PART 3

341 11 0
                                    

Saat kedua orangtuanya memuji Hira, pipi Hira seketika memerah.

" Sayang, Mama sama Papa gk nganterin kmu kesekolahnya ya" kata sang ibu.

" yahh, emang kenapa Mah, pah " jawab Hira sambil melahap makanannya.

" Mamah sama Papa pengen keluar kota dua hari, mungkin pulangnya agak telat. Maafin Mamah sama Papa ya " kata Papanya sambil mencubit pipinya Hira yang menggemasakan.

" yahh, gk apa-apa kok Hira paham " jawab Hira sambil tersenyum.

5 menit selesai makan,

" sayang Mama sama Papa berangkat kerja dulu ya, hira hati-hati dijalan ya. Oh iya Hira jangan lupa kunci pintu " ucap sang ibu sambil mencium pipi imut Hira. Hira tidak tahu bahwa ciuman yang dikasih ibunya, adalah ciuman terakhir nya.

Hira berangkat sekolah dengan teman masa kecilnya. Hira berjalan sambil tersenyum karena dia bahagia mendapatkan ciuman dari Ibunya dan mendapatkan pujian dari Ayahnya.

Jam istirahat tiba ,

Saat Hira ke toilet perasaan tidak tenang itu datang lagi.

" ckkk, kenapa perasaan ini gk ilang-ilang si. " kata Hira di dalam hati.

Dia keluar dari toilet dan istirahat dengan teman masa kecilnya. Hira tersenyum, tertawa, dan bisa di ajak bercanda.

Hira pulang sekolah pukul 6 sore. Rumah terasa sepi dan senyap tanpa ke dua orangtuanya. Sehabis pulang sekolah Hira mandi dan tiduran dikasur. Beberapa jam Hira tiduran telepon rumah bunyi ''kringgg " Hira angkat telepon itu dan......

" a-apa Ma-mama, Pa-papa kecelakaan? " kata Hira sambil gagap menjawab berita buruk itu dan melepas telepon rumahnya. Seketika Hira jatuh dalam sedalamnya ke gelapan dan seketika dunia berhenti berputar. Dalam peribahasa " tersamber petir disiang bolong " betul gk gesss 😏.

" Hallo nona? Nona ada di sana? Nona baik-baik saja? " tanya seorang laki-laki yang ada di telepon itu.

" aku tidak baik-baik saja " gumaman Hira.

Di saat itulah Hira berubah menjadi pendiam dan dingin. Semenjak kedua orangtuanya meninggal tidak ada lagi senyuman di wajahnya dan Hira menjadi penyendiri tidak ingin bicara dengan siapa-siapa.

Flash back off

Pagi telah menyambut Hira, Hira belum juga bangun dari tidurnya.

" ahh, kenapa matahari sinarnya terang banget si? padahal aku masih mengantuk " kata Hira sambil mengucek-ngucek matanya.

Hira berjalan mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Hira rasanya sangat males pergi ke sekolah. " hai Hira " sapa teman waktu kecil nya. Hira menghiraukan sapaan temannya. Hira hanya terus berjalan dan tiba-tiba turun salju.

" menyebalkan!! " gumaman Hira.

" Hiraa, aku duluan yaa " kata teman masa kecilnya.

Lagi-lagi Hira menghiraukannya. Hira hanya berjalan santai dengan derasnya salju turun. Hira dari dulu selalu menyediakan sweater tebalnya dan syal yang lembut hadiah dari kedua orangtuanya .

⭐⭐⭐

Hai, teman-teman maaf ya ceritanya banyak Typo soalnya aku author amatiran😄. Sebelum lanjut ke part selanjutnya jangan lupa Koment, Vote dan Follow akun WP aku 😀.

Aku Up cerita ini setiap hari sabtu dan minggu ya 😉. Jadi, kalian harus nunggu ya 😉.

Sampai ketemu di Part selanjutnya 😉😊















SEE YOU 😘

Kesepian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang