2nd Bite: Sakamaki Reiji

225 27 3
                                    

『BLOOD/BitE』

2nd Bite: Sakamaki Reiji
'Pleasure&Pain'

Sumber gambar:
Sephirot Animate Card Game, @lanlan-der

Note:
Jika ada tanda bintang ★ di area yang karakter DL menghisap darah Aria, itu artinya tempat hisap favorit mereka.

Cerita antara book ini dan TWE sangat berbeda. Jadi tolong jangan bertanya/memprotes.

Enjoy.

======

Aria mendadak terbangun dari tidurnya. Ia menemukan dirinya berada di atas ranjang kamar tamu rumah Sakamaki. Aria merasa kepalanya pusing, dan bahunya terasa nyeri. Ia ingat kemarin malam, tentang Sakamaki Shuu yang menghisap darahnya rakus.

Aria menghela napasnya sebal. "Si kambing," umpatnya. Ia bangkit dari kasur dan meregangkan tubuhnya. Kemudian membuka lebar gorden yang menghalangi cahaya matahari di pagi hari masuk. Untuk Aria, ini adalah saat-saat dimana para Sakamaki pergi tidur. Karena mereka vampir yang berbeda dari rumor yang beredar, mestinya mereka menyimpan energi mereka di pagi hari. Malam hari, mereka kembali beraktivitas layaknya kelelawar. Intinya mereka makhluk nokturnal.

'Gara-gara si Ashuu itu, kepalaku jadi sering sakit kalo aku berdiri,' keluhnya di dalam hati. Kepalanya menoleh ke pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Ia buru-buru mengambil handuk dan pakaian yang akan ia kenakan. Untuk sekarang, ia masih memakai celana jeans. Bajunya kaos berlengan panjang dan kemeja lengan pendek. Obsesinya pada kemeja kotak-kotak jangan dianggap remeh. Yang penting aurat tertutup total dengan kaos kemeja lengan panjangnya itu.

Aria berdiri di depan cermin meja rias di kamar mandi. Perlahan-lahan, ia melepaskan pakaiannya. Tangannya melepaskan kancing kemejanya, memperlihatkan Aria memakai bra berukuran kecil. Namun, pandangan Aria tak berfokus pada sana, melainkan dua buah lubang bekas luka di dada dan lehernya. Lukanya membekas samar-samar. Ia tidak mengerti mengapa bekas gigitan Shuu sembuh dalam waktu singkat.

Tangannya mencoba untuk merabanya. Tidak sakit sama sekali. Namun merasakan detak jantungnya kian cepat akibat kehilangan banyak darah. 'Ternyata dia emang haus darah,' batin gadis itu. Agak bodoh, tapi benar. Apa Shuu tidak pernah meminum darah dari Yui? Ia tidak ingin menyelam lebih lanjut tentang privasi Shuu. Lebih baik, ia cepat-cepat mandi dan segera ikut sarapan.

=~~~=

Selesai mandi dan berpakaian, Aria hendak melangkah menuju lantai bawah. Namun disana, ia bertatapan dengan Sakamaki Reiji. Dengan wajah terkejutnya, Reiji menghampiri gadis tersebut. "Oya. Aku tidak menyangka kau bangun pagi sekali."

Aria mengangguk singkat. "Begitulah. Aku sudah terbiasa bangun di pagi hari. Walau aku tidur jam 12 malam, aku tetap terbangun di jam 3 pagi," ocehnya. Reiji menghela napas mendengarnya. Manik magentanya memandang Aria dari ujung rambut sampai kaki. Mendengar aroma sabun dari merk terkenal yang ia beli di minggu kemarin otomatis menyimpulkan kalau gadis di depannya baru saja selesai mandi.

"Kau sudah mandi, ya? Bagus," ujarnya. Aria tak menunjukkan wajah terkejut. Ia tahu pendengaran mereka sangat tajam dari manusia. Gadis itu mengangguk pelan. "Aku suka sabunnya," balasnya ngawur.

Reiji terkekeh. "Tentu saja. Merk ×××× selalu menghasilkan aroma yang luar biasa. Ditambah lagi, manusia dengan darah manis sepertimu sangat cocok memakainya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The աҽíɾժ Eve: Alternative Story - 『BLOOD/BitE』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang