini mimpi?" Lisa berteriak sangat keras hingga membuat perhatian orang beralih kepadanya.

"Astaga Lisa! Kau tidak boleh berteriak! Kau tau ini tempat umum? Menggunakan masker saja tidak mempan, orang akan mengenali suaramu. "

"Hahahaha maaf. Aku sangat senang, Chaeng. Jadi bagaimana? Kapan kelas pertama akan dimulai?"

"Minggu depan, aku sangat tidak sabar sampai aku tidak bisa tidur beberapa hari ini." Senyum Rosé merekah mengingat bagaimana perjuangannya selama ini untuk bisa mendaftar kurus belajar make-up .

"Bentar, apa aku baru saja menyaksikan seorang Rosé baru saja tersenyum setelah sekian lama?"

"Ehem, ah tidak. Aku sangat senang. Bukannya itu wajar?" Rosé berusaha membantah Lisa. Nyatanya, gadis itu tetap harus mempertahankan sikap dinginnya.

"Aigoo.... Akhirnya setelah sekian lama akhirnya mimpimu menjadi kenyataan. Selamat Rosé, kau berhak mendapatkannya."

"Oh iya, jangan lupa bila sudah lulus dan mendapat sertifikat, kau harus segera mendaftar di agensi ku! Aku ingin kau menjadi MUA ku. Ingat itu!"

"Baiklah, terima kasih juga Lisa. Kau menjadi saksi perjuangan ku selama ini, terima kasih karena telah bersama ku dan tidak meninggalkan ku di masa-masa sulit. Aku sangat menghargai itu." ucap Rosé tulus kepada Lisa, sahabat sejati nya.

"Itu bukan apa-apa! Aku senang kalau kau juga senang." balas Lisa.

~tbc~ ❣

GONE | TAEROSÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang