Happy reading
"Senja!! Senja! Senjana!!"
Gadis itu perlahan membuka matanya, sayup sayup mendengar suara laki laki yang memanggil berkali kali.
Saat matanya terbuka, saat itu juga beberapa orang yang ada disana langsung menghela napas lega.
Senja merasakan kepalanya pusing luar biasa, pandangannya berputar putar dan badannya yang seakan tak bisa bergerak.
"Senjaa!" Arkan menepuk pipi gadis itu sekali lagi, memastikan kalau dia benar benar sudah sadar.
"Bisa bangun gak?" Ketua osis itu membantu senjana untuk duduk meski kelihatannya susah.
"HUAAA SENJAAAAAAAAA" agatha yang tampak berkaca kaca sontak berhamburan memeluk senjana, "LO MASIH IDUP HUAAA" serunya.
Gadis itu dapat melihat arkan, keira, agatha, raka, pak farel, aleta, dan anggota osis lainnya.
"Senjana, ada yang sakit??"
Dari tadi arkan tak henti hentinya memeriksa keadaan senjana, raut wajahnya menunjukan dengan jelas betapa khawatirnya laki laki itu.
"Pusing kak" jawab senja pelan, hampir tak didengar.
"Kita ke rumah sakit ya? Periksa sebentar" kata arkan lagi.
Mungkin mereka semua yang berkumpul disana memang khawatir akan keadaan senja, tapi yang paling takut dan khawatir adalah arkan orangnya.
Tentu saja karna dirinya yang tak becus melakukan passing sampai bola itu harus mengenai senja dan berakhir seperti ini.
"Senja ya? Kita ke rumah sakit sebentar aja"
Masih tak mengerti apa yang sedang terjadi dengan dirinya, gadis itu lantas bertanya.
"Ini kenapa??" Tanyanya, melihat mereka yang berdiri mengelilingi dirinya sehingga membentuk lingkaran.
"Kamu kena bola terus pingsan sampe sore ini" jawab arkan.
Senjana cukup kaget tapi raut wajahnya terkesan biasa saja.
"Ini udah jam berapa?"
"4 sore"
"YANG BENER?!"
Lantas anak itu cepat cepat turun dari brankar berhak pergi sebelum arkan kembali menahan pergelangan tangannya.
"Mau kemana?? Itu kepalanya belum sembuh senjaa"
"Drakor aku udah mulai kakkk"
Jawaban pasti dari senjana seketika membuat mereka semua keluar dari uks sambil menggeleng heran. Kecuali agatha, keira, dan arkan yang masih stay disana.
"Mau, apa?" Tanya ketos itu lagi memastikan kalau dia tidak salah dengar.
"Nonton drakor" cicitnya.
"Kak arkan" keira menegur, "udah gak usah khawatir lagi, udah sadar beneran itu dia"
Mendengarkan kata kata keira, arkan akhirnya melepaskan genggaman tangannya, berdiri tegap masih senantiasa diam.
"Kakak antar pulang mau?? Sekalian mau jelasin itu kepala kamu" tawarnya melihat kepala gadis itu yang ditutupi perban putih.
Jika saja hanya ada mereka berdua didalam ruangan itu, senjana mungkin akan langsung menolak ajakan arkan.
Tapi saat gadis itu tak sengaja melirik agatha dan keira, ia mendapati mereka berdua sedang menatap dirinya tajam seolah sedang berkata,
'Terima ajakannya kalo lo gak mau mati'
KAMU SEDANG MEMBACA
Sastra Senja | On Going
Teen FictionMeski alaska adalah rumah.. Dia tetap seorang teluk alaska.