panti?

6 3 0
                                    

Ruang tamu hanya dipenuhi dengan dentingan jam selama beberapa menit.

Sampai salah satu dari perempuan itu berbicara.

"Kalau mau tau jawabannya ayo ikut aku," ucap perempuan dengan rambut panjang dikuncir kuda.

Selama beberapa menit lawan bicaranya berfikir.

"Oke, aku akan siap-siap sebentar," ucap nya sembari berlari kekamarnya.

Setelah siap mereka menaiki mobil sedan putih yang terparkir didepan rumah Adelia.

"Kau bisa bawa mobil?" Tanya Adelia kaget.

Perempuan didepannya hanya menaikkan satu alisnya "kenapa kamu heboh sih? Ini bukan hal luar biasa," ucap perempuan itu menaiki mobilnya.

"Ya jelas gak biasa lah seumuran ku belum ada yang bisa bawa mobil, kita baru kelas 8," ucap Adelia menjelaskan.

"Kemarin kamu di jemput Ganang pake apa? Angkot?" Tanya perempuan itu sinis.

"Ya mobil tapi kan kamu perempuan," ucap Adelia lagi.

"Why not? Lagi pula kata siapa kita seumuran? Kau pura-pura lupa ingatan ya?" Tanya perempuan itu mengintrogasi.

"Tidak aku tidak bohong! Kemarin aku melihat mu bersama bian waktu acara reoni pasti kamu seangkatan dengan ku dong," Ucap Adelia menjelaskan.

"Masuk akal," ucap perempuan itu sembari menjalani mesin mobilnya.

-_-_-_-_-_-_-

'Panti Asuhan Haruna Bakti'

Itu bacaan didepan panti asuhan yang terletak dirumah sedang di dalam gang.

"Ayo masuk," ucap Aisyah sesudah memarkirkan mobilnya.

Adelia mengikuti dibelakangnya mengekori seperti anak kecil.

"Hey! Kau bukan pembantuku jalan di sampingku yang benar!" Aisyah menarik tangan Adelia untuk berjalan disampingnya.

Halaman panti asuhan berukuran sedang yang ditumbuhi pepohonan terasa sejuk ditengah pemukiman yang padat.

Tok.. tok.. tok..

"Assalamualaikum bunda," ucap Aisyah sembari mengetuk pintu panti.

Tiba-tiba keluar anak kecil yang kira-kira berusia sembilan tahun.

"Waalaikumsalam kakak Aisyah! Bunda sedang masak di dapur kak, masuk aja," ucap anak itu membukakan pintu.

Aisyah masuk kedalam rumah itu tanpa menjawab perkataan anak tadi Adelia mengikuti dibelakangnya.

"Bunda," teriak Aisyah sembari memeluk yang disebut bunda itu dari belakang.

"Ya ampun Aisyah bunda lagi masak, lepas dulu," ucap bunda itu sembari melepas tanggan Aisyah.

"Bunda hentikan masaknya biar Safa saja yang melanjutkan, ada yang ingin Aisyah bicarakan," ucap Aisyah serius kepada bunda itu.

Safa anak yang membuka pintu tadi menghela nafas kesal, Asiyah selalu memerintahkannya.

"3 cup permen karet cukup?" Tanya Aisyah kepada Safa.

"Oke," ucap Safa pasrah.

Aisyah menarik bunda keruang tamu, bunda tidak menyadari keberadaan Adelia sedari tadi.

"Apa yang mau kamu omongin si Syah? Soal pacar kamu lagi?" Tanya bunda lembut.

"Gak, ada anak yang mau ketemu bunda," ucap Asiyah sembari menyuruh Adelia mendekat.

Seketika bunda tegang badannya tegak tanpa sadar.

"Adelia," ucap Adelia sembari mengulurkan tangan untuk Salim.

Bunda itu tidak menerima uluran tanggan Adelia dan langsung memeluk Adelia.

"Kamu kemana aja si? Bunda udah tunggu lama banget kamu bilang kamu bakalan datang lagi tapi sejak hari itu kamu gak datang lagi, bunda tunggu kamu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun kamu juga gak datang, bunda hampir frustasi Lia, kenapa baru sekarang," seketika tangisan bunda itu pecah tanpa bisa di bendung.

Adelia terdiam terlalu binggung mencerna perkataan perempuan didepannya.

"Maaf bunda tapi Adelia lupa ingatan," ucap Aisyah menjelaskan.

Bunda menghapus air matanya. "Ya, bunda yakin tabrakan itu cukup keras, kau masih hidup saja itu sudah bagus," ucap bunda sembari mengelus kepala Adelia.

"Maaf bunda sebelumnya, saya dari sini?" Tanya Adelia to the poin.

Bunda tersenyum tanpa menjawab.

-_-_-_-_-_-_-_-

Hai happy reading, semoga menghibur.

Kira-kira siapa sih Adelia? Sampai sekarang belum terjawab...

Dan Aisyah itu siapa? Anak panti? Atau apa? Ayo komen dibawah ya...

Jangan lupa vote, dan follow akun wp aku dan ig aku @alifazhr05 dan @azzahrastories oke?

Salam hangat

Alifa Azzahra

drūmsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang