🌠9🌠

744 175 7
                                    

Hai?? Terima kasih yang udah baca sejauh ini💗

+x+













Hari pertama turnamen pun tiba. Lapangan indoor yang memang khusus disewa untuk turnamen besar ini, terlihat sudah ramai oleh penonton dan semua tim yang akan bertanding.

SMA Garuda kedapatan main di babak ketiga. Tapi, semua peserta udah dituntut  harus ditempat dari dari awal pertandingan dan baru boleh meninggalkan lapangan jikalau semua pertandingan udah selesai.

Sekarang udah jalan pertandingan yang kedua. Kurang dari sepuluh menit lagi, Tim SMA Garuda bakal mulai tanding. Tapi, sampai sekarang Bian bahkan belum mendapati Atha ada diantara para penonton. Sedikit nyesel karena tadi pagi dia gak ketemu Atha dulu seperti biasa. Sekarang dia jadi overthinking sendiri. Ingin rasanya menghampiri Vano atau Ian di salah satu tribun, tempat tim pendukung sekolahnya berada. Tapi, gak bisa. Disebelahnya, Kennan duduk untuk ngawasin dia. Ingatkan Bian bahwa dia masih dalam masa hukuman.

Bian menghela nafas kasar, Lo kemana sih,tha? Bentar lagi gue tanding, tapi kenapa sampe sekarang lo gak datang juga..

















Bian menghela nafas dalam begitu tanda pertandingan dihadapan mereka berakhir, berbunyi keras. Berulang kali ia melihat ke penjuru tribun penonton. Tapi, sosok yang dicarinya tak juga nampak sejak tadi.

Gue gak tahu lo kemana, tapi gue janji bakal menangin pertandingan ini buat lo, tha.. please.. datang dan liat gue bawa tim sekolah kita ke babak final..

"Jangan pikiran yang lain dulu,Bian! Lo harus fokus! Jangan ulangi kesalahan kemarin! Paham?!"

"Paham bang" Kennan mengangguk dan mulai sedikit berdiskusi dengan anggota yang lain.





Prriiiiiiiiittttttt





Riuh tepuk tangan pun memenuhi gedung, sorak Sorai para pendukung masing-masing tim terdengar begitu bising. Pertandingan pun berjalan begitu saja. Tanpa Bian sadari, sejak tadi ada yang berdiri memperhatikan nya dari sudut lapangan, dekat tribun selatan. Itu Atha, yang kini sedang tersenyum melihat tim sekolahnya sudah mulai bertanding.





"Udah kan? Ayo buruan, kita udah ditungguin, sayang" Atha merenggut ketika sebelah tangannya ditarik oleh seorang pemuda lain yang sejak tadi menungguinya disana. Mereka pun mulai menjauhi gedung besar itu.















Maafin aku ya,Bian..














Atha menatap sedih bangunan besar itu dari balik jendela mobil. Hingga benar-benar hilang dari pandangan nya. Seorang pemuda yang duduk dibalik kemudi menoleh dan mengulurkan tangannya untuk mengelus pucuk rambut Atha. Membuat pemuda manis itu menoleh dengan bibir melengkung kebawah.

"Udah dong, jangan sedih gitu. Nanti setelah dari sana, kita mampir beli ice cream mau?" Atha berbinar senang dan mengangguk semangat. Membuat pemuda itu terkekeh gemas, "Mau yang porsi besar boleh ya?ya?ya?"

"Siap, Princess!"

"Apaan sih,Jendra?!! Aku cowok!"

You(=I) || Taegyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang