"Akhirnya aku dapat figma karakter anime yang kusuka"
Teriakanku memecah keramaian orang-orang yang berlalu lalang di distrik Shibuya. Suasana distrik Shibuya yang ramai dengan orang-orang segera menutup euforiaku. Aku pun berjalan dengan asyik di sepanjang trotoar hingga menuju zebra cross. Ketika mencapai zebra cross, aku melihat kerumunan orang di samping zebra cross. Kerumunan itu nampak cukup banyak dan mencurigakan.
"Aku rasa ini bukan kerumunan orang untuk menyeberang jalan," gumamku.
Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, aku pun berjalan menuju kerumunan tersebut. Orang-orang yang sangat rapat dalam kerumunan tersebut membuatku kesulitan untuk mendekat. Setelah berusaha sekuat tenaga untuk menyela, akhirnya aku bisa melihat sumber kerumunan. Terlihat mayat orang mati dengan darah yang sudah membeku. Aku pun terkejut karena wajah dari mayat tersebut mirip dengan wajah sahabatku, SAKAMOTO MIYAZAKI.
"Ahh ga mungkin ini sahabatku. Aku tahu Sakamoto-kun jarang keluar rumah, kecuali untuk bersekolah," gumamku.
Saat aku sedang menatap mayat tersebut, terlihat sebuah dompet yang berada di atas trotoar tersebut. Dengan rasa ingin tahu, kubuka dompet itu. Dompet itu berisi Kartu Pelajar, Kartu ATM, Uang, dan secarik kertas misterius. Kartu Pelajar tersebut tertulis nama SAKAMOTO MIYAZAKI.
"Hahhh jadi yang mati itu beneran dia. Oh My God, Sakamoto-kun," ujarku seraya terisak menangis meratapi jasad sahabatku.
Sakamoto adalah sahabatku yang cukup akrab. Aku dan Sakamoto telah bersahabat sejak SD hingga SMA. Sakamoto sering membantuku ketika aku sedang kesulitan. Sakamoto juga sering mengajakku bermain bersamaku. Kebetulan juga rumahku dan rumah Sakamoto berdekatan jadi bisa sering bertemu.
Lamunan kebersamaanku bersama Sakamoto mulai terpecah ketika polisi mulai menahan orang agar tidak mendekati mayat.
"Minggir, Pak Bu. Minggirr. Beri kami jalan untuk melakukan investigasi,"perintah polisi
Aku tetap tak bergeming untuk menyingkir. Aku pun berusaha membuka secarik kertas yang ada di dalam dompet Sakamoto. Setelah membuka kertas tersebut aku pun mulai bergidik ngeri. Terlihat tulisan berwarna merah darah menempel di atas kertas. Pada kertas tersebut tertulis kalimat
"TERIMAKASIH ATAS SUPERCHAT MERAH YANG KAUBERIKAN PADAKU"
Sambil melihat kertas tersebut, terlihat samar-samar bayangan hitam dari balik bangunan.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol is a Psycho [Hoshimachi Suisei Fanfic]
Mystery / ThrillerPembunuhan yang terjadi pada Sakamoto Miyazaki hanyalah sebuah titik dalam pembunuhan di Distrik Shibuya. Pembunuhan tersebut membuat Amano Hoshikaze, berkeinginan untuk menguak misteri dibaliknya. Akankah Amano mampu untuk memecahkan misteri pembun...